+10 Alasan Hidup Adalah Perjuangan – Setiap Orang Berjuang Menyelesaikan Masalah Sebagai Awal Perkembangan Dan Kemajuan





Hidup ini seperti seorang pejalan kaki atau seorang yang mengendarai sepeda melewati dataran, gunung, lembah dan banyak lika-liku untuk mencapai tempat tujuan. Menempuh perjalanan yang jauh demi menemukan sesuatu yang disebut sebagai tumpuan kehidupan. Mencari apa sebenarnya makna dibalik keberadaannya di dunia ini. Sebab dengan berdiam diri saja tidak ada yang memberi jawaban dan tidak ada pula yang memberi petunjuk. Tetapi saat seseorang berupaya untuk melakukan aktivitas sebisanya dan terus bergerak untuk menemukan sesuatu yang disebut panggilan hidup. Niscaya, cepat atau lambat, perjuangannya tidak akan sia-sia dan akan menemukan apa yang dicarinya.

Pengertian hidup adalah perjuangan

Hidup adalah (1) masih terus ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya (tentang manusia, binatang, tumbuhan, dan sebagainya); (2) bertempat tinggal (diam); (3) mengalami kehidupan dalam keadaan atau dengan cara tertentu; (4) beroleh (mendapat) rezeki dengan jalan sesuatu; (5) berlangsung (ada) karena sesuatu; (6) tetap ada (tidak hilang); (7) masih berjalan (tentang perusahaan, perkumpulan, dan sebagainya); (8) tetap menyala (tetap lampu, radio, api); tetap bergerak terus; (9) masih tetap dipakai (tentang bahasa, adat, sumur, dan sebagainya); (10) ramai (tidak sepi dan sebagainya); (11) seakan-akan bernyawa atau benar-benar tampak seperti keadaan sesungguhnya (tentang lukisan, gambar); (12) seperti sungguh-sungguh terjadi atau dialami (tentang cerita); (13) seruan yang menyatakan harapan mudah-mudahan tetap selamat (KBBI Luring).

Perjuangan adalah (a) perkelahian (merebut sesuatu); peperangan; (b) usaha yang penuh dengan kesukaran dan bahaya; (c) salah satu wujud interaksi sosial, termasuk persaingan, pelanggaran, dan konflik (KBBI Offline). Jadi bisa dikatakan bahwa “hidup adalah perjuangan” adalah waktu demi waktu yang harus dijalani dengan penuh usaha maksimal untuk menghadapi berbagai tantangan dan rintangan selama manusia berada di dunia ini. Ada dua macam hal yang merintangi kehidupan kita, yakni persoalan yang berasal dari luar dan yang berasal dari dalam. Dibalik semuanya itu, harus juga diingat bahwa setiap daya upaya yang kita lakukan untuk mengatasi masalah haruslah sesuai dengan kaidah-kaidah kebenaran sejati. Yakni tidak menentang keberadaan Tuhan dan tidak merugikan sesama manusia.

Begitu lahir seorang anak harus berjuang

Jangan salah paham lalu berpikir bahwa perjuangan seorang manusia barulah di mulai ketika ia sedang duduk di bangku sekolah atau saat sedang mencari pekerjaan. Melainkan hal tersebut telah dilakukan semenjak kita dilahirkan ke dunia yang fana ini. Begitu seorang bayi lahir, langsung terderngar ringkik tangisan yang merdu. Ini adalah waktu awal bagi seorang bayi untuk belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya yang mulai terasa berbeda. Saat di dalam rahim, dia merasakan kehangatan pelukan yang tidak pernah lepas dari tahun ke tahun. Begitu keluar dari tempat ternyaman di seluruh bumi, ia merasa kedinginan karena penurunan suhu yang tiba-tiba. Lewat tangisannya yang manis, paru-paru mulai terbuka dan mengembang sambil menyesuaikan diri dengan udara disekitarnya.

Semuanya berawal dari nol sampai seseorang menemukan potensinya

Kehidupan manusia di dunia ini semua berawal dairi nol. Saat seseorang dilahirkan, dia tidak membawa apa-apa selain rasa ingin tahu tentang ini dan itu. Dengan modal yang sederhana tersebut ada dorongan untuk belajar lebih agar mengetahui lebih banyak lagi tentang seluk beluk dunia ini. Menempuh pendidikan pada tingkat paling awal untuk mempelajari dan mengembangkan kemampuan memahami apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan. Belajar dasar-dasar kemampuan identifikasi sehingga ia sendiri bisa menemukan kebermanfaatan dari ilmu yang diperoleh. Berupaya untuk mengetahui lebih banyak agar kemampuan otak untuk berpikir terus berkembang. Pada akhirnya, pendidikan yang ditempunya akan mengantarkannya kepada potensi yang sebenarnya. Sesuatu yang sudah ada dan siap untuk dikembangkan untuk membangun kebersamaan dalam sistem.

Belajar adalah perjuangan

Ada slogan yang mengatakan bahwa “belajar sambil bermain” adalah cara terbaik untuk membuat seorang siswa tetap tertarik untuk melakukannya dari hari ke hari. Tetapi pada kenyataannya, tidak ada pelajaran yang benar-benar diiringi dengan permainan atau sekalipun ada tetap saja presentasinya minim. Seorang anak harus belajar – belajar – dan belajar demi mencapai pengetahuan standar sama seperti semua orang pada umumnya. Ia harus bangun lebih pagi untuk mempersiapkan diri untuk datang ke sekolah setiap hari kecuali hari libur. Belum lagi ketika ada tantangan yang merintangi seperti sikap teman-teman yang mencoba menghalang-halangi. Juga masalah lainnya yang berhubungan erat dengan motivasi yang ada di dalam diri si anak didik tersebut.

Untuk berkembang seseorang harus berjuang

Semua orang ingin berkembang dan menjadi lebih baik dari hari ke hari. Salah satu cara yang paling efektif dan paling bisa membuat manusia berkembang dan maju adalah saat sedang menghadapi masalah. Bagi anda yang saat ini sedang di dalam lingkaran pergumulan hidup yang pelik, sadarilah bahwa semunya itu adalah awal dari peningkatan hidup. Sebab segala sesuatu di dunia ini membutuhkan pengorbanan dan untuk berkembang juga butuh berkorban. Biasanya masalah terjadi karena adanya berbagai ketidakcocokan dalam bidang ini dan itu. Bagi orang yang tidak cerdas, hal ini akan menjadi perintang yang semakin menjauhkannya dari sistem dan orang lain. Tetapi bagi mereka yang mau belajar rendah hati dan menurunkan arogansi maka keadaan ini adalah sebuah jalan kepada hikmat kebijaksanaan yang lebih baik.

Faktor penyebab hidup ini harus dilalui dengan penuh perjuangan

Semua orang harus betul-betul memahami bahwa kehidupan di dunia ini tidaklah mudah. Justru dalam kemudahan mustahil ada perkembangan tetapi di dalam kesulitan kita bisa belajar tentang banyak hal yang positif dan negatif. Lalu memilah-milah semuanya itu, mengambil apa yang baik dan meninggalkan hal yang buruk juga yang tidak pantas ditiru. Memang pengetahuan yang diperoleh dari proses belajar-mengajar dengan duduk bangku di sekolah dan perkuliahan cukup bermanfaat. Tetapi pelajaran hidup yang bisa dipetik dari pengalaman sehari-hari adalah pengalaman berharga yang bisa membentuk kepribadian sesorang bahkan membuatnya lebih bijak menjalani hidup.

Berikut akan kami tampilkan beberapa alasan, mengapa hidup ini syarat dengan perjuangan yang menyusahkan sekaligus memukau hati.

  1. Saat belajar bernafas, seorang bayi harus menangis.

    Semua bayi yang baru dilahirkan berusaha untuk menyesuaikan diri dari kondisi awal di dalam air isotonik hangat kepada udara atmosfer bumi yang agak kering dan sedikit dingin. Tangisannya adalah pertanda bahwa ia benar-benar berjuang melakukan semuanya itu.
  2. Ketika belajar berjalan, seorang anak pasti terjatuh.

    Seorang balita yang baru pertama kali berjalan pastilah akan terjatuh oleh karena berbagai alasan. Mungkin ia akan menangis karenanya tetapi balita yang sudah terbiasa akan bangkit lagi lalu terus berjalan dan berjalan hingga ia dewasa.
  3. Saat belajar fokus kepada Tuhan, seseorang harus melakukannya dengan tekun.

    Tidak mudah untuk melatih konsentrasi agar bisa memusatkan pikiran kepada Tuhan. Mungkin awalnya semudah menghafal materi pelajaran di sekolah tetapi saat belajar menemukan kebahagiaan di tengah aktivitas itu haruslah diusahakan. Terlebih dahulu anda harus mengenali rasa bahagia itu lalu menciptakan dan mengekspresikannya langsung sembari melakukan aktivitas memuji-muji Tuhan di dalam hati (bisa juga sambil berdoa dan membaca firman).
  4. Sewaktu berinteraksi dengan teman, seorang anak pastilah pernah berselisih.

    Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial yang senang berinteraksi dengan manusia lainnya. Ini adalah aktivitas mutlak dalam kehidupan kita agar dapat melatih kemampuan emosi dan pengendalian diri lainnya. Disela-sela interaksi tersebut pastilah ada-ada saja berbagai kejadian yang tidak menyenangkan. Disinilah perjuangan seseorang untuk mengendalikan diri diuji.
  5. Ketika seorang anak mulai duduk di bangku sekolah, ia harus belajar dengan giat agar bisa mengikuti semuanya.

    Beda halnya ketika seorang anak berada di rumah dan ketika berada di sekolah. Mungkin dirumahnya dia bisa bermanja-manja karena kedua orang tua ada disisinya tetapi saat di sekolah, dia harus belajar dengan giat dan mulai meminimalisir waktu untuk bermain-main dengan teman. Belum lagi masalah aturan yang harus dijalani saat menempuh pendidikan diberbagai jenjang.
  6. Saat menyelesaikan tanggung jawabnya, seseorang perlu melakukannya dengan tekun.

    Dimana-mana dalam kehidupan ini, kita pasti diberikan tanggung jawab. Jangankan bertanggung jawab terhadap orang lain. Setidak-tidaknya bertanggung jawab buat diri sendiri saja. Tidak mudah untuk menanggung beban ini, harus berjuang agar dapat dicapai hasil yang maksimal.
  7. Sewaktu  usulan/ pendapat/ opini di tolak, seorang bocah harus bersabar.

    Setiap dari kita pastilah pernah menyampaikan opini kepada orang lain. Mungkin saja pendapat kita itu tidak di terima, bagaimana sikap menghadapinya? Tidak ada hal lain yang dapat dilakukan selain sabar menghadapi keadaan tersebut. Hindari sikap perfeksionis yang menganggap diri tidak pernah salah. Cobalah untuk menerima apa adanya sambil-sambil mengoreksi apa-apa saja yang salah dari hal tersebut.
  8. Saat mengikuti perlombaan, seorang anak harus bersaing.

    Ada beberapa lomba yang dilaksanakan di hari-hari tertentu. Sekalipun ini hanya berupa festifal tetap saja setiap orang harus berusaha untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.
  9. Ketika menghadapi ujian tertulis maupun ujian kehidupan, seseorang harus berlatih.

    Hidup ini penuh dengan latihan. Ada ujian tertulis saat kita duduk di bangku sekolah dan kuliah. Juga ada ujian yang tidak tertulis dimana kita berada dalam masalah sehari-hari yang datangnya bisa dari mana saja. Setiap permasalahan tersebut harus dihadapi dengan penuh perjuangan agar dapat mencapai titik penyelesaikan positif.
  10. Sewaktu harapannya tidak terwujud, seorang manusia harus tegar.

    Ada harapan yang kita ikrarkan untuk masa depan. Sebuah cita-cita yang mungkin saja bisa kita gapai di hari esok. Perlu ada rencana yang matang untuk menggapai semuanya itu. Selalu memperhatikan apa yang terbaik untuk dilakukan hari ini demi kebaikan sendiri tanpa harus merugikan sesama dan bila perlu menguntungkan orang lain juga. Semunya itu butuh perjuangan yang tidak sesederhana apa yang dikatakan.
  11. Ketika belajar berkendara (naik sepeda dan kendaraan lain), seorang anak pasti terjatuh.

    Pasti ada beberapa dari para pembaca sekalian yang pernah belajar membawa kendaraan, baik itu sepeda, sepeda motor maupun mobil. Saat pertama-tama membawakannya pastilah ada kesalahan kecil yang dilakukan sampai membuat kita menabrak sesuatu atau malah terjatuh sendiri. Tidak mudah untuk mengendarainya tetapi ketika sudah terbiasa rasanya jadi lebih nyaman.
  12. Saat menghadapi fitnah, cela, cemooh dan bully, seorang manusia harus tabah.

    Setiap orang yang mengalami tekanan seperti ini pastilah tidak akan mudah untuk menyelesaikannya diawal-awal. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, bila semuanya bisa dihadapi dengan sabar, penuh penyangkalan diri (menginjak arogansi) tanpa menyimpan dendam kepada siapapun. Niscaya lama-kelamaan kita akan terbiasa bahkan bisa menanggapinya dengan penuh senyuman manis.
  13. Ketika menghadapi para pengganggu seorang manusia harus mampu menyesuaikan diri.

    Saat tiba-tiba terjadi kebisingan disekitar kita, bagaimana cara menghadapinya? Ini termasuk dalam gangguan yang tidak terduga. Berupayalah untuk tetap sabar, tetaptenang dan fokus terhadap aktivitas yang digeluti sembari mengikuti saja berbagai alunan tersebut. Aktivitas positif ini seperti fokus kepada Tuhan, belajar dan bekerja.
  14. Saat dirinya mencari pekerjaan, seseorang harus berusaha keras.

    Tidak mudah untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang kita geluti sehari-hari. Setiap orang perlu mencoba apa yang terbaik yang bisa dilakukannya. Mulai dari berusaha menjadi pekerja mandiri (pengusaha, pegiat seni) sampai berusaha untuk bekerja bersama orang lain pada lembaga tertentu. Pada dasarnya, semua ini membutuhkan perjuangan yang panjang.
  15. Ketika jujur, seseorang harus merelakan hal-hal lainnya.

    Bila dari awal kita selalu konsisten untuk bersikap jujur maka akan lebih mudah untuk melakukannya. Lain halnya ketika seseorang pernah berbohong lalu tiba-tiba pada suatu masa dituntut untuk jujur membeberkan kesalahannya. Siapkan orang tersebut menanggung kesalahannya atau malah tetap menyembunyikan kebenaran demi nama baiknya di bumi ini?
  16. Sewaktu menabung, seseorang harus menghemat.

    Saat ada hal yang hendak kita miliki di masa depan maka mulai hari ini beberapa orang akan menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk ditabung. Butuh perjuangan keras agar kita bisa menabung sebab harus merelakan berbagai-bagai keinginan sesaat yang mungkin muncul ketika melihat ini-itu. Tetapi, ketahuilah bahwa tidak ada usaha yang sia-sia sebab semuanya akan membuahkan hasil maksimal.
  17. Saat berbagi dengan sesama (memberi), seseorang perlu berkorban.

    Ketika kita menghasihi seseorang maka muncullah niat dasar untuk mendoakan kebaikan hidupnya. Tetapi ketika hendak membantu seseorang dengan tindakan nyata pada saat sedang kesusahan maka perlulah berkorban sejumlah uang agar bantuan dana bisa dicairkan kepada orang tersebut. Sadarilah bahwa tidak ada kebaikan yang sia-sia sebab semuanya dicatat Allah di sorga.
  18. Ketika berusaha menghindari godaan demi memperjuangkan kebenaran.

    Ada berbagai macam godaan di sekitar kita yang mengajak diri ini untuk berbuat dosa. Bagi mereka yang kuat imannya dapat mengendalikan diri sepenuhnya. Tetapi bagi orang yang lemah hati akan terjerumus dan terjebak dalam kesusahan yang tidak akan pernah berakhir sebelum dia ikhlas bertobat.
  19. Dan masih banyak lagi hal yang membuktikan bahwa hidup adalah perjuangan, pahit-manisnya harus dicicipi baik-baik.



Memang persoalan yang kita hadapi hari lepas hari betul-betul sangat menyusahkan hati. Bagaimana tidak, hal tersebut bisa menimbulkan rasa sakit karena kekecewaan, rasa malu, kesedihan, kepahitan dan lain sebagainya. Tetapi, camkanlah! Begitu anda mampu mengatasi dan menyesuaikan diri dengan hal tersebut sambil menjaga hubungan dengan sesama tetap langgeng (sekalipun mereka masih rada-rada menjauh). Niscaya pada titik inilah muncul rasa terpukau yang bercampur dengan sukacita karena berhasil menyelesaikan semuanya. Oleh karena itu, berpikir positiflah terhadap persoalan hidup yang anda hadapi hari lepas hari karena dari sanalah tercermin perjuangan anda. Suatu usaha yang tidak akan sia-sia bila dijalani dengan penuh rasa syukur, kesabaran, ketenangan dan kehati-hatian.

Salam, ayo perjuangkan hidupmu!

0 Response to "+10 Alasan Hidup Adalah Perjuangan – Setiap Orang Berjuang Menyelesaikan Masalah Sebagai Awal Perkembangan Dan Kemajuan"

Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama