Dalam hidup ini, kita harus menggunakan daya analisis yang
dimiliki dalam logika yang positif. Mengapa
ini harus dilakukan/. Diusahakan? Sebab pendapat kita tentang segala sesuatu
yang ada disekitar cenderung sangat mempengaruhi suasana hati masing-masing.
Saat kita menanggapi sesuatu dengan cara yang positif maka suasana hati jauh
lebih baik. Tetapi, ketika kita menanggapi hal-hal tertentu dengan cara yang
negatif maka suasana hati ini cenderung memburuk. Sedang suasan hati yang baik
itu lebih dekat dengan kebahagiaan. Jadi bisa dikatakan bahwa apabila pendapat
anda tertang sesuatu positif maka hal tersebut akan membuat anda secara
otomatis menjadi orang yang bahagia. Oleh karena itu, belajarlah dari sekarang
(sedini mungkin) untuk menciptakan suasana hati yang baik sehingga hari-hari
yang dijalani senantiasa berbahagia.
Beberapa teori mengatakan bahwa bumi adalah pusat alam semesta
Demikian halnya juga saat kita memandang alam semesta. Ada
banyak teori yang diungkapkan oleh kaum fundamentalis yang menyatakan bahwa bumi
adalah pusat tata surya. Mereka yakin betul bahwa tanah yang kita pijak adalah
sumber dari segala energi yang ada. Ini didorong keluar berdasarkan keterangan
dari beberapa Kitab Suci. Lagipula beberapa paham mengatakan bahwa manusia
adalah makhluk yang sempurna karena memiliki Roh Allah di dalam dirinya sehingga sudah sewajarnya dan
sudah sepantasnya jika kita adalah pusat alam semesta. Pandangan semacam ini
memang betul akan tetapi sekaligus salah sehingga pelebaran teori bahwa bumi
adalah pusat alam semesta cenderung salah. Semuanya ini, semata-mata
dikarenakan oleh kesombongan umat manusia itu sendiri.
Kesombongan membuat teori kita bersalahan
Kami tidak mengerti, darimana munculnya pertama sekali paham
yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna. Ya, mungkin saja
hal ini didasarkan dari tafsir yang salah terhadap Kitab Suci sehingga membuat
penjabaran setelahnyapun cenderung
bernada sempit dan rancu. Memang di dalam Alkitab tertulis jelas bahwa manusia
adalah makhluk hidup yang diciptakan segambar/ serupa/ seiras dengan Allah itu
sendiri. Katanya lagi bahwa salah satu kelebihan kita adalah kemampuan untuk
tetap sadar dan berpikir. Dengan kemampuan otak yang fantastis inilah, kitapun
dapat melakukan aktualisasi di berbagai bidang kehidupan dimana kemampuan ini
disebut juga sebagai kemampuan untuk berkarya dan berkreasi.
Dengan semua alasan yang fantastis tersebut, seseorang bisa
saja berucap sombong sebab merasa diri masih jauh lebih baik bahkan lebih hebat
dari manusia lainnya. Semua keangkuhan ini lantas saja membuat kehidupan dan
sudut pandang yang kita utarakan turut menjadi amburadur dan terkesan tidak
logis. Karena kita sempurna, lebih baik dan lebih hebat dari ciptaan lainnya
maka lantas saja berpikiran bahwa kitalah pusat dari seluruh alam semesta yang
ada. Padahal argumen ini hanyalah sebuah kesalahan pola pikir yang membuat
kehidupan kita semakin kacau karena sudut pandang yang kita gunakan juga turut
bersalahan. Oleh karena itu, hentikan sikap sikap yang tinggi hati itu sesegera
mungkin lalu rendahkan hati di bawah kemahakuasaan Sang Pencipta Segala Masa.
Kalau memang kita hebat dapatkah hidup sendiri tanpa topangan dari ciptaan atau makhluk hidup lainnya?
Sebelum membahas polemik tentang penciptaan alam semesta
khususnya tentang matahari. Mari kita balikkan saja logikanya. Jika memang
manusia adalah ciptaan yang sempurna, mengapa kita tidak diciptakan di hari
pertama? Atau hari ke dua, tiga, empat dan lima? Ada apa sebenarnya mengapa
kita diciptakan di hari terakhir? Tentu saja jika kita diciptakan di hari
pertama, apa yang akan terjadi? Manusia hanya melayang-layang dalam kekosongan
dan kegelapan belaka, mampukah kita hidup saat itu? Atau mungkin apa jadinya
hidup ini tanpa pepohonan hijau? Ya, yang jelas kita murni akan terbakar oleh
sinar matahari sebab tanpa klorofil maka tidak ada atmosfer sehingga panas
teriknya mentari langsung membakar kulit bahkan membunuh segala makhluk yang
ada didalamnya. Bagaimana pula jika tidak ada hewan-hewan di padang, mampukah
kita hidup? Mungkin saja mampu tetapi tidak ada yang namanya kelezatan daging
malah muncul resiko kanibalisme agar seseorang bisa menyantap betapa lezatnya
daging. Baca juga, Manusia makhluk yang tidak sempurna .
Makhluk hidup dan ciptaan lainnya memiliki sebagian dari diri Allah
Selama ini kita merasa bahwa hanya manusialah yang sempurna
dan lebih baik dari makhluk hidup atau ciptaan lainnya. Padahal semuanya itu
omong kosong sebab sadar atau tidak setiap ciptaan telah mengekspresikan bagian
dari diri Allah. Baiklah kita tidak berpikir bahwa hanya saat menciptakan
manusia maka Allah mau berlelah membentuk nenek moyang kita dari tanah lalu menghembuskan
nafas kedalamnya. Sadarilah bahwa aktivitas Allah ini hanya hendak menunjukkan
keberadaan manusia yang sesungguhnya, yaitu makhluk hidup yang berasal dari
tanah dan suatu saat kelak akan kembali menjadi tanah (saat seseorang meninggal). Ketahuilah bahwa saat Allah mencipta
dari hari pertama hingga ke lima, Ia mengucapkan firman (berfirman). Ketika
seseorang mengucapkan sesuatu maka nafasnya akan keluar kemudian menyentuh pita
suara sehing keluarlah kata-kata yang adalah firman yang terucap. Jadi bisa
dikatakan bahwa masing masing ciptaan dari hari pertama hingga ke enam
mendapatkan nafas Allah dimana masing-masing ciptaan mengekspresikan peran yang
berbeda-beda.
Teori penciptaan alam semesta dan khususnya penciptaan matahari
Setelah semuanya itu, timbullah pertanyaan yang sangat
fenomenal, apakah urutan hari penciptaan yang di gambarkan oleh nabi Musa sudah
tepat benar? Lalu sebenarnya, di hari ke berapa matahari diciptakan, hari
pertama atau hari ke empat? Sebelum membahas dan mengupas tuntas semuanya ini,
sebaiknya marilah terlebih dahulu kita memilah-milah setiap objek yang
diciptakan dari hari hari pertama sampai hari ke enam sesuai dengan isi kitab
Kejadian 1:1-27, berikut selengkapnya.
No
|
Masa –
Waku – Hari
|
Ciptaan
|
1.
|
Masa awal
|
Allah
menciptakan langit dan bumi.
Bumi belum
berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya.
|
2.
|
Hari
Pertama
|
Terang
dan gelap adalah dua esensi dasar yang diciptakan Tuhan. Bumipun
mengalami siang dan malam.
|
3.
|
Hari Kedua
|
Air
masih menutupi bumi lalu menguaplah itu menjadi awan sehingga
terbentuklah langit (cakrawala) yang memisahkan antara air yang di bawah dan
di atas.
|
4.
|
Hari
Ketiga
|
Tanah
terbentuk lalu semakin besarlah itu sehingga mulai kelihatan daratan
yang kering sedang perairannya disebut lautan.
|
5.
|
Tumbuh-tumbuhan
dari berbagai jenis mulai bertunas di atas tanah.
|
|
6.
|
Hari
Keempat
|
Matahari
diciptakan untuk menguasai siang.
|
7.
|
Bulan
dan bintang diciptakan untuk menguasai malam.
|
|
8.
|
Hari
Kelima
|
Hewan-hewan
laut diciptakan Tuhan.
|
9.
|
Burung-burung
di udara diciptakan Tuhan.
|
|
10.
|
Hari
Keenam
|
Hewan-hewan
di darat diciptakan Tuhan.
|
11
|
Manusia
diciptakan Tuhan.
|
Sumber : Penciptaan Alam Semesta .
Polemik waktu penciptaan matahari
Seperti yang kami ungkapkan di awal tulisan ini bahwa sudut
pandang yang kita gunakan saat menilai sesuatu sangat menentukan suasana hati
ini, itu bisa menjadi baik atau buruk. Pada dasarnya, saat kita memandang
sesuatu dengan tujuan yang positif maka
hal tersebut akan mendatangkan kebahagiaan dan kelegaan di dalam hati. Akan
tetapi ketika kita menilai sesuatu dengan tujuan sempit (negatif) niscaya opini
semacam ini hanya akan membuat hati tidak damai dan pikiran mengacau. Oleh
karena itu, mari kita pahami baik-baik segala sesuatu lalu melogikakannya dalam
analisis yang positif. Berikut penjabaran kami.
Jika memang matahari diciptakan di hari ke empat, apa yang membuat bumi terang di hari pertama?
Ini adalah pertanyaan yang sangat fundamental karena akan sangat menentukan pemahaman kita tentang apa yang membuat alam semesta menjadi terang? Apakah itu materi terang? Dan apa pula yang disebut sebagai materi gelap? Sesungguhnya materi terang adalah keadaan dimana suatu objek mengenai/ menyentuh gelombang elektromagnetik atau disebut juga sebagai radiasi sinar matahari. Sedangkan materi gelap adalah benda/ objek yang tidak bersentuhan dan tidak memantulkan gelombang elektromagnetik.Apa sumber gelombang elektromagnetik yang membuat segala sesuatu menjadi terang di hari pertama?
Di hari pertama Tuhan memisahkan terang dan gelap, lalu apa yang menjadi sumber terang di siang hari di hari pertama sampai ke tiga? Kita harus memahami bahwa sesungguhnya di seluruh jagad raya ini hanya ada beberapa jenis yang menjadi sumber radiasi gelombang elektromagnetik yang membuat suasana menjadi terang. Diantaranya adalah matahari, bintang dan bulan dan api. Bintang dan bulan jelas tidak bisa menjadi sumber terang itu karena masih terlalu redup. Api tentu saja belum ada di hari pertama sebab kayu bakar yang asalnya dari pohon baru akan diciptakan di hari-hari berikutnya. Jadi, bisa dikatakan bahwa satu-satunya kandidat terkuat yang membuat alam sekitar menjadi terang benderang adalah matahari.Jadi, bumi dan matahari diciptakan secara bersamaan?
Kita harus hati-hati menjawab pertanyaan ini dengan membawanya ke sudut pandang yang positif. Sebab dalam penglihatan nabi Musa di awal penciptaan bumi itu masih kosong. Kita masih belum memahami dengan pasti apakah bumi yang dilihatnya sebelum memasuki masa penciptaan adalah benar-benar bumi yang kita pijak ini atau ibu dari segala planet dan matahari yang masih belum mengembang? Tetapi pada dasarnya, planet dan bintang diciptakan secara bersamaan. Baca juga, Kekurangan teori ledakan dahsyat (besar).Muncul lagi pertanyaan, apa yang duluan muncul bumi atau matahari?
Disinilah sebenarnya kita harus membatasi analisis dan logika yang dimiliki. Sebab pemahaman ini sudah melebihi batas apa yang mampu kita pahami secara nalar. Jika kita memaksakan untuk memahami hal tersebut maka ada kecenderungan argumen kita menjadi sesat. Oleh karena itu, mulailah belajar untuk memahami segala sesuatu seadanya saja. Lebih dari itu, silahkan simpan pertanyaan anda kepada Tuhan Yesus saat kedatangan-Nya yang ke dua. Berusahalah untuk berbuat yang benar agar di akhir zaman kelak anda layak masuk sorga dan berkomunikasi secara langsung dengan-Nya.Apakah nabi Musa salah karena menuliskan penciptaan matahari di hari ke empat?
Harap dipahami bahwa dalam hal ini, kita tidak bisa menentukan apakah nabi Musa salah atau benar sebab masing-masing dari kita tidak boleh menghakimi sesamanya, hanya Tuhan saja yang menjadi hakim atas manusia. Yang dikehendaki Tuhan kepada kita lewat semuanya ini adalah agar pola pikir kita yang sempit dan cenderung negatif berkembang menjadi positif. Sehingga ide-ide yang kita sampaikan menenangkan hati sendiri dan juga menenangkan hati orang lain yang mendengar dan membacanya.Mengapa nabi Musa menuliskan penciptaan matahari di hari ke empat?
Menurut kami, ini hanyalah masalah penggunaan sudut pandang sebab nabi Musa bukanlah Tuhan yang memiliki pandangan 3600. Nabi sama dengan manusia biasa yang pandangannya maksimal 1800. Kemungkinan besar ketika masa penciptaan di hari pertama nabi Musa fokus memandang ke arah bumi dimana dalam penglihatan tersebut posisinya berada di atas bumi/ langit/ luar angkasa. Akibatnya, matahari yang ada dibelakang tidak sempat dilihatnya sehingga tidak dituliskan di hari pertama.
Barulah di hari ke tiga atau hari ke empat dimana sudah kelihatan daratan yang dapat nabi bisa berpijak diatasnya sehingga pandangannya berbalik ke arah langit. Akibatnya, barulah sang nabi melihat bulan, bintang dan matahari diciptakan di hari ke empat.Apa makna dari semuanya ini?
Arti dan maksud dari semuanya ini adalah LOGIKA MANUSIA TERBATAS. Setinggi apapun kemampuan kita untuk berpikir, semuanya itu bakal tidak ada artinya. Sebab Alkitab menulis dengan jelas bahwa yang namanya awal dan akhir adalah rahasia Tuhan. Kita di tempatkan di alam semesta dimana semuanya telah berputar dengan sempurna. Sedang untuk kisah-kisah di awal dan di akhir, memeang kita diberitahu tentang gambarannya tetapi MANUSIA TIDAK HARUS MENGERTI SEMUANYA ITU. Sebab tidak ada gunanya untuk memahami Alfa dan Omega juga kita tidak diciptakan dengan tujuan untuk mengertikannya. Melainkan MANUSIA DICIPTAKAN UNTUK BERKEMBANG DAN MAJU SAMBIL MENJAGA KESEIMBANGAN SIKLUS KEHIDUPAN DARI GENERASI KE GENERASI. Baca juga, Dasar dari segala sesuatu adalah siklus yang berputar.
(Wahyu 21:6) Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
Polemik tentang penciptaan alam semesta dan matahari didalamnya
masih menjadi rahasia sampai sekarang. Memang dalam tulisan ini, kami telah
mencoba untuk menggambarkan hal tersebut tetapi itu masih belum cukup untuk
menjelaskan, apa yang sebenarnya terjadi di awal dan akhir alam semesta ini?
Lagipula tidak ada gunanya bagi kita untuk memahami hal tersebut melainkan
simpan pertanyaan anda ketika duduk diam bersama Yesus di sorga kelak. Yang
sekarang harus kita usahakan adalah menjaga keseimbangan siklus kehidupan di
bumi sambil mengembangkan sistem masyarakat yang maju tanpa harus mengorbankan
sesama manusia dan alam sekitar kita. Itulah tugas manusia yang sesuungguhnya
di bumi ini, yaitu memanajemen (mengelola), memanfaatkan dan menjaga segala
sesuatu agar tetap ada & berputar dari generasi ke generasi. Berhati-hatilah dengan hawa nafsu yang arogan
dan ilmu pengetahuan yang lebay sebab semuanya itu dapat mendorong kita untuk
memanipulasi orang lain dan lingkungan sekitar. Akibatnya bencana alam dan
peperangan (bencana kemanusiaan) menenati di depan. Jadi, bijak-bijaklah dalam memilih
dan mengambil keputusan!
0 Response to "Penciptaan Matahari Dan Polemik Yang Menyertainya – Apakah Matahari Diciptakan Di Hari Ke Empat Atau Hari Pertama?"
Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama