10 Bahaya Zodiak - Hidup Tak Sesederhana Ramalan Bintang, Waspada Konsumtif!


Pernahkah anda mengurus anak kecil? Dahulu kami pernah beberapa kali diberi kesempatan untuk mengurus anak saudara dari kaum keluarga Ibu. Bagian tersulitnya menjaga anak adalah saat memberi mereka makan. Anak-anak Pak’uda ini memang paling lasak kalau lagi makan. Tidak mau makan terkecuali anda mampu membuat mereka terlena. Paling banyak membuatnya terlena oleh televisi atau lewat nada dering handphone. Bila mereka terlena, bisa dipastikan bahwa makanan yang masuk ke mulut pun lancar adanya. Tetapi saat mainannya dirasa membosankan, makanan yang ditelan pun dipendam terus dalam mulut dikunya terus tetapi tidak di telan sehingga waktu makan semakin lama.

Yang bisa kami ceritakan di dalam bagian ini adalah hal yang membuat kita terlena, bisa jadi alat bagi orang lain untuk menyusupi kehidupan ini dengan berbagai-bagai rumus licinnya. Atau setidak-tidaknya kita mulai melupakan nilai-nilai yang benar termasuk hak-hak sendiri sehingga mudah terpengaruh oleh berbagai-bagai hal buruk yang sengaja dipajang di hadapan masing-masing. Oleh karena itu, jangan biarkan pikiran kosong sebab salah satu hal yang membuat kita mudah terbuai oleh pesona duniawi tepat saat pikiran suka melayang-layang. Pastikanlah bahwa anda senantiasa fokus kepada Tuhan dalam doa, firman dan nyanyian pujian. Serta senantiasa mengasihi sesama sama seperti diri sendiri dalam setiap pekerjaan dan pelajaran yang ditekuni dari hari ke hari.

Salah satu cara membuat manusia terbuai adalah dengan memberikan pujian. Membuat seseorang merasa bangga sendiri sehingga mulailah muncul rasa sombong di dalam hati. Tepat saat kita mulai angkuh muncullah rasa senang yang secara tidak langsung membuat hidup terlena. Rasa senang inilah yang menggiring kita untuk mau-mau saja dibawa dalam pemahaman yang salah. Dalam arti, kesenangan yang berlebihan beresiko membuat manusia lupa segala-galanya bahkan kebenaran hakiki juga turut diabaikan. Tepat saat ada sugesti negatif yang di instruksikan, tanpa sadar kita mau-mau saja mengikutinya dengan mengaplikasikan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian

Menurut KBBI Offline, zodiak adalah lingkaran khayal di cakrawala yang dibagi menjadi dua belas tanda perbintangan, yaitu aries, taurus, gemini, kanser, leo, virgo, libra, skorpio, sagitarius, kaprikornus, akuarius, dan pises; rasi (bintang). Dari pengertiannya saja sudah jelas bahwa apa yang sedang kita bahas di sini hanyalah suatu hal fiksi yang tidak lebih dari sebuah khayalan belaka. Memang dari yang mereka sampaikan ada beberapa hal yang berhubungan tetapi sadarilah bahwa itu tidak lebih dari tebakan pada sifat-sifat umum manusia. Zodiak adalah rasi bintang semu yang dimanfaatkan untuk memberi nama lain terhadap tanggal kelahiran seseorang berdasarkan gugusan tertentu (biasanya terdiri dari 12 kelompok).

Dampak buruk mempercayai zodiak

Timbul pertanyaan kemudian tentang kesemuan dari setiap rasi bintang yang tampak di luar angkasa. Namanya saja garis khayal, tentulah itu bisa dibuat-buat sendiri oleh siapa saja. Bahkan bisa saja kita membentuk kesemua zodiak hanya dalam satu malam saat langit sangat cerah sehingga kerlip mungil itu tampak berhamburan di atas langit. Dikatakan semu karena mata orang yang mengamatinya bisa berbeda-beda menurut lokasi tempat pengamat berada. Keadaan atmosfer di malam hari turut mempengaruhi situasi ini, di wilayah yang satu atmosfernya cukup tebal sehingga kerlip malam yang terlihat sedikit. Sedang di wilayah yang jauh di sana, atmosfernya tipis sehingga bintang terhampar begitu jelas. Jadi jelaslah bahwa rasi bintang itu sifatnya semu dan bisa berbeda-beda menurut penilaian masing-masing orang.

Berikut akan kami jelaskan dampak negatif mempercayai zodiak.

  1. Mempercayai zodiak adalah dosa.

    Membaca itu biasa, ini seperti saat kita latihan simulasi pornografi sambil fokus kepada Tuhan juga memadukannya dengan nilai kekecewaan. Aktivitas melirik dan melatih diri untuk memahami kelemahan sebuah tulisan merupakan salah satu cara melatih sifat kritis dan selektif. Tetapi, orang yang mempercayainya mengingat hal tersebut bahkan melakukannya. Mengikuti hal-hal yang jelas sebuah langkah kreatif tetapi orang yang mempercayai sebuah ulasan tidak akan melakukan penyaringan. Mereka justru akan melakukan semua hal yang dituliskan di dalam sana termasuk yang buruk-buruknya juga.

    Mempercayai ramalan jelas merupakan salah satu tindakan yang menyimpang sebab yang namanya masa depan, masih hak Tuhan. Hal ini juga telah diperingatkan dengan sangat di dalam Kitab Suci yang mengatakan bahwa.
    (Imamat  19:31) Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu.
  2. Seolah ingin dipuja.

    Bahaya berikutnya: kita ingin mendapatkan pujian sehingga membuka situs yang menampilkan tentang betapa baiknya kehidupan ini. Membacanya dengan seksama sambil tertawa bangga di dalam hati dengan mengatakan “wah, itu aku, hebat ya….” Menikmati setiap pujian yang ditata dengan rapi dan menarik oleh penulis tanpa menyangkal diri. Keadaan ini jelas menciptakan kesombongan yang berlebihan sehingga beresiko mempengaruhi sikap.
  3. Seolah membenarkan kesalahan kita.

    Sebenarnya ada sifat-sifat kita yang tidak baik tetapi tetap digambarkan seolah-olah keburukan tersebut sudah bagian dari diri ini. Tulisan yang disusun dengan kata-kata yang gemulai, mempertegas bahwa sifat yang negatif tersebut merupakan tabiat dasar dari zodiak ini atau itu. Saat muncul asumsi bahwa kesalahan yang sering kita lakukan merupakan tabiat default yang tidak bisa dihilangkan. Tepat saat itulah, kita membenarkan sifat-sifat yang dilakukan selama ini (termasuk yang jahat).
  4. Tidak mau mengubah sikap buruk.

    Kebetulan ada kebiasaan kita yang suka jahatin atau membuat orang lain jengkel. Lantas saat membaca ramalan zodiak minggu ini, keluarlah sifat-sifat tersebut sebagai nasib. Sedang yang dimaksud dengan nasib adalah takdir, yaitu sesuatu yang tidak dapat diubah. Pemahaman semacam ini akan mempertegas kepada anda bahwa kebiasaan jelek tersebut tidak mungkin lagi diubah karena merupakan bagian dari ramalan nasib. Jelaslah bahwa keadaan ini beresiko merugikan diri sendiri (tidak mau berubah ke arah yang benar) dan merugikan orang lain (mengalami tekanan akibat sifat negatif yang diekspresikan).

    Jadi berhenti mendengarkan para peramal zodiak sebab tepat saat anda mempercayainya berarti stagnan pada hal tersebut alias enggan merubah diri menjadi pribadi yang lebih kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia.
  5. Seolah ingin diakui.

    Kita memang suka melakukan kebaikan kepada orang lain, hanya saja tidak dengan sepenuh hati. Kurang ikhlas mengekspresikannya sebab kita mengharapkan pengakuan dari dunia ini. Saat ada artikel ramalan yang menceritakan tentang betapa baiknya kehidupan kita, senangnya minta ampun bukan kepayang. Karena hampir semua yang diceritakan di dalamnya adalah segala sesuatu tentang diri ini, semacam pengakuan yang selama ini kita nanti-nantikan. Kalau dari manusia tidak ada, mengapa tidak melalui media elektronik? Salah satunya website di internet.

    Sadarilah bahwa keinginan untuk diakui timbul karena kita terlalu banyak mengosongkan pikiran. Aktiflah dalam kehidupan ini: silahkan fokus selalu memuji-muji Tuhan di dalam hati (bisa juga dengan berdoa, membaca-mempelajari firman). Juga silahkan lakukan kebaikan kepada sesama di sela-sela aktivitas yang dijalani, niscaya ada kepuasan, kedamaian, kebahagiaan dan ketenteraman di dalam hati.
  6. Mengarahkan kita kepada kenikmatan duniawi – candu materi.

    Perhatikanlah baik-baik ramalan zodiak yang anda temukan dalam peramban internet tersebut. Sadarkah anda bahwa ada semacam sugesti meterialistik yang termuat di dalamnya? Bacalah itu baik-baik maka ajakan untuk membeli ini atau itu pasti dimuat di sana. Seolah-olah digambarkan bahwa jenis barang ini atau barang jenis itu yang cocok/ sesuai dengan bintangmu. Orang yang jeli dan mampu mengenali sugesti konsumtif tersebut pasti akan berhenti mempercayainya bahkan berhenti mengunjungi situs ramalan tersebut secara rutin.
  7. Mengarahkan kita kepada kemuliaan duniawi – candu pujian.

    Sikap yang gila dipuji, dihargai dan dihormati merupakan suatu penyakit mental yang paling jitu untuk membuat sakit hati. Sugesti gila kemuliaan ini bisa saja merasuk dalam hati seiring dengan semakin rutin membaca artikel tentang “ramalan zodiaku hari ini.” Padahal keadaan ini jelas fluktuatif dan bisa saja hilang sama sekali. Segala potensi yang kita miliki bisa saja diarahkan untuk mencari semuanya itu, sedang hal tersebut hanyalah sesaat saja. Lagipula ekspresi setiap orang bisa saja berbeda-beda saat kita berbuat baik kepada mereka. Justru saat terlalu berharap untuk dipuji, dihormati dan dihargai orang lain tetapi tidak terwujud. Besar kemungkinan kita berubah haluan dan meninggalkan sifat-sifat baik tersebut sebab merasa bahwa itu tidak ada untungnya.
  8. Menjadi sombong.

    Sifat yang tinggi hati bisa saja muncul setelah kehidupan kita dipuji dan diakui oleh orang lain. Bahkan kita sendiri pun merasa bangga saat ada kebiasaan buruk yang masih saja digeluti dari waktu ke waktu. Karena kita mendasari penilaian diri bukan kepada kebenaran yang hakiki (mengasihi Tuhan seutuhnya dan sesama manusia sama seperti diri sendiri). Hati yang congkak cenderung lebih suka melihat orang lain lebih rendah dari dirinya. Bahkan mungkin membanggakan diri dan merasa senang atas kesialan yang dialami oleh orang lain tersebut. Sebaliknya mereka yang tinggi hati sangat rentan dengan gangguan sosial. Direndahkan sedikit saja sudah membuatnya kesal dan menggeram. Mudah sekali melepaskan kata-kata kotor bernada miring saat orang lain melakukan kesalahan sepele. Suka bertengkar memperebutkan hal-hal kecil dengan orang lain. Dan masih banyak lagi berbagai sifat angkuh yang menunjukkan kerapuhan mental, moral dan sosial.
  9. Berada di bawah kendali pihak lain dan semakin jauh dari kebenaran.

    Rutin membaca ramalan sebelum bertindak menunjukkan betapa kita tidak lagi memberi perhatian khusus terhadap hal-hal yang benar. Melainkan lebih mendengarkan guru yang suka memuji berlebihan sekalipun kita melakukan hal yang salah. Padahal dengan mempercayai zodiak berarti kita mau-mau saja diatur-atur oleh penulis entah berantah, sesuai kehendaknya yang kebanyakan menginginkan agar lebih konsumtif membeli ini-itu. Apapun yang kita sukai untuk dilakukan, akan diwujudkan sekalipun hal tersebut menyimpang dari jalan yang benar.

    Tentu saja sugesti ramalan yang berbau negatif dan mengarahkan pembaca pada materi hanya akan membuat kita semakin cinta akan dunia ini. Padahal dengan berlaku demikian, kita malah menuai bencana. Sebab kecintaan akan materi sama dengan penyembahan berhala yang suatu saat kelak mendatangkan tragedi besar yang akan menimpa kehidupan kita (termasuk orang yang kita cintai).
  10. Beresiko membuat stres.

    Namanya juga ramalan, itu bisa saja tidak tepat. Sedang kita menaruh harap bahwa zodiak tersebut mampu membuat hati bahagia. Sayang tidak semua hal yang dituliskannya tentang anda di sana merupakan bagian dari diri ini. Terkadang cenayang meramalkan bahwa anda akan beruntung dalam hal cinta di hari, minggu dan bulan ini. Namun yang terjadi justru sebaliknya, saat mempraktekkan apa yang diramalkannya justru hidup menjadi amburadul dan hubungan dengan sesama berantakan. Semua keadaan ini justru membuat anda stres, kepala pusing tujuh keliling hampir depresi, rasanya mau mati saja….  Simaklah, Mengapa kita harus tetap hidup?

    Menjadikan zodiak sebagai visi kehidupan sama saja dengan mempercayai kata-kata yang dirangkai penulis dengan manis. Sedang kita sendiri tahu bahwa hidup tidak selalu manis, kadang kerikil kecil sampai batu besar menghalangi. Satu-satunya jalan untuk menempuh jalan yang memuaskan dan menenteramkan adalah dengan melakukan apa yang benar: mengasihi Allah seutuhnya dan sesama seperti diri sendiri.

Hidup tidak sesederhana ramalan bintang, awas konsumtif!

Percaya kepada zodiak yang kata-katanya manis hanya membuat hidup semakin bias. Sebab kita terlena dengan pujian dan pengakuan yang diungkapkannya tetapi kurang menyadari bahwa di sela-sela pengakuan yang baik itu terdapat ajakan untuk lebih konsumtif dalam menjalani hidup. Budaya semacam ini hanya membuat hidup semakin ketergantungan dengan kenikmatan dan kemuliaan duniawi yang sementara saja. Memang ada rasa senang di dalam hati namun semuanya itu hanyalah sesaat, akibatnya kita ketergantungan dengan hal-hal duniawi. Padahal sumber daya alam yang tersedia terbatas adanya, sedang jumlah penduduk terus bertambah dan manusia yang kaya raya juga bertambah banyak. Masyarakat yang konsumtif membuat polutan dan sampah semakin bertambah-tambah banyak sehingga bencana alam tidak bisa dihindarkan di masa depan. Lebih baik percayai kebenaran yang hakiki: kasihilah Allah seutuhnya (fokus Tuhan dalam doa, firman dan nyanyian pujian) serta kasihilah sesama serupa dengan diri sendiri (melalui pekerjaan, pelajaran dan aktivitas lainnya yang digeluti). Lihak juga ya, Efek samping terlalu percaya jenis kepribadian.

Salam, Zodiak menyodorkan kata-kata manis,
Kenikmatan dan kemuliaan duniawi jadi bius,
membuat hidup terlena hingga menjadi bias,
Percaya kepada kebenaran sejati adalah rumus,
Fokus Tuhan & kasihi sesama hidup pun harmonis
!

0 Response to "10 Bahaya Zodiak - Hidup Tak Sesederhana Ramalan Bintang, Waspada Konsumtif! "

Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama