Penciptaan Matahari Dan Polemik Yang Menyertainya – Apakah Matahari Diciptakan Di Hari Ke Empat Atau Hari Pertama?





Dalam hidup ini, kita harus menggunakan daya analisis yang dimiliki dalam logika yang positif.  Mengapa ini harus dilakukan/. Diusahakan? Sebab pendapat kita tentang segala sesuatu yang ada disekitar cenderung sangat mempengaruhi suasana hati masing-masing. Saat kita menanggapi sesuatu dengan cara yang positif maka suasana hati jauh lebih baik. Tetapi, ketika kita menanggapi hal-hal tertentu dengan cara yang negatif maka suasana hati ini cenderung memburuk. Sedang suasan hati yang baik itu lebih dekat dengan kebahagiaan. Jadi bisa dikatakan bahwa apabila pendapat anda tertang sesuatu positif maka hal tersebut akan membuat anda secara otomatis menjadi orang yang bahagia. Oleh karena itu, belajarlah dari sekarang (sedini mungkin) untuk menciptakan suasana hati yang baik sehingga hari-hari yang dijalani senantiasa berbahagia.

Beberapa teori mengatakan bahwa bumi adalah pusat alam semesta

Demikian halnya juga saat kita memandang alam semesta. Ada banyak teori yang diungkapkan oleh kaum fundamentalis yang menyatakan bahwa bumi adalah pusat tata surya. Mereka yakin betul bahwa tanah yang kita pijak adalah sumber dari segala energi yang ada. Ini didorong keluar berdasarkan keterangan dari beberapa Kitab Suci. Lagipula beberapa paham mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna karena memiliki Roh Allah di  dalam dirinya sehingga sudah sewajarnya dan sudah sepantasnya jika kita adalah pusat alam semesta. Pandangan semacam ini memang betul akan tetapi sekaligus salah sehingga pelebaran teori bahwa bumi adalah pusat alam semesta cenderung salah. Semuanya ini, semata-mata dikarenakan oleh kesombongan umat manusia itu sendiri.

Kesombongan membuat teori kita bersalahan

Kami tidak mengerti, darimana munculnya pertama sekali paham yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna. Ya, mungkin saja hal ini didasarkan dari tafsir yang salah terhadap Kitab Suci sehingga membuat penjabaran setelahnyapun  cenderung bernada sempit dan rancu. Memang di dalam Alkitab tertulis jelas bahwa manusia adalah makhluk hidup yang diciptakan segambar/ serupa/ seiras dengan Allah itu sendiri. Katanya lagi bahwa salah satu kelebihan kita adalah kemampuan untuk tetap sadar dan berpikir. Dengan kemampuan otak yang fantastis inilah, kitapun dapat melakukan aktualisasi di berbagai bidang kehidupan dimana kemampuan ini disebut juga sebagai kemampuan untuk berkarya dan berkreasi.

Dengan semua alasan yang fantastis tersebut, seseorang bisa saja berucap sombong sebab merasa diri masih jauh lebih baik bahkan lebih hebat dari manusia lainnya. Semua keangkuhan ini lantas saja membuat kehidupan dan sudut pandang yang kita utarakan turut menjadi amburadur dan terkesan tidak logis. Karena kita sempurna, lebih baik dan lebih hebat dari ciptaan lainnya maka lantas saja berpikiran bahwa kitalah pusat dari seluruh alam semesta yang ada. Padahal argumen ini hanyalah sebuah kesalahan pola pikir yang membuat kehidupan kita semakin kacau karena sudut pandang yang kita gunakan juga turut bersalahan. Oleh karena itu, hentikan sikap sikap yang tinggi hati itu sesegera mungkin lalu rendahkan hati di bawah kemahakuasaan Sang Pencipta Segala Masa.

Kalau memang kita hebat dapatkah hidup sendiri tanpa topangan dari ciptaan atau makhluk hidup lainnya?

Sebelum membahas polemik tentang penciptaan alam semesta khususnya tentang matahari. Mari kita balikkan saja logikanya. Jika memang manusia adalah ciptaan yang sempurna, mengapa kita tidak diciptakan di hari pertama? Atau hari ke dua, tiga, empat dan lima? Ada apa sebenarnya mengapa kita diciptakan di hari terakhir? Tentu saja jika kita diciptakan di hari pertama, apa yang akan terjadi? Manusia hanya melayang-layang dalam kekosongan dan kegelapan belaka, mampukah kita hidup saat itu? Atau mungkin apa jadinya hidup ini tanpa pepohonan hijau? Ya, yang jelas kita murni akan terbakar oleh sinar matahari sebab tanpa klorofil maka tidak ada atmosfer sehingga panas teriknya mentari langsung membakar kulit bahkan membunuh segala makhluk yang ada didalamnya. Bagaimana pula jika tidak ada hewan-hewan di padang, mampukah kita hidup? Mungkin saja mampu tetapi tidak ada yang namanya kelezatan daging malah muncul resiko kanibalisme agar seseorang bisa menyantap betapa lezatnya daging. Baca juga, Manusia makhluk yang tidak sempurna .

Makhluk hidup dan ciptaan lainnya memiliki sebagian dari diri Allah

Selama ini kita merasa bahwa hanya manusialah yang sempurna dan lebih baik dari makhluk hidup atau ciptaan lainnya. Padahal semuanya itu omong kosong sebab sadar atau tidak setiap ciptaan telah mengekspresikan bagian dari diri Allah. Baiklah kita tidak berpikir bahwa hanya saat menciptakan manusia maka Allah mau berlelah membentuk nenek moyang kita dari tanah lalu menghembuskan nafas kedalamnya. Sadarilah bahwa aktivitas Allah ini hanya hendak menunjukkan keberadaan manusia yang sesungguhnya, yaitu makhluk hidup yang berasal dari tanah dan suatu saat kelak akan kembali menjadi tanah (saat seseorang meninggal). Ketahuilah bahwa saat Allah mencipta dari hari pertama hingga ke lima, Ia mengucapkan firman (berfirman). Ketika seseorang mengucapkan sesuatu maka nafasnya akan keluar kemudian menyentuh pita suara sehing keluarlah kata-kata yang adalah firman yang terucap. Jadi bisa dikatakan bahwa masing masing ciptaan dari hari pertama hingga ke enam mendapatkan nafas Allah dimana masing-masing ciptaan mengekspresikan peran yang berbeda-beda.

Teori penciptaan alam semesta dan khususnya penciptaan matahari

Setelah semuanya itu, timbullah pertanyaan yang sangat fenomenal, apakah urutan hari penciptaan yang di gambarkan oleh nabi Musa sudah tepat benar? Lalu sebenarnya, di hari ke berapa matahari diciptakan, hari pertama atau hari ke empat? Sebelum membahas dan mengupas tuntas semuanya ini, sebaiknya marilah terlebih dahulu kita memilah-milah setiap objek yang diciptakan dari hari hari pertama sampai hari ke enam sesuai dengan isi kitab Kejadian 1:1-27, berikut selengkapnya.

No
Masa – Waku – Hari
Ciptaan
1.
Masa awal
Allah menciptakan langit dan bumi.
Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya.
2.
Hari Pertama
Terang dan gelap adalah dua esensi dasar yang diciptakan Tuhan. Bumipun mengalami siang dan malam.
3.
Hari Kedua
Air masih menutupi bumi lalu menguaplah itu menjadi awan sehingga terbentuklah langit (cakrawala) yang memisahkan antara air yang di bawah dan di atas.
4.
Hari Ketiga
Tanah terbentuk lalu semakin besarlah itu sehingga mulai kelihatan daratan yang kering sedang perairannya disebut lautan.
5.

Tumbuh-tumbuhan dari berbagai jenis mulai bertunas di atas tanah.
6.
Hari Keempat
Matahari diciptakan untuk menguasai siang.
7.

Bulan dan bintang diciptakan untuk menguasai malam.
8.
Hari Kelima
Hewan-hewan laut diciptakan Tuhan.
9.

Burung-burung di udara diciptakan Tuhan.
10.
Hari Keenam
Hewan-hewan di darat diciptakan Tuhan.
11

Manusia diciptakan Tuhan.

Polemik waktu penciptaan matahari

Seperti yang kami ungkapkan di awal tulisan ini bahwa sudut pandang yang kita gunakan saat menilai sesuatu sangat menentukan suasana hati ini, itu bisa menjadi baik atau buruk. Pada dasarnya, saat kita memandang sesuatu  dengan tujuan yang positif maka hal tersebut akan mendatangkan kebahagiaan dan kelegaan di dalam hati. Akan tetapi ketika kita menilai sesuatu dengan tujuan sempit (negatif) niscaya opini semacam ini hanya akan membuat hati tidak damai dan pikiran mengacau. Oleh karena itu, mari kita pahami baik-baik segala sesuatu lalu melogikakannya dalam analisis yang positif. Berikut penjabaran kami.
  1. Jika memang matahari diciptakan di hari ke empat, apa yang membuat bumi terang di hari pertama?

    Ini adalah pertanyaan yang sangat fundamental karena akan sangat menentukan pemahaman kita tentang apa yang membuat alam semesta menjadi terang? Apakah itu materi terang? Dan apa pula yang disebut sebagai materi gelap? Sesungguhnya materi terang adalah keadaan dimana suatu objek mengenai/ menyentuh gelombang elektromagnetik atau disebut juga sebagai radiasi sinar matahari. Sedangkan materi gelap adalah benda/ objek yang tidak bersentuhan dan tidak memantulkan gelombang elektromagnetik.
  2. Apa sumber gelombang elektromagnetik yang membuat segala sesuatu menjadi terang di hari pertama?

    Di hari pertama Tuhan memisahkan terang dan gelap, lalu apa yang menjadi sumber terang di siang hari di hari pertama sampai ke tiga? Kita harus memahami bahwa sesungguhnya di seluruh jagad raya ini hanya ada beberapa jenis yang menjadi sumber radiasi gelombang elektromagnetik yang membuat suasana menjadi terang. Diantaranya adalah matahari, bintang dan bulan dan api. Bintang dan bulan jelas tidak bisa menjadi sumber terang itu karena masih terlalu redup. Api tentu saja belum ada di hari pertama sebab kayu bakar yang asalnya dari pohon baru akan diciptakan di hari-hari berikutnya. Jadi, bisa dikatakan bahwa satu-satunya kandidat terkuat yang membuat alam sekitar menjadi terang benderang adalah matahari.
  3. Jadi, bumi dan matahari diciptakan secara bersamaan?

    Kita harus hati-hati menjawab pertanyaan ini dengan membawanya ke sudut pandang yang positif. Sebab dalam penglihatan nabi Musa di awal penciptaan bumi itu masih kosong.  Kita masih belum memahami dengan pasti apakah bumi yang dilihatnya sebelum memasuki masa penciptaan adalah benar-benar bumi yang kita pijak ini atau ibu dari segala planet dan matahari yang masih belum mengembang? Tetapi pada dasarnya, planet dan bintang diciptakan secara bersamaan. Baca juga, Kekurangan teori ledakan dahsyat (besar).
  4. Muncul lagi pertanyaan, apa yang duluan muncul bumi atau matahari?

    Disinilah sebenarnya kita harus membatasi analisis dan logika yang dimiliki. Sebab pemahaman ini sudah melebihi batas apa yang mampu kita pahami secara nalar. Jika kita memaksakan untuk memahami hal tersebut maka ada kecenderungan argumen kita menjadi sesat. Oleh karena itu, mulailah belajar untuk memahami segala sesuatu seadanya saja. Lebih dari itu, silahkan simpan pertanyaan anda kepada Tuhan Yesus saat kedatangan-Nya yang ke dua.  Berusahalah untuk berbuat yang benar agar di akhir zaman kelak anda layak masuk sorga dan berkomunikasi secara langsung dengan-Nya.
  5. Apakah nabi Musa salah karena menuliskan penciptaan matahari di hari ke empat?

    Harap dipahami bahwa dalam hal ini, kita tidak bisa menentukan apakah nabi Musa salah atau benar sebab masing-masing dari kita tidak boleh menghakimi sesamanya, hanya Tuhan saja yang menjadi hakim atas manusia. Yang dikehendaki Tuhan kepada kita lewat semuanya ini adalah agar pola pikir kita yang sempit dan cenderung negatif berkembang menjadi positif. Sehingga ide-ide yang kita sampaikan menenangkan hati sendiri dan juga menenangkan hati orang lain yang mendengar dan membacanya.
  6. Mengapa nabi Musa menuliskan penciptaan matahari di hari ke empat?

    Menurut kami, ini hanyalah masalah penggunaan sudut pandang sebab nabi Musa bukanlah Tuhan yang memiliki pandangan 3600.  Nabi sama dengan manusia biasa yang pandangannya maksimal 1800.  Kemungkinan besar ketika masa penciptaan di hari pertama nabi Musa fokus memandang ke arah bumi dimana dalam penglihatan tersebut posisinya berada di atas bumi/ langit/ luar angkasa. Akibatnya, matahari yang ada dibelakang tidak sempat dilihatnya sehingga tidak dituliskan di hari pertama.

    Barulah di hari ke tiga atau hari ke empat dimana sudah kelihatan daratan yang dapat nabi bisa berpijak diatasnya sehingga pandangannya berbalik ke arah langit. Akibatnya, barulah sang nabi melihat bulan, bintang dan matahari diciptakan di hari ke empat.
  7. Apa makna dari semuanya ini?

    Arti dan maksud dari semuanya ini adalah LOGIKA MANUSIA TERBATAS. Setinggi apapun kemampuan kita untuk berpikir, semuanya itu bakal tidak ada artinya. Sebab Alkitab menulis dengan jelas bahwa yang namanya awal dan akhir adalah rahasia Tuhan. Kita di tempatkan di alam semesta dimana semuanya telah berputar dengan sempurna. Sedang untuk kisah-kisah di awal dan di akhir, memeang kita diberitahu tentang gambarannya tetapi MANUSIA TIDAK HARUS MENGERTI SEMUANYA ITU. Sebab tidak ada gunanya untuk memahami Alfa dan Omega juga kita tidak diciptakan dengan tujuan untuk mengertikannya. Melainkan MANUSIA DICIPTAKAN UNTUK BERKEMBANG DAN MAJU SAMBIL MENJAGA KESEIMBANGAN SIKLUS KEHIDUPAN DARI GENERASI KE GENERASI. Baca juga, Dasar dari segala sesuatu adalah siklus yang berputar.
(Wahyu  21:6) Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
Polemik tentang penciptaan alam semesta dan matahari didalamnya masih menjadi rahasia sampai sekarang. Memang dalam tulisan ini, kami telah mencoba untuk menggambarkan hal tersebut tetapi itu masih belum cukup untuk menjelaskan, apa yang sebenarnya terjadi di awal dan akhir alam semesta ini? Lagipula tidak ada gunanya bagi kita untuk memahami hal tersebut melainkan simpan pertanyaan anda ketika duduk diam bersama Yesus di sorga kelak. Yang sekarang harus kita usahakan adalah menjaga keseimbangan siklus kehidupan di bumi sambil mengembangkan sistem masyarakat yang maju tanpa harus mengorbankan sesama manusia dan alam sekitar kita. Itulah tugas manusia yang sesuungguhnya di bumi ini, yaitu memanajemen (mengelola), memanfaatkan dan menjaga segala sesuatu agar tetap ada & berputar dari generasi ke generasi.  Berhati-hatilah dengan hawa nafsu yang arogan dan ilmu pengetahuan yang lebay sebab semuanya itu dapat mendorong kita untuk memanipulasi orang lain dan lingkungan sekitar. Akibatnya bencana alam dan peperangan (bencana kemanusiaan) menenati di depan. Jadi, bijak-bijaklah dalam memilih dan mengambil keputusan!

Salam, manusia terbatas, logikanya terbatas, tidak semuanya bisa kita mengerti tetapi kita bisa mengarahkannya pada hal-hal positif agar hati bahagia dan lega menjalani hari lepas hari

0 Response to "Penciptaan Matahari Dan Polemik Yang Menyertainya – Apakah Matahari Diciptakan Di Hari Ke Empat Atau Hari Pertama?"

Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama