Menurut Tempo beberapa orang memilih Golput karena:
- Pertama, karena kata hatinya memang berkata demikian. Setelah melihat profil balon legislatif/eksekutif, memang tidak ada yang sesuai menurut pilihan hatinya.
- Kedua, karena kesalahan teknis dalam pencatatan daftar pemilih tetap. Ini termasuk sebagai kesalahan administratif.
- Ketiga, karena sikap apatis dan tidak peduli dari masyarakat.
Pilihan untuk Golput, sangat disayangkan. Alasannya adalah:
- Pemilu sebagai bagian dari demokrasi adalah cita-cita bangsa Indonesia. Perjuangan bangsa kita terhadap demokrasi dimulai sejak jatuhnya rezim Orde Baru (1998). Ini masih berlanjut sampai sekarang. Pemilu adalah syarat utama demokrasi. Golput sama saja dengan tidak setuju dengan penyelenggaraan Pemilu.
- Pelaksanaan Pemilu diatur oleh Undang-Undang. Jadi, setiap orang yang tidak ikut dalam pesta demokrasi ini telah menyepelekan sekaligus menghina Undang-Undang.
- Pemilu itu mahal. Tahun ini saja, pemerintah menggelontorkan dana puluhan triliun hanya untuk biaya Pemilu. Sia-sia rasanya, jika pemilu yang mahal ini diabaikan.
- KPU: Melarang Kampanyekan Golput.
- MUI, Golput: Haram.
Berikut Identifikasi mental orang-orang yang memilih untuk Golput:
- Mereka adalah orang-orang yang gila kerja. Sibuk dan sibuk bekerja. Sepertinya waktu 1 jam saja untuk mengikuti Pemilu tidak disediakan. Kerja dan kerja, itu saja yang ada dalam pikirannya.
- Mereka adalah orang-orang yang pesimistis. Melihat keadaan bangsa ini dan melihat pemimpin yang dihasilkan dalam proses pemilu membuat mereka berpikir: "tidak ada lagi harapan bagi Indonesia, tidak ada masa depan yang baik bagi Indonesia, Proses pemilu tidak menghasilkan pemimpin berkualitas" dan lain sebagainya.
- Mereka adalah orang-orang yang perfectionis. Berpikir bahwa ada kandidat dengan profil dan backgroud seputih salju dan sebersih kertas folio adalah hal yang mengada-ada. Selama kita masih di dunia, mustahil ada yang sempurna bahkan komputer/mesin/robotpun tidak sempurna buktinya semua perangkat ini senantiasa diperbaharui dari tahun ke tahun.
- Mereka adalah orang-orang yang arogan-egois. Orang yang hanya bisa melihat dirinya sendiri (merasa hebat) sebagai fokus. Sedang yang lain adalah tidak berguna dan tidak penting.
- Mereka adalah orang-orang yang tidak yakin akan masa depannya. Orang-orang yang menjalani hidup tanpa tujuan. Sehingga mereka tidak mempunyai HARAPAN akan adanya hari esok yang lebih baik. Mereka tidak bisa melihat sesorang lebih positif, inilah yang membuat mereka tidak memilih siapa-siapa karena pikirannya sudah negatif duluan. Demikian pula dengan negara ini. Mereka berargumen bahwa pemimpin yang terpilih sama bobroknya dengan pemimpin yang sebelumnya. Mereka tidak pernah berharap Indonesia akan menjadi lebih baik kelak!
Selengkapnya : Stop Golput, Sebaiknya Jangan Golput
0 Response to "Identifikasi Golput: SEBAIKNYA JANGAN GOLPUT"
Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama