+10 Bahaya Belanja Online – Dampak Negatif Berbelanja Di Toko Online

 
Bahaya Belanja Online – Dampak Negatif Berbelanja Di Toko Online
Add caption
Menurut anda, dimana yang lebih menyenangkan, melakukan segala sesuatu dengan mudah atau diperhadapkan dengan banyak tantangan terlebih dahulu, baru dapat? Sebab dunia zaman sekarang, seolah-olah lebih mudah dari pada beberapa tahun yang lalu. Terlebih ketika jumlah penduduk sudah sangat banyak sehingga banyak yang pengangguran. Para pengangguran yang bernasib kurang beruntung seperti kami ini, bisa saja ada yang kurang tabah, imannya lemah dan prinsip hidupnya goyah. Mereka yang menganggur dengan sifat-sifat lemah, akan rela disuruh melakukan apa saja, asalkan ada uang. Sama halnya seperti di negara lain dimana kapitalis berkuasa maka budak-budak yang bisa diperalat, tumpah ruah.

Misalnya saja, kita kasih satu contoh para kapitalis yang memberdayakan kelebihan uangnya untuk mempekerjakan orang lain secara orang tanpa belas kasihan. Pencari kerja disuruh membeli tiket yang antriannya berjejer-jejeran hingga puluhan meter ke belakang. Pekerjaan lainnya untuk memuja kaum bangsawan adalah dengan menjadi undangan tak dikenal untuk meramaikan sebuah acara. Bahkan ada juga yang namanya “pacar semalam,” perempuan yang sengaja diongkos dan dibayar untuk menemani seorang konglomerat saat hendak keluar rumah, belanja, nge-café dan berkumpul bareng teman-temannya. Semua pekerjaan tersebut seharusnya tidak ada tetapi terpaksa ada karena banyak tangan-tangan yang ingin membayar lebih. Sementara pilihan untuk menekuni pekerjaan lain tidak ada.

Saat para kapitalis menguasai banyak sumber daya sedang diberbagai-bagai sudut negeri masih banyak orang yang melarat. Uang adalah alat baginya untuk membuat hidup menjadi nyaman. Lantas yang ada dalam pemikirannya untuk meningkatkan kesan kenyamanan adalah dengan “lebih sedikit bergerak, lebih sedikit bekerja dan lebih sedikit masalah.” Dia merasa bahwa hal-hal semacam itu akan menciptakan rasa senang selangit. Salah satu cara lain yang bisa mereka lakukan untuk mewujudkan keinginan tersebut adalah belanja online. Dia tidak perlu lagi susah-susah jalan kaki keluar rumah tidak penting, tinggal disentah-sentuh saja, semua pun beres. Padahal dengan minimnya aktivitas beresiko tinggi terhadap kesehatan fisik dan mental

Dampak buruk belanja di toko online

Toko online adalah toko yang secara fisik tidak berwujud tetapi bayang-bayang produk yang terkandung di dalamnya terpantul hingga ke layar kaca masing-masing dari kita. Sedangkan belanja online adalah membeli bayang-bayang produk yang tidak berwujud untuk segera diwujudkan dengan didatangkan dari jauh di dunia nyata. Baik membeli sesuatu secara offline maupun membeli sesuatu secara online, sama-sama ada untung ruginya. Khusus dalam bagian ini, kami akan membahas tentang bahaya sistemik yang ditimbulkan oleh kebiasaan masyarakat penyuka teknik berbelanja secara online, berikut selengkapnya.

  1. Bayar duluan baru pegang.

    Biasanya kalau kita berkunjung ke toko abstrak, barangnya bisa dilihat dan dipegang pulak. Akan tetapi, toko dinamis memang bisa dilihat namun tidak dapat dipegang. Jadi anda tidak akan pernah tahu bagaimana permukaan benda tersebut, apakah halus, lembut, kasar dan lain sebagainya. Kita baru bisa memegangnya setelah membayarkan harganya untuk kemudian diantarkan ke rumah masing-masing.
  2. Tidak bisa dicoba.

    Saat anda ke pasar toko atau butik, bisa mengenakannya langsung ke badan sekali pun harga masih nego. Manfaat mengenakan barang adalah mencocokkannya dengan badan, apakah ukuran, warna dan motifnya sudah sepadan atau belum. Di toko dinamis, tidak ada istilah dicoba, kita benar-benar baru bisa mencobanya lama setelah barang sampai di rumah.
  3. Tidak bisa dikembalikan.

    Biasanya slogan yang berbunyi “barang yang sudah dikirimkan tidak bisa dikembalikan” selalu ada di setiap toko online. Walau tidak suka dengan sebagian atau seluruhnya, nasi telah menjadi bubur. Uang tidak bisa kembali sekali pun anda datang langsung ke distributor pengirimnya. Lain halnya dengan barang-barang yang dibeli langsung di tokonya. Biasanya ada toko elektronik yang menawarkan barangnya bisa dikembalikan setelah tujuh hari. Asalkan kerusakannya bukan karena human error tetapi mesinnya yang mengalami gangguan atau mati sendiri.
  4. Pembelian tidak bisa diwakilkan.

    Biasanya, saat mengingini sesuatu dari toko dinamis, dilakukan sendiri oleh orang yang bersangkutan. Sebab, bila diwakilkan oleh orang lain, salah-salah sedikit seleranya, tidak bisa dikembalikan. Rasa persahabatan atau persaudaraan pun menjadi longgar. Keadaan ini lebih keren dengan istilah “sudah jatuh, tertimpa tangga pula.” Biasanya juga kami bisa diwakilkan saat membeli pakaian yang berbelanja adalah orang tua perempuan. Sesampainya di rumah, suruh dicoba, kalau cocok langsung cuci. Tetapi kalau tidak pas, bisa dilepas kembali ke tokonya.
  5. Barang lebih lama sampai.

    Apa pun yang di beli secara online, biasanya produk tersebut baru sampai besoknya; jadi bersabar saja ya…. Terkecuali posisi kita berada di dalam kota tempat distributor atau seller-nya berdomisili. Untuk menjangkau daerah yang lebih jauh, biasanya toko online mengandalkan jasa pengiriman tergantung daerah/ wilayah pelanggan yang akan menerima barang tersebut. Untuk pengiriman di luar kota biasanya baru diantarkan di sore hari bersamaan dengan pesanan dari pelanggan lainnya. Artinya, ada istilah sekaligus saat pengiriman. Begitu kita membayarkan harganya, bukan berarti saat itu juga barang akan dikirimkan oleh penjualnya.
  6. Terlalu banyak pilihan.

    Jika anda pernah membuka toko online, biasanya mencari dan mengklik satu produk maka produk yang lainnya yang sepadan akan muncul juga. Ini turut menarik perhatian kita sebagai pembeli. Orang yang tidak fokus saat berbelanja dinamis, waktunya akan habis juga untuk memilih-milih. Jadi waktu singkat yang dibutuhkan saat membeli dari jauh, sifatnya relatif. Semakin tidak fokus dengan apa yang hendak kita beli maka semakin banyak ketertarikan dengan barang lain sehingga waktu pun terbuang sia-sia.
  7. Barang yang dibeli tidak sesuai harapan.

    Ada yang bilang bahwa belanja secara online, hasilnya nasib-nasipan. Kalau kebetulan dapat yang bagus dengan harga miring, berarti kitalah yang beruntung. Tetapi kalau dapat barang yang kurang mengena, silahkan coba pada pembelian berikutnya. Jelaslah berbeda sekali antara melihat dan meraba langsung produk tersebut ketimbang hanya melihatnya dari jauh dengan ukuran sangat kecil pula itu (hanya selebar layar smartphone).
  8. Tidak ada harga grosir.

    Seorang teman hendak membeli batik untuk satu keluarga. Di toko dinamis, membeli satu atau membeli banyak biasanya harga tetap sama. Lain halnya ketika kawan-kawan kerja hendak membeli seragam dengan sedikit penambahan sablon. Mereka jelas dapat potongan harga walau pun tidak banyak tetapi cukup untuk uang jajan di kantin.
  9. Ada biaya pengiriman.

    Satu frase tentang belanja online, “upah kemalasan adalah pemborosan.” Karena kita malah melangkahkan kaki, malas mengangkat bokong yang besar ini, malah menggerakkan badan, malah menggunakan tangan maka akan membayarnya dengan harga setimpal. Tentulah besar-kecilnya harga ini sangat tergantung dari jarak tempat tinggal pelanggan dari lokasi distributor terdekat.
  10. Keinginan belanja semakin besar karena berpotensi kurang fokus.

    Begitu masuk ke situs belanja online, kita akan disuguhkan dengan berbagai penawaran yang menggiurkan. Biasanya semua itu berkisah tentang potongan harga (diskon) yang kecil sampai diskon besar cuci gudang. Lagi pula setiap mengklik satu produk akan muncul gambar barang-barang lainnya. Bagi mereka yang belum terbiasa dengan keindahan iklan akan terlena dan kehabisan waktu hanya melihat dan menonton ini-itu. Semua tawaran yang menggiurkan tersebut seolah memenuhi otaknya sehingga keinginan bisa menjalar kemana-mana.
  11. Menghilangkan momen olahraga.

    Tahukah anda bahwa cukup banyak energi yang kita habiskan saat belanja abstrak di toko pasar? Sebab biiar bagaimana pun perlu jalan ke sana – ke mari, masuk toko ini – itu, seberangi jalan sana – sini, dan lain sebagainya. Semuanya itu tentu butuh tenaga yang memadai. Oleh karena itu, aktivitas ini bisa menjadi olahraga singkat yang cukup untuk membakar energi dari makanan yang dikonsumsi. Jika barang belanjaan banyak dan waktu berjalan membanding-bandingkan cukup alot, lemak bisa juga terbakar
  12. Meniadakan momen cuci mata/ refreshing indra dan cari udara baru.

    Lewat smartphone juga kita bisa cuci mata lho teman. Anda tidak mesti harus ke Amerika untuk melihat seperti apa negeri Paman Sam tersebut. Saat di Papua ada destinasi wisata terindah, kita tidak mesti ke sana untuk menikmati keindahan. Pantai-pantai di sekitar kita juga sangat memukau jika dinikmati bersama keluarga dengan penuh rasa syukur.

    Refreshing indra yang kami maksudkan di sini adalah sebuah peralihan suasana dari menyendiri ke tempat yang lebih ramai. Kita juga butuh refresing berupa peralihan suasana semacam ini saat berkunjung ke tempat-tempat ramai, salah satunya belanja abstrak di toko pasar.
  13. Meniadakan momen kebersamaan.

    Memang saat belanja online juga kita bisa melakukannya secara bersama-sama, malahan lebih praktis lagi, kita di sini sedang sahabat karib di sana (di rumahnya). Ini bisa dilakukan sambil bertelepon satu sama lain. Biar bagaimana pun, momen bertemu “face to face” sambil berjalan bareng rekan, jauh berbeda ketimbang sekedar telfonan atau video call. Pasti di sela-sela kebersamaan tersebut ada momen unik yang membuat kita saling tersenyum bahkan tertawa satu sama lain.
  14. Memgurangi kebaikan.

    Serius, belanja online mengurangi kebaikan? Saat kita berkomunikasi dengan mesin, biasanya keramahannya sudah otomatis di atur. Misalnya saja, ucapan terimakasi yang muncul di layar smartphone saat kita selesai membayar. Lantas, kita mau membalasnya dengan kata-kata “sama-sama” tetapi tanggung juga, tidak ada siapa-siapa di sana. Bicara sendiri juga bisa-bisa dianggap aneh oleh orang yang melihatnya. Intinya “komputer selalu ramah tetapi keramahan kita malah berkurang karena belanja dinamis toko online melulu.
  15. Hidup kurang menantang.

    Saat kita sendiri sambil mencet-mencet gadget memang selalu ada beberapa tantangan di dalam sana. Akan tetapi, hal tersebut berbeda jauh dari saat kita berbaur dalam keramaian. Sebab semakin banyak orang yang kita temui maka semakin besar resiko timbulnya distorsi yang tak terduga. Sedangkan saat mengunjungi situs online, biasanya setiap cobaan yang datang sudah bisa diprediksi, misalnya soal pornografi. Saat belanja abstrak di toko pasar ada juga yang namanya ujian kemesuman. Terlebih ketika diseputaran situ terdapat lawan jenis yang tampan minta ampun… :D :D :D
  16. Centralisasi produksi dan pemangkasan proses perdagangan.

    Dengan adanya toko yang bergerak di bidang online, sebuah perusahaan tidak perlu lagi jauh-jauh memasarkan produknya. Cukup pajang di halaman websit yang sudah di upgrade lewat teknik SEO dan adworld maka akan diramaikan oleh pembeli. Artinya, proses perdagangan yang biasanya panjang dari pabrik  ke distributor lalu ke pedagang besar dan baru ke pedagang kecil lainnya menjadi lebih pendek. Sentralisasi proses penjualan semacam ini jelas memperkecil keuntungan para pedagang yang berskala menengah sampai kecil.
  17. Mengurangi lapangan kerja.

    Penjualan online membuat suatu perusahaan produksi tidak memerlukan marketing untuk memperdagangkan produknya. Produsen cukup mengandalkan teknik SEO premium ditambah lagi dengan Google Adword maka setiap pembeli akan datang, cepat atau lambat. Akibatnya, pedagang bemodal menengah ke bawah terancam gulung tikar. Sebab mustahil baginya untu membuka website belanja sedang penghasilan tidak seberapa dan cakupannya juga hanya skala daerah (kabupaten/ kota). Sekali pun modalnya banyak, mustahil juda dia bisa bersaing dengan perusahaan tulen bermodal selangit. Tentulah produknya akan muncul belakangan sedang yang terdepan adalah bisnis online skala nasional.
  18. Tidak masuk pajak daerah.

    Di era otonomi daerah seperti sekarang ini, segala barang dan jasa yang diperdagangkan, sudah seharusnya diambil retribusinya sesuai peraturan daerah masing-masing. Sayang, kontrol terhadap jaringan secara online berada di tangan pemerintah pusat. Segala bentuk perhitungan pajaknya pemerintah pusatlah yang menentukan dan menarik retribusi berjangka. Padahal yang membeli barang-barang online tersebut berasal dari berbagai daerah. Tentulah keadaan ini membuat tiap-tiap daerah kehilangan pajak pembelian barang (PPN, PBB dan lain-lain) setiap belanja di situs online nasiona.
  19. Hanya memperkaya orang yang sudah kaya raya – Gurita bisnis keluarga terintegrasi.

    Jadi, bisa dikatakan bahwa penjualan dinamis toko online memberi kemudahan kepada perusahaan besar untuk memperlebar sayapnya hingga ke daerah terpencil tanpa harus menambah jumlah karyayawan dan tanpa harus mendirikan bangunan yang baru. Kemudahan dan kerampingan perusahaan semacam ini hanya memperkaya para konglomerat kelas atas. Sedang para elit yang duduk di pusat ibukota pemerintahan menikmati kelancaran dan kelimpahan pajak dari bisnis online tersebut. Saksikan juga,Kiat sebelum meminjam uang di bank.

Kesimpulan

Yang suka belanja online biasanya hanya orang kaya raya. Dia enggan membeli kacang goreng ke warung sebelah rumah, lalu memesan kacang goreng secara online yang di datangkan dari luar daerah. Begitulah manusia kalau sudah sangat tajir, maunya dilayani terus-menerus bahkan bila perlu sesamanya pun dieksploitasi secara berlebihan dengan modus mempekerjakan mereka. Sedang mereka yang belum punya pekerjaan dan telah merasakan pahitnya hidup tanpa uang, mau-mau saja disuruh untuk melakukan ini-itu, yang penting kebutuhan hidupnya terpenuhi. Begitulah para kapitalis menjadi raja tega dengan memperlakukan secara semena-mena saudara sebangsanya sendiri. Lantas siap yang mau dan bisa menegur mereka karena hal buruk tersebut? Jawabannya adalah tidak ada, sebab uang itu uangnya, sepenuhnya berada di bawa kekuasaannya, suka-sukanya mau buat dan beli untuk apa? Entah itu baik atau buruk. Selengkapnya, Kelebihan dan kelemahan membeli barang di Internet.

Salam, Hanya orang kaya raya
yang terbiasa belanja online.
Berbelanjalah di toko terdekat.
Agar hidup penuh manfaat!

0 Response to "+10 Bahaya Belanja Online – Dampak Negatif Berbelanja Di Toko Online"

Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama