Kemakmuran yang dapat diraih adalah berkah dari Yang Maha Kuasa. Tidak boleh disia-siakan begitu saja. Harus dimanfaatkan untuk kebaikan. Jangan hanya memikirkan kebaikan diri sendiri melainkan alangkah indahnya hidup ini apabila kita juga memikirkan kebaikan orang lain. Saat kita sudah makmur harus diiringi dengan kemauan untuk mensejahterakan orang lain. Seperti kata pepatah "menjadi berkat untuk diberkati". Saat sudah nyaman dengan hidup ini, jangan sampai kita lupa diri sebab ini adalah awal dari bencana yang bersifat merusak dari dalam secara mental.
Kesehatan secara psikologi sangat
dipengaruhi oleh kelimpahan yang dialami manusia. Dengan apa yang ada
padanya sesorang dapat melakukan apa saja yang diinginkan hatinya.
Beberapa orang meyakini, untuk membaca kepribadian seseorang berikanlah
dia sejumlah uang, kemudian amati apa yang terjadi. Berikut sisi buruk
dari keadaan ini.
- Menjadi lebih egois. Lebih mementingkan diri sendiri dan tidak mau peduli dengan orang lain.
- Menjadi lebih pemarah. Lebih suka marah-marah saat muncul berbagai tekanan kehidupan.
- Sangat konsumtif. Mereka lebih suka membeli dan menggunakan lagi dan lagi tanpa berpikir untuk bagaimana caranya menghasilkan sesuatu.
- Sangat manipulatif. Seseorang lebih senang menyelesaikan masalah dengan cara-cara kotor, misalnya dengan mengandalkan deking, jabatan yang diemban dan materi yang dimiliki.
- Lebih mencintai materi, jabatan dan gemerlapan dunia daripada keluarga apalagi Tuhan. Cinta yang terlalu besar terhadap materi membuat kita melupakan keluarga terutama Sang Pencipta.
- Ketakutan dan kekuatiran kehilangan segalanya. Kelimpahan yang ada di depan mata membuat kita terus berpikir untuk mempertahankannya sekalipun dengan cara-cara yang tidak halal/ tidak benar.
- Mudah stres. Pada akhirnya orang yang sudah berkecukupan lebih lembek saat menghadapi tekanan kehidupan yang datang tanpa sepengetahuannya secara mendadak.
Keadaan yang sudah berada jangan sampai
membuat kita menjadi manja. Apabila ada masalah lebih senang berlindung
dibalik materi, jabatan, deking dan gadget, smartpone yang dimiliki.
Hadapi masalahmu dengan kepala dingin, transparan, jujur dan
berkelanjutan kemudian tanggung resiko dari perbuatan sendiri : ini baru
gentleman namanya!
Salam mental tangguh!
0 Response to "7 Akibat kemakmuran bagi kesehatan psikis - Terlalu sejahtera tidak baik untuk perkembangan mental"
Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama