Luka Robek (By Google.Com) |
Hari-hari menjalani hidup di dunia ini, semuanya tidak
berjalan sesuai dengan apa yang kita rencanakan sebab kita bukan siapa-siapa.
Bahkan sekalipun kita memiliki jabatan yang super tinggi, beken dan tenar
(misal presiden atau perdana menteri) tetap saja hal tersebut tidak
memungkinkan kita untuk melakukan / mengatur semuanya agar sesuai dengan apa
yang direncanakan dari awal. Melainkan kerap kali ada berbagai-bagai godaan dan
rintangan yang muncul sehingga membuat kita tersandung, terjatuh, tergeletak
hingga terluka. Ini adalah skenario kehidupan yang sutradaranya Allah yang
agung, dimana rencana-Nya sungguh jauh berbeda dari rencana manusia.
Jadilah realistis – semua orang bisa terluka
Saat kecil dulu, beberapa orang suka berimajinasi saat
menyaksikan tokoh-tokoh pahlawan super yang ditampilkan di televisi dan film
yang diperoleh lewat kaset DVD/ VCD yang bisa diputar di perangkat elektronik
tertentu. Kami juga dahulu sampai sekarang suka menonton hal-hal yang berbau
fiksi seperti itu. Kadang waktu masih kecil, sering berpikir bahwa kitalah
orang dengan talenta unik dan spesial yang menjadi pahlawah yang dipuji-puja
oleh orang lain. Manusia super yang tidak bisa terkilir/ terluka oleh senjata
apapun bahkan tergores saja tidak. Namun sekarang, semua harus sadar bahwa hal
tersebut hanyalah khayalan belaka dan marilah hidup lebih realistis hadapi rasa
sakit senyatanya.
Dua jenis rasa sakit yang dialami dalam hidup ini
Ada dua jenis rasa sakit yang dialami oleh manusia selama
hidup di dunia yang fana ini. Ada yang namanya sakit fisik dan ada pula yang
namanya sakit batin. Penyakit batin (mental) adalah sakit hati yang bisa saja
muncul oleh karena aktivitas interaksi sosial yang kita lakukan hari demi hari.
Itu bisa saja muncul dari fitnah, ejekan, penghinaan, bully-verbal dan lain
sebagainya. Disisi lain ada pula yang namanya penyakit fisik yang disebabkan
oleh banyak hal, misalnya serangan virus, jamur, bakteri (mikroorganisme),
benda tumpul dan benda tajam. Khusus pada bagian ini, kita akan membahas
perlukaan yang disebabkan oleh pengaruh tekanan/ gesekan oleh benda tumpul dan
benda tajam.
Terkilir (by i0.wp.com) |
Pengertian luka fisik
Luka adalah (1) belah
(pecah, cedera, lecet, dan sebagainya) pada kulit karena kena barang yang tajam
dan sebagainya; (2) menderita luka.
Robek adalah terlepas,
terputus dari anyaman, jahitan, dan sebagainya (tentang tikar, baju, kain, dan
sebaganya); sobek. Terkilir adalah terpelecok; tergeliat. Memar adalah rusak atau remuk di
sebelah dalam, tetapi dari luar tidak tampak (KBBI Luring). Jadi, bisa dikatakan bahwa ini adalah keadaan dimana
permukaan kulit luar-dalam, daging dan tulang yang mengalami abnormalitas
setelah berhadapan dengan benda tumpul dan/ atau benda tajam. Jadi, pada
dasarnya perlukaan yang dialami oleh manusia bisa membuat kulit luar sobek,
lemak dan/ atau daging penyok juga berakibat pada gangguan-patah tulang.
Berbahagialah, bekas lukamu menjukkan pengalamanmu
Perhatikan kulit disekujur tubuh anda teman, adakah
bekas-bekas luka yang terdapat di beberapa bagian? Jika ada berarti itu
pertanda bahwa anda adalah orang yang aktif melakukan hal-hal positif secara
mandiri. Tetapi jika tidak, bisa dikatakan bahwa keadaan ini menunjukkan bahwa
aktivitas anda tidak begitu intens dan banyak hal yang di hendel/ ditangani
oleh orang lain (misal pramujasa: pembantu atau orang dewasa, orang tua, dan
lainnya). Berbahagialah pada bagian-bagian tubuh anda yang mengalami luka sobek
dan telah sembuh, sebab inilah pertanda pertolongan Tuhan: sekalipun terluka
tetapi nyawa masih terselamatkan. Jadi Syukurilah semuanya itu kawan.
Terluka itu biasa tetapi tidak pernah ada orang yang mengalaminya di bekas luka yang sama dengan cara yang sama. Jika ada yang mengalaminya tepat dibekas lecet yang sama dengan cara yang sama, itu murni kecerobohan.
Alasan mengapa seseorang menderita luka memar by (Buzzfeed.Com) |
Alasan mengapa seseorang menderita luka fisik (lecet, robek, memar, terkilir)
Luka fisik bisa dialami oleh siapa saja. Ini adalah sesuatu
hal yang sangat manusiawi. Jangan malu dengan kulit yang memiliki bekas ini dan
itu tetapi biarkan sajalah – hilangkan seadanya saja (nggak sampai operasi
plastik juga kali – kecuali karena beberapa alasan). Justru, jadikanlah
semuanya itu sebagai ingat-ingatan kepada diri sendiri agar selalu berhati-hati
kapanpun, dimanapun dan apapun yang sedang anda lakukan. Berikut ini beberapa
faktor penyebab mengapa kulit anda bisa mengalam lecet, robek, memar dan
terkilir.
Faktor yang dipengaruhi oleh ketidaksengajaan
Kurang fokus saat beraktivitas.
Harusnya, kita belajar untuk berkonsentrasi saat melakukan apapun. Jika memang itu pekerjaan/ pelajaran yang berat maka fokuskan semua daya pikiran kesana. Tetapi jikalau hal tersebut adalah pekerjaan yang ringan maka lakukanlah sambil bernyanyi-nyanyi memuliakan Tuhan di dalam hati hingga semuanya selesai.
Pekerjaan kecil selesaikan dengan menujukan hati kepada Tuhan sebab saat pikiran terpusat kepada-Nya maka seluruh indra dan alat gerak kita akan bekerja secara efektif dan efisien. Kebiasaan multitasking ini membuat kemampuan mengkoordinasikan anggota tubuh lebih baik sehingga resiko terluka (lecet, memar, robek, terkilir) lebih kecil.Terlalu terburu-buru.
Beraktivitaslah dengan santai dari hari ke hari. Tidak perlu terlalu tergesa-gesa sebab kecepatan yang tak terkendali hanya akan mempertipis keselamatan anda. Hadapi segala sesuatu dengan sabar sebab kesabaran adalah atmosfer kehidupan kita. Berusahalah untuk menenangkan diri dalam setiap pekerjaan yang dilakukan agar segala sesuatu dapat dihadapi dengan santai.
Saat melakukan perjalanan jauh, pastikan waktu yang anda tetapkan sudah memadai. Jika ingin santai saja saat berkendara maka berangkatlah lebih cepat 30 – 60 menit lebih cepat dari waktu tempuh yang telah ditetapkan/ ditentukan. Ingatlah bahwa semakin terburu-buru membawa kendaraan maka semakin tinggi pula resiko mengalami kecelakaan.Kurang waspada – kurang antisipatif.
Kita perlu waspada saat melakukan sesuatu. Dalam setiap pekerjaan yang dilakoni: ketahuilah resikonya dan ingat-ingatkan dirimu tentang hal tersebut agar senantiasa berhati-hati dalam menapaki setiap langkah kaki. Perkirakan kemungkinan terburuk dan hindarilah itu sedini mungkin. Adalah lebih baik mencegah daripada mengobati sebab biaya untuk tindakan pencegahan lebih minim sedangkan untuk penyembuhan kemungkinan besar akan lebih besar. Tergantung seberapa parah cidera yang dihadapi.Ada masalah yang dihadapi.
Ada orang yang mengalami masalah dalam hidup ini. Keadaan tersebut membuatnya pusing dan bersusah hati karena terlalu fokus pada persoalan yang dihadapi. Oleh karena itu, saran kami dalam menjalani hari, adalah lebih baik bagi anda untuk tidak memusatkan pikiran pada pergumulan hidup. Tetapi fokuskan pikiran kepada Tuhan dalam doa, firman dan nyanyian pujian niscaya Ia yang hebat itu akan menginspirasikan solusi buat masalah tersebut. Juga saat kita memusatkan pikiran kepada Tuhan, hati lebih bersih dan pekerjaanpun dapat dilakukan dengan telaten.Sedang bersedih hati (galau-gundah-gulana).
Hati-hati dengan rasa sedih yang anda alami. Kami pernah merasakannya dan perasaan seperti terkoyak-koyak dan perihnya banget. Seolah-olah kita sedang mengiris-iris diri sendiri sehingga jantung melemah dan bisa-bisa terpeleset/ terjatuh/ terbentur pada sesuatu yang tumpul atau tajam. Oleh karena itu, jangan fokus dengan rasa sedih yang sedang anda alami tetapi buat pikiranmu senantiasa sibuk untuk memuji-memuliakan Allah sehingga kegalauan itupun berlalu begitu saja.Sedang sakit – daya tahan tubuh drop: letih, lesu, lemah, lunglai, lemas.
Ada beberapa penyakit yang membuat otot dan tulang kita menjadi lemah sehingga sulit bergerak dan mengkoordinasikan aktivitas yang dilakukannya. Diantaranya kelaparan, anemia, keracunan, pusing, penyakit bipolar, malaria, DBD, chikungunya, infeksi mikroorganisme dan lain sebagainya. Semua gangguan badan semacam ini beresiko melemahkan secara fisik sehingga membuat seseorang rebah dan terjatuh mengalami lecet/ memar/ robek/ terkilir.Belum dewasa (berpengalaman) – masih anak-anak.
Biasanya anak yang belum berpengalaman akan lebih mudah terjatuh karena alasan-alasan yang sepele. Demikian juga saat seseorang baru pertama kali mengendarai sepeda, kemungkinan untuk terjatuh berpeluang besar. Juga demikian saat baru pertama sekali membawa sepeda motor, beresiko terjatuh. Sebab itu, latihan pertama-tama semacam ini sebaiknya dilakukan di tempat terbuka tanpa halangan dan rintangan. Ini harus dilakukan dibawah pengawasan orang dewasa atau orang yang ahli dalam bidangnya. Jika nanti sudah mahir maka silahkan melakukannya dijalanan (jalan raya besar dan kecil). Ada banyak bentuk luka yang terjadi karena kecelakaan saat berkendara, diantaranya luka robek, lecet, memar dan terkilir hingga patah tulang.Bencana alam.
Kejadian bencana alam sungguh tidak terduga karena terjadi secara tiba-tiba. Adalah baik bagi anda untuk melakukan tindakan antisipatif, misalnya dengan senantiasa memantau perkembangan berita terbaru dan menyediakan kotak P3K di tempat tinggal masing-masing. Segala macam luka bisa terjadi saat alam memberontak karena kita tidak mampu menjaga keseimbangan lingkungan hidup. Misalnya memar, robek, lecet, terkilir dan patah tulang bahkan ada juga yang kehilangan nyawa.
Faktor yang dipengaruhi oleh kesengajaan.
Kejahilan/ mencari sensasi/ bunuh diri/ faktor tertentu – oleh diri sendiri.
Berhati-hatilah mengendalikan emosi yang dimiliki. Hadapi ujian-ujian kecil yang menggiringi langkah kaki anda dengan sikap yang tenang, sabar dan bijak. Jangan biarkan diri sendiri tenggelam dalam stres berkepanjangan sebab semuanya itu tidak baik bagi kesehatan mental anda. Upayakan untuk senantiasa fokus dan merefres (menyegarkan) pikiran dengan senantiasa memusatkannya kepada Tuhan dalam doa, firman dan nyanyian pujian akan kemuliaan nama-Nya. Biasakan dirimu untuk tertekan oleh masalah tetapi jangan fokuskan pikiran kepada masalah tersebut melainkan fokuslah kepada Tuhan.Berhati-hatilah mencari sensasi dan jangan biarkan dirimu terjerumus dalam aksi-aksi hiper yang mengorbankan diri sendiri demi pujian atau popularitas. Berupayalah untuk melakukan segala sesuatu yang terbaik untuk diri sendiri tetap rendah hatilah. Ada orang yang stres lalu bunuh diri hanya karena mereka begitu sombong terhadap dirinya sendiri. Mereka melihat dirinya begitu tinggi dan besar dari orang lain padahal kenyataannya mereka bukan siapa-siapa. Oleh karena itu, berusahalah untuk menyadari siapa dirimu dengan menyangkal diri dan mengatakan dalam hati, "saya hanya manusia berdosa, debu-tanah yang tidak ada gunanya. Hinakan saya di bawah kaki Salib-Mu ya Tuhan."Kejahatan yang terencana – oleh pihak lain.
Semakin tinggi perbedaan ilmu pengetahuan, uang dan kekuasaan di dalam suatu masyarakat maka semakin mudah masyarakat tersebut mengalami gejolak. Manusia dengan power yang lebih ditangannya cenderung berlaku semena-mena terhadap orang lain. Ini dilakukannya demi mempertahankan power tersebut, mengambil keuntungan dari sesamanya, mengalahkan pesaing-pesaingnya, merebut sumber daya dan sekedar cari sensasi (show power). Kejadian semacam ini jelas beresiko membuat seseorang cidera (mengalami luka sobek, lecet, memar, terkilir dan patah tulah hingga kematian). Oleh karena itu, usahakanlah kesetaraan power (ilmu pengetahuan, kekuasaan dan pendapatan) di wilayah tempat anda bermukim.
Terluka Itu Biasa Bagian Dari Pengalaman Hidup, Belajarlah Sesuatu Dari Sana
Selama hidup di dunia ini, ada potensu untuk terluka. Siapapun dia, kaya-miskin, kecil-besar, masing-masing beresio terluka. Oleh karena itu, berhati-hatilah di dalam segala sesuatu. Upayakan untuk melakukan segala sesuatu dengan tenang dan santai (terkecuali dalam hal-hal tertentu - misal pertandingan). Bekas luka yang kita miliki menunjukkan betapa sabarnya seseorang menjalani hidup. Bahkan bisa tampil apa adanya dengan jaringan parut disana-sini namun tetap percaya diri. Pelajari dan analisis kejadian yang anda alami lalu ambil suatu makna yang dapat dipetik dari kejadian tersebut. Jadikan hal tersebut sebagai pengalaman agar kejadian yang sama tidak terulang di waktu mendatang. Cara menyembuhkan memar..
Salam, hidup yang terencanan-penuh antisipatif!
Artikelnya sangat bermanfaat
BalasHapus