10 Cara Makan Tanpa Lauk-Pauk, Sederhana Tapi Tetap Nikmat





Makan adalah [1] memasukkan makanan pokok ke dalam mulut serta mengunyah dan menelannya; [2] memasukkan sesuatu ke dalam mulut, kemudian mengunyah dan menelannya; [3] memasukkan sesuatu ke dalam mulut dan mengunyah-ngunyahnya; [4] memasukkan sesuatu ke dalam mulut dan menelannya; [5] mengisap; [6] memakai; memerlukan; menghabiskan (waktu, biaya, dan sebagainya); [7] menyerang, mematikan, mengambil (dalam permainan catur); [8] bekerja sebagaimana mestinya (tentang rem, gigi roda, dan sebagainya); [9] melukai; [10] mengenai; menembus; [11] memperoleh sesuatu; mencapai sesuatu; [12] (dapat) masuk (tentang barang yang dimasukkan ke lubang, ke air); [13] mengambil; mempergunakan dan sebagainya secara tidak sah (milik orang lain atau negara); [14] meniduri perempuan (biasanya dalam arti hubungan gelap); [15] rezeki (KBBI Offline).

Orang Indonesia suka mengkonsumsi sesuatu

Kami baru tahu bahwa KBBI menampilkan banyak sekali arti makan. Bahkan bisa kami katakan bahwa ini adalah arti kata terpanjang yang pernah kami temukan selama menjadi blogger dan aktif mengutip sesuatu dari sana. Kemungkinan masih ada kata yang mengandung pengertian yang lebih panjang lagi (lebih dari 15). Dari sini bisa kita pahami bahwa tidak ada orang Indonesia yang tidak suka makan. Ya jelaslah, mesin yang dari besi dan baja saja melakukannya apalagi manusia. Hanya saja, kerap kali masalah yang sering ditemukan adalah, “apakah porsi yang konsumsi tiap-tiap orang sudah mencukupi atau jangan-jangan berlebihan?”

Raja Salomo juga suka makan dan minum

Jika, masyarakat Indonesia sendiri sudah mengetahui betapa nikmatnya acara makan maka keadaan ini telah terlebih dahulu disadari oleh raja Salomo. Sebagai orang berhikmat, ia berpesan bahwa “tidak ada yang lebih baik dari pada makan dan minum dan bersenang-senang di dalam Tuhan.” Sedang Tuhan itu sendiri adalah kebenaran yang hakiki. Ini terdiri dari dua bagian utama yaitu kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama manusia. Jadi, intinya adalah, “Untuk bisa menikmati makanan dan minuman yang dikonsumsi, kita harus melaksanakannya di dalam kebenaran. Jika apa yang dikonsumsi membuat kita semakin dekat dengan Tuhan dan sesama manusia maka tepat saat itu juga aktivitas ini akan mendatangkan kebaikan dan hal positif lainnya. Berikut pernyataan raja Salomo tentang bahan konsumsi sehari-hari.

Pengkhotbah  2:24 Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa ini pun dari tangan Allah.

Menikmati hidup bersama orang lain itu lebih baik

Jangan egois kawanku, memang tidak masalah saat kita menikmati hidup seorang diri. Mungkin karena kebetulan juga sedang seorang diri, tidak memiliki pasangan dan jauh dari rumah. Kami sendiri suka melakukannya sendiri lho…. Tetapi, sebisa mungkin berusahalah selalu untuk melakukannya bersama orang lain, itu lebih nikmat. Justru saat mengkonsumsi sesuatu bersama-sama, nafsu tentang hal tersebut lebih terkontrol karena merasa diawasi oleh orang lain. Jadi bisa dikatakan bahwa mereka yang sering mengkonsumsi makanan sendiri-sendiri beresiko tinggi mengalami obesitas. Selain itu, ada rasa bahagia juga saat kita saling bertegur sapa sembari menghabiskan sepiring nasi di atas meja.

Nikmati hidup secara fluktuatif

Cara kita menikmati hidup baik dilakukan dengan cara fluktuatif. Sesuatu yang sifatnya naik turun biasanya melatih kita untuk mengembangkan kemampuan menyesuaikan diri. Saat terlalu ketergantungan terhadap sesuatu dan lain hal akan memperbesar kemungkinan sakit hati. Misalnya, ketika seseorang terbiasa mengkonsumsi ikan basah, secara tiba-tiba laut tidak tenang, badai dimana-mana. Sehingga membuat nelayan tidak dapat melaut. Akibatnya dirumahpun doi ngomel-ngomel nggak jelas kepada istrinya. Padahal keadaan tersebut bukanlah kesalahan sang istri. Apa yang membuat kita ketagihan beresiko meningkatkan kemungkinan untuk melakukan kesalahan.

Cara makan tanpa lauk

Mungkin bagi sebagian orang keadaan ini tidak pernah dialami berhubung karena ekonomi keluarga sudah baikan. Bagi mereka yang mungkin masih belum cukup mapan kehidupannya, kemungkinan pernah mengalaminya. Ada juga yang mengalaminya dikarenakan oleh karena berada di waktu dan tempat yang kurang menguntungkan dimana persediaan habis (misalnya saat berkemah). Bahkan kami sendiripun pernah mengalaminya (lebih tepatnya sering). Beberapa pilihan terbaik yang mungkin bisa jadi alternatif bagi anda adalah sebagai berikut.

  1. Menambahkan air. Saat lauk habis di bawah tudung meja makan, tidak perlu marah-marah kepada anggota keluarga lainnya, apa lagi sampai berantam hanya karena lauk belum disisakan jatah anda. Silahkan berimprovisasi dan manfaatkan apa yang ada sehingga pengetahuan anda sifatnya terapan yang bisa dipakai dimana saja sekaligus membuat hidup lebih baik. Air adalah komponen terpenting untuk membuat nasi yang tidak ada lauknya tetap mampu di telan dengan lancar sampai habis. Anda bisa menambahkan nasi kosong tersebut dengan air hangat juga menaburkan garam diatasnya. Alhasil rasanya akan nikmat dan tetap gurih.
  2. Menggunakan kuah plus natrium. Misalnya saja, makanan yang tersisa di atas meja sudah habis lauknya. Yang tinggal hanyalah kuahnya saja. Ini dikarenakan anda terlambat makan karena banyak pekerjaan yang lebih bermanfaat untuk dilakukan. Jangan sedih dan berkecil hati karena keadaan ini tetapi manfaatkan apa yang ada untuk mengisi perut agar tidak sampai menderita radang lambung alias maag. Manfaatkan kuah, sambal, saus dan lainnya yang tersisa sebagai perisa nasi sehingga bisa dikonsumsi sampai habis bebas keselek.
  3. Menggunakan garam plus air. Tahukah anda bahwa natrium adalah mineral yang selalu ditambahkan dalam setiap makanan yang kita konsumsi? Ini adalah penikmat utama selama kita hidup di dunia. Semua orang dan semua makanan pastilah pernah mengkonsumsinya, hanya beberapa orang tidak menyadari bahwa ada peran yang sangat besar dibalik kesederhanaan natrium. Selain berguna dalam bidang kuliner, berguna juga untuk kesehatan, pertanian, kebersihan, industri dan lain-lain. Ada dua cara menambahkan natrium dalam nasi, yaitu saat dimasak atau sesaat sebelum dikonsumsi. Kami sendiri selalu menambahkan garam agak banyak dalam setiap nasi yang dihidangkan sehingga rasanya terasa manis nikmat nan lezat untuk disantap.
  4. Menggunakan kelapa. Bagi anda yang memiliki buah kelapa di ladang, bisa dimanfaatkan sebagai lauk. Anda hanya perlu memarutnya lalu campurkanlangsung dengan nasi yang tidak memiliki lauk. Bahkan andapun dimungkinkan untuk menggorong nasi tersebut. Dengan demikian ada rasa-rasa kelapa yang terpanggang. Jangan lupa juga untuk memasukkan garam kedalamnya untuk menambah kelezatan rasa.
  5. Menggunakan sayur. Rasa-rasanya penggunaan sayur sudah lumrah saat makan. Selain memberikan mineral yang cukup bagi tubuh manusia, sayur juga memiliki peran untuk mencukupi kebutuhan vitamin bagi tubuh. Anda bisa memasak sayur secara tersendiri, jangalan lupu menambahkan natrium secukupnya untuk memberi cita rasa yang nikmat dan lezat.
  6. Menggunakan buah-buahan. Beberapa buah memberikan rasa manis yang cukup pada makanan. Anda dapat memanfaatkan rasa manis yang dihasilkannya ini untuk menambah rasa nasi agar tidak menjadi hambar. Anda bisa memotong buah itu kecil-kecil lalu mencampurkannya atau bisa juga sambil mengkonsumsi nasi juga sambil mengkonsumsi buah: ada nasi di atas piring dan buah di tangan kiri yang dikonsumsi secara bergantian.
  7. Gula plus garam. Memang NaCl adalah mineral ajaib yang bisa membuat makanan anda benar-benar nikmat sehingga nafsu makan tetap terjaga baik sekalipun lauk-pauk tidak ada. Campurkan sedikit saja gula dan garam ke makanan anda dengan perbandingan 1:1. Alhasil hidangan yang ada di depan anda akan dinikmati sampai habis bahkan sampai butiran nasi yang terakhir tidak ada di atas piring.
  8. Susu plus garam. Anda dapat membeli susu sashet yang murah-meriah saja. Tetapi kembali lagi pada kekuatan kita bukan di susunya tetapi pada garam yang dicampurkan bersama dengan nasi tersebut. Ini juga akan memberikan sensasi kenikmatan makanan yang luar biasa sehingga membuat anda dan keluarga bisa melahap makanan tersebut hingga habis tanpa ada sedikitpun yang tersangkut di tenggorokan.
  9. Ikan asin. Jika memang anda sedang tidak memiliki uang harian yang lebih, maka menggunakan ikan asin saat bertandang dengan santai di depan meja makan. Ini salah satu pilihan terbaik agar kebutuhan protein kita tetap tercukupi. Sadarilah bahwa rasa itu hanyalah masalah di lidah sedangkan saat sudah sampai di perut semua/ segala jenis makanan akan dicerna dan diubah menjadi bagian-bagian yang dibutuhkan (zat gizi) untuk kemudian di sebarkan ke seluruh tubuh.
  10. Mie instan plus natrium. Sebaiknya mie instan jadikan sebagai pilihan terakhir ketika lauk pauk tidak ada di atas meja. Pertama-tama masaklah semua mie yang akan dikonsumsi dalam air garam terlebih dahulu untuk melunturkan segala macam jenis bahan kimia yang dikandungnya. Buang air rebusan pertama itu lalu kembali panaskan air, masukkan mie instan ke dalamnya lalu tambah beberapa sayur, cabe, bawang putih, bawang merah, dan lainnya ke dalamnya (jika ada). HARAP DIINGAT, jangan terlalu sering mengkonsumsi mie instan, sekali - duakali seminggu itu sudah cukup!
Sesederhana apapun keuangan anda dan sehemat apapun pengeluaran yang telah dianggarkan di awal bulan, harap ingat untuk memberi kesempatan menikmati yang enak-enak sesekali. Memanjakan lidah sesekali itu sangat dianjurkan, itulah namanya menikmati hidup, menikmati jerih lelah anda secara fluktuatif.

Hidup ini tidak terduga, mungkin saat ini kita masih bisa mengkonsumsi lauk pauk dari tangkapan laut (ikan basah) dan ternak (daging hewan). Tetapi bisa saja kedepannya ada hal-hal yang tidak terduga terjadi sehingga hanya dimungkinkan untuk mengkonsumsi nasi tok. Tidak nyaman rasanya bila hanya mengkonsumsi nasi semata, rasanya pastilah hambar adanya. Biarpun sederhana tetapi jika anda mau menggunakan sedikit waktu untuk berpikir lalu beradaptasi & berimprovisasi niscaya semuanya bisa dinikmati dengan penuh rasa syukur dan sukacita yang tidak pernah redup.

Salam adaptasi!

0 Response to "10 Cara Makan Tanpa Lauk-Pauk, Sederhana Tapi Tetap Nikmat"

Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama