7 Akibat Kemakmuran secara kehidupan sosial seorang manusia



Menjadi makmur dan sejahtera itu adalah impian semua orang. Tidak ada orang yang menolak untuk makmur karena justru itulah kita tidak pernah berhenti bekerja keras hari lepas hari agar kita lebih sejahtera. Sayang posisi ekonomi yang terus meningkat akan sangat rentan dengan stres dan kesombongan jika tidak diiringi dengan moralitas yang rendah hati. Sadarilah bahwa hanya Tuhan saja yang berhak untuk sombong. Ini adalah sikap yang tidak bisa kita kelola dan apabila kita mengambil dan menghidupinya, itu sama saja kita terlalu congkak dan ingin sama seperti tuhan.

Hidup dalam kesejahteraan itu rejeki dari Yang Maha Kuasa. sekeras apapun usaha ini jika belum rejeki kita ya tidak akan terwujud. Masalahnya kemudian adalah setiap orang punya standar kemakmuran sendiri-sendiri. Ada yang mengatakan, baru dikatakan mengalami kemakmuran ketika sudah kaya raya memiliki rumah mewah, mobil dan istri cantik. Ada pula yang mengatakan kesejahteraan itu ketika sudah kaya raya, terhormat, dihargai dimana-mana karena menjadi seorang pejabat. Akan tetapi saya sendiri mengatakan bahwa kaya hati itu adalah kekayaan sejati, ketika hubungan kita dengan orang lain baik dan hubungan dengan Tuhan juga langgeng : itu sudah lebih dari cukup untuk membuat diri ini tentram dan hidup dalam kedamaian. Saat seperti inilah, sepiring nasi ditemani ikan teri saja sudah bisa membuat kita bersyukur dan menikmati indahnya hidup ini apa adanya.

Segala kemudahan yang sudah ada membuat orang lebih senang bergaul karib dengan benda mati (smartphone, gadget, laptop dan barang elektronik lainnya) daripada berbaur dengan orang-orang disekitarnya. Inilah akibatnya ketika manusia lebih senang berlama-lama dengan benda mati.
  1. Komunikasi mati gaya di depan orang lain. Tidak dapat berkomunikasi dengan lancar dengan sesama.
  2. Kurang peka terhadap lingkungan. Mereka susah memahami lingkungan, saat orang lain bersedih mereka malah tertawa, saat orang lain tertawa mereka malah marah-marah.
  3. Kurang mahir mengungkapkan isi hati kepada orang lain. Kemungkinan karena lebih senang bergaul dengan benda mati yang pasif, abstrak dan tidak melawan membuat mereka sulit menghadapi sesama yang lebih aktif, agresif dan tidak bisa ditebak.
  4. Mudah terganggu. Gangguan minim saat kita di depan smartphone, gadget, televisi atau barang elektronik lainnya. Lain halnya ketika kita berbaur dengan orang lain dimana kemungkinan mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan lebih besar.
  5. Gugup di depan umum. Mengalami demam panggung saat mengambil peran untuk menyampaikan aspirasi di depan.
  6. Komunikasi pergaulan cenderung kepada “hai orang-orang perhatikan saya! akan tetapi enggan untuk memperhatikan dan mendengarkan orang lain.
  7. Memiliki kecenderungan “Out of topic saat berkomunikasi dengan masyarakat, kelompok, golongan dan organisasi tertentu.
Apabila kita sudah punya segalanya di dalam rumah, jangan menganggap kita tidak butuh sosialisasi sebab banyak pelajaran dan pemahaman baru yang kita petik dari sana.

Tidak ada masalah terhadap kemakmuran. Itu karunia dari Sang Pencipta. Tapi jangan sampai kita kehilangan tempat pijakan di bumi lalu melayang terus. Hati-hati, resiko terjun bebas itu sangat menyakitkan. Jadilah orang sejahtera yang bijak, semakin diberkati semakin rendah hati.

Salam kerendahan hati!

0 Response to "7 Akibat Kemakmuran secara kehidupan sosial seorang manusia"

Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama