10 Cara meningkatkan EQ membutuhkan proses dan waktu - Meningkatkan efektifitas dan efisiensi otak

Kecerdasan emosional (emotional quotient, disingkat EQ) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan. Banyak yang meyakini bahwa EQ di pelajari dan tidak diturunkan seperti jenis kecerdasan lainnya. Kemampuan ini berhubungan dengan efektifitas dan efisiensi kerja otak manusia. 

Harus disadari betul bahwa EQ berhubungan dengan tingkat kedewasaan yang ditentukan oleh banyak hal yang berhubungan langsung dengan kehidupan seseorang. Kemajuan kepribadian sangat dipengaruhi oleh perkembangan otak. Banyak penelitian dari dunia barat (salah satunya jurnal Cerebral Cortex) menyatakan bahwa telah terjadi pengurangan hubungan antar sel dalam otak untuk membuatnya lebih efisien dan efektif dalam bekerja. Ini dapat diibaratkan ketika sebuah rangsangan diterima biasanya impuls syaraf mengalirkannya kesemua sel yang lain (keseluruh otak) akan tetapi setelah proses pendewasaan setiap rangsang yang di terima akan dikonsentrasikan ke bagian tertentu saja. Penyusutan ini menunjukkan bahwa orang dewasa lebih efektif dan efisien dalam berpikir.

Perkembangan emosional setiap orang berbeda-beda. Ini tergantung dari pembawaan dan minat masing-masing. Kemajuan di bidang ini tidak bisa dipaksakan melainkan harus timbul dari dalam hati. Cara meningkatkan kecerdasan emosional tidak mudah melainkan membutuhkan proses dan waktu yang lama (bertahun-tahun). Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi dan meningkatkan kemampuan EQ yang dapat dilakukan dalam aktivitas sehari-hari. 
  1. Pengalaman indra. Manusia memiliki 5 indra dimana setiap indra mempunyai pengalaman sendiri-sendiri. Misalnya, Komunikasi (telinga), pengamatan, membaca (mata), membaui (hidung), merasakan (kulit), dan mengecap (lidah). Indra yang sudah banyak menerima rangsang (pengalaman) lebih peka dalam menyampaikan informasi penting ke otak.
  2. Pengalaman belajar. Baik sekolah formal maupun informal.
  3. Pengalaman bertanggungawab. Tanggungjawab yang diberikan kepada seseorang akan melatih otaknya untuk melakukan sesuatu yang kompleks dimana melibatkan beberapa indra dan aktivitas tertentu.
  4. Pengalaman berlatih. Berlatih melakukan sesuatu secara berulang-ulang membuat otak mengkonsentrasikan rangsangan secara terus menerus ke bagian tertentu saja. Sifat telaten dan rapih dihasilkan dari latihan secara berkelanjutan.
  5. Pengalaman mengabaikan. Banyak hal yang tidak penting yang merasuk dalam kehidupan kita lalu masuk kedalam otak. Sudah saatnya hal-hal seperti ini diabaikan agar otak belajar untuk berkonsentrasi pada yang baik-baik saja.
  6. Pengalaman mengalihkan lalu berkonsentrasi. Terlalu melimpah apa yang bisa diserap oleh indra manusia. Jika semua yang masuk kita perhitungkan maka tidak sempat kita pikirkan semuanya oleh karena itu setelah kita mengabaikan beberapa hal maka alihkanlah konsentrasi anda pada hal-hal yang lebih positif yang bukan keinginan. Misalnya saja membaca, menulis, memikirkan rencana kedepan, bekerja dan lain sebagainya.
  7. Berpikir. Berpikir adalah proses yang sangat dibutuhkan dalam keseharian kita. Tanpa pikiran kita sudah sama seperti hewan. Dalam proses berpikir inilah kita menimbang-nimbang, berusaha mengerti/ memahami sehingga kita selalu sadar soal siapa diri ini dan apa yang sedang kita lakukan.
  8. Bergaul dan bersosialisasi dengan orang lain. Kebiasaan ini melatih kepiawaian kita saat berbaur dengan orang-orang yang berbeda dan melatih pengendalian emosi dalam berbagai situasi.
  9. Pengalaman menghadapi masalah (gejolak sosial/ tekanan sosial). Masalah membantu kita memilah-milah mana hal yang penting dan tidak penting, apa yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan, hingga akhirnya menemukan solusi.
  10. Menikmati semuanya. Nikmati semua proses dalam tahapan kehidupan anda. Baik suka, duka, tawa, canda, tangis dan gejolak rasa yang lainnya. Masing-masing memiliki peran tersendiri untuk perkembangan emosional dalam diri sendiri. Menikmati yang dimaksudkan disini tidak jauh beda dengan "bersyukur" atas segala yang dialami hari lepas hari.
Kesemua cara di atas dapat ditemukan dalam kehidupan hari lepas hari. Masing-masing melibatkan aktivitas fisik dan psikis. Kegiatan seperti inilah yang membantu efektifitas dan efisiensi otak dalam memproses dan mengolah sesuatu. Sekarang masalahnya adalah apa kita mau melakukannya dengan sepenuh hati, jujur, kerja keras, displin, terus menerus, rela berkorban dan tetap berjuang apapun kedala yang akan dihadapi. Lambat-laun tapi pasti, semuanya ini akan meningkatkan EQ anda!

Salam santun dan selamat berjuang!

1 Response to "10 Cara meningkatkan EQ membutuhkan proses dan waktu - Meningkatkan efektifitas dan efisiensi otak"

  1. Tidak juga teman.
    Mungkin keterangannya terlalu singkat.
    Soalnya tulisan ini kemarin dibuat terburu-buru.
    Sukses buat usahanya

    BalasHapus

Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama