Korupsi adalah budaya yang harus ditinggalkan oleh bangsa ini. Jika Indonesia ingin menjadi lebih baik, birokrasi harus dibersihkan dari praktek-praktek korup yang pada akhirnya memiskinkan rakyat. Sebab perkembangan disegala lini yang mendorong kemajuan bangsa membutuhkan dana yang tidak sedikit. Apabila dana-dana ini dikorupsikan maka kemajuan pembangunan akan melambat bahkan berjalan ditempat.
Coba bayangkan jika uang hasil sitaan dari koruptor dilepaskan diseluruh negeri untuk tujuan pembangunan, baik pembangunan fisik infrastruktur, pembangunan intelektual dan pembangunan moral. Keadaan inilah yang akan membawa kemajuan disegala lini. Sudah pasti rakyatpun tidak akan kekurangan uang karena peredaran uang yang lancar dari atas ke bawah.
Premanisme sudah dari dulu meng-Indonesia. Munculnya orang-orang ini
entah dari mana akan tetapi secara sosial dan terselubung mereka punya
wilayah kekuasaan sendiri-sendiri. Kemungkinan juga mereka dihasilkan
dari kesalahan dalam persaingan mencari kerja. Sepertinya menjadi pihak
yang sengaja dibiarkan dan diperalat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
kotor oleh oknum/ organisasi tertentu. Keberadaan mereka, hampir tidak
tersentuh karena di lindungi dan di butuhkan untuk “malakin” orang yang tidak sepaham dengan orang penting di negeri.
Semua yang korupsi lebih hina dari preman pasar
Preman Berdasi – Koruptor di negara ini
sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. Semakin ditangkap malah tidak
takut dan semakin menjadi-jadi. Mereka orang-orang berpendidikan tinggi
akan tetapi lebih suka mencuri dan mengambil yang bukan hak-nya.
Sedangkan preman dipasar hanya beda tipis dengan koruptor. Mereka ini
gentle, malakin orang dengan wajah sangar dan memperoleh uang setoran
yang tidak halal secara cuma-cuma.
Lihatlah koruptor di negara ini, didepan khalayak mereka “bak malaikat” yang turun dari kayangan. Padahal dibelakang mereka malakin uang rakyat hingga aset dan hartanya tidak habis tujuh turunan. Bukankah perilaku ini sangat pengecut dan lebih hina dari preman pasar?
Oleh karena itu kedepankan moralitas dan tanggungjawab dalam setiap
pekerjaan anda!. Sudah cukuplah kita melihat premanisme diluar sana
masakan sekarang sikap seperti itu di bawa-bawa dalam instansi tempat
kita bekerja. Tidak pantas bagi seorang yang terpelajar dengan pemikiran
maju untuk kembali lagi ke paham dan sikap yang kolot dan cenderung
merugikan orang lain. Jangan sia-siakan pendidikan dan pengalaman yang
sudah anda cicipi teman!
Tanamkan dalam diri sendiri bahwa aturan dibuat untuk membuat hidup berkualitas dimana semua lini berkembang.
Jika kita lebih mengedepankan egoisme, masa depan bangsa ini bisa
terjun bebas dan generasi setelah kita tidak akan mengecap kemakmuran
yang pantas.
Ayo berbenah! Salam revolusi mental
Sumber bersama :
0 Response to "Koruptor Lebih Hina dari Preman"
Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama