Makmur adalah keadaan dimana segala kebutuhan tercukupi. Pengertiaannya simple sekali memang. Akan tetapi banyak yang menginginkannya lebih. Dalam pemahamannya baru dikatakan makmur apabila sudah bisa hidup mewah, padahal ini pemahaman yang salah besar. Kemakmuran adalah kepuasan hati. Mereka yang merasa berkecukupan dengan penuh rasa syukur ditengah-tengah keterbatasan adalah orang hebat.
Kemakmuran tidak pernah salah. Melainkan ini adalah berkat yang berlipat dari Yang Maha Kuasa yang tidak boleh ditolak. Ini adalah keadaan yang dinanti-nantikan oleh umat manusia. Namun terlalu lama bermakmur ria juga tidak baik karena sering sekali membuat orang lupa diri. Mereka dikuasai oleh keserakahan yang menelan hampir semua sumber daya yang ada untuk memuaskan hawa nafsunya. Keadaan seperti ini akan membahayakan dirinya sendiri dan juga orang lain.
Apabila segalanya sudah tercukupi (bukan melimpah tapi merasa cukup), orang mulai berpikiran untuk menikmatinya tanpa ada satupun yang ditinggalkan dengan sia-sia. Pemikiran ini muncul dalam artian agar situasi yang sedang berlangsung dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menyenangkan lidah. Pada sikon (situasi & kondis) tertentu terdapat lebih banyak kuliner yang siap santap di rumah, misalnya saat bulan Ramadhan, Natal, tahum baru, pesta pernikahan, hajatan dan hari-hari besar/ keramaian/ spesial lainnya.
Mari kita bahas sejenak, adakah hubungan antara porsi makan terhadap kesejahteraan? Seharusnya semakin sejahtera seseorang semakin efisien dan efektif aktivitas yang dilakukannya sehingga porsi makanpun harus dikurangi.
Lidah yang tidak bisa dikendalikan akan memancing rasa yang dibius oleh penglihatan, penciuman dan pendengaran. Keingingan untuk makan sepuasnya tidak bisa ditahan-tahan, mumpung ada kesempatan baik. Sikawan tidak sadar bahwa perubahan drastis yang mendadak dapat menimbulkan penyakit metabolisme akut dan kronis. Berikut ini penyakit yang timbul sebagai dampak negatif kesejahteraan bagi kehidupan manusia :
- Sakit gigi. Terlalu sering makan membuat jumlah bakteri dalam gigi bertambah. Angka kuman yang meningkat akan menimbulkan rasa nyeri karena produk asam yang dihasilkan lewat metabolisme kuman.
- Kolesterol tinggi. Naiknya jumlah/ porsi makanan yang di konsumsi menyebabkan sakit kepala dan pusiang karena tingginya kadar kolesterol dalam darah.
- Penyakit gula. Akibat porsi makan yang terus meningkat membuat kadar gula dalam darah mengalami peningkatan yang sangat signifikan dan tidak normal.
- Asam urat. Hilang timbulnya penyakit nyeri sendi disebabkan oleh kadar asam urat dalam darah yang melewati ambang batas normal.
- Darah tinggi. Bisikositas/ kekentalan darah yang meningkat akibat kandungan gizi yang berlebihan akan menyebabkan tingginya tekanan darah diperparah lagi dengan adanya penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah.
- Penebalan dinding arteri (arterosklerosis) yang menyokong asupan nutrisi dan oksigen untuk organ ini hilang fungsi (malfungsion) sehingga beresiko membuat jantung berhenti mendadak.
- Impoten. Sama seperti sebelumnya dimana telah terjadi penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah yang menuju ke organ intim ditambah lagi oleh pengentalan darah yang disebabkan kelebihan nutrisi (lemak dan gula). Hal ini membuat aliran darah yang menuju ke sana terhambat/ tertahan yang menyebabkan lemah syawat.
- Kematian. Apabila pola makan tidak dijaga ditambah lagi dengan porsi makan yang melebihi kemampuan beraktivitas sehari-hari akan menyebabkan penumpukan nutrisi yang beresiko membunuh anda lewat penyakit metabolisme yang sudah kronis.
Hidup menjadi lebih efisien dan efektif saat seseorang sudah sejahtera sehingga penggunaan kekuatan fisik dalam bekerja dan beraktivitas jauh lebih sedikit (hemat). Oleh karena kegiatan yang lebih minim maka sudah seharusnya apa yang dimasukkan kedalam mulut (dikonsumsi) juga lebih sedikit sehingga terjadi keseimbangan antara jumlah yang masuk dengan apa yang keluar.
Salam makmurlah Indonesiaku
referensi : Bahaya kesejahteraan terhadap lingkungan
0 Response to "8 Akibat kemakmuran terhadap kesehatan manusia - Bahaya bagi orang yang serakah"
Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama