Seleksi Alam Jaman Sekarang


Seleksi Alam. Dunia usaha ceritanya fluktuatif tergantung dari kondisi ekonomi dan minat masyarakat itu sendiri. Sayang, ceritanya banyak yang tidak mau dirugikan dan mengakali bagaimana kerugian itu masuk dalam rencana B dan keluar menghasilkan cashback yang lumayan.

Kelicikan pengusaha jaman sekarang

Kepandaiam mereka diarahkan untuk menciptakan tipu muslihat yang merugikan khalayak luas. Pintar-pintar pengusaha jaman sekarang, sorong sana, sorong sini, tembus kedalam, muncret keluar yang penting 'fulus' lancar. Ayo kita bahas kelicikan orang kita sendiri :
  • Putar otak - putar fakta, bagaimana produk tidak dimakan usia : boraks, formalin.
  • Putar otak - putar fakta, bagaimana produk terus digemari konsumen : ganja, narkotika.
  • Putar otak - putar fakta, bagaimana fakta yang satu disembunyikan sedang fakta yang lain ditonjolkan sehingga menimbulkan keresahan yang menguntungkan pengusaha.
  • Putar otak - putar fakta, bagaimana produk bisa menarik hati konsumen tanpa memperhatikan faktor keamanan.
  • Putar otak - putar fakta, bagaimana kerugian semakin diciutkan bahkan dinolkan bila perlu.

Proses terjadinya penipuan masal seantero Indonesia

Ada banyak bias informasi disekitar kita. Anehnya lagi, informasi yang tidak akurat disebarkan secara luas diruang publik (sekelas Televisi) untuk mempengaruhi masyarakat luas. Yang bodoh semakin terbelakang yang pintar diam-diam aja sedang si raja rimba (pemerintah) sibuk dengan masalah pribadi. Ayo kita bahas fakta-fakta dilapangan :
  1. Kotak ajaib yang merupakan bendera di setiap rumah menjadi ajang kekerasan, ajang penghinaan dan ajang pembodohan masal.
  2. Kotak ajaib sebagai permainan kesombongan alat untuk mempertontonkan obstruksi sosial yang tidak mendidik
  3. Penggunaan bahan kimia berbahaya untuk mempertahankan keawetan makanan.
  4. Penggunaan pewarna tekstil tak berbatas untuk menghemat biaya produksi.
  5. Penggunaan bahan tambahan makanan yang tak berbatas.
  6. Secara diam-diam dan terselubung narkotika ditambahkan untuk menggilai konsumen.
  7. Pengolahan sisa produksi yang telah kadaluarsa menjadi produk lain yang terus diperjual-belikan.
  8. Pendistribusian produk-produk yang tidak layak di pelosok-pelosok.
  9. Peredaran produk-produk tanpa alamat perusahaan yang jelas.
  10. Peredaran produk-produk tanpa ijin Dinkes
  11. Perdagangan produk-produk yang telah kadaluarsa tidak terpantau.
  12. Pada akhirnya rakyat dipedalamam, rakyat yang tidak tau apa-apa menjadi korban.
  13. Tindakan rehabilitasi lebih boros dan menguntungkan pihak tertentu.

Degradasi lingkungan buah dari keserakahan

Kalangan industri dan intelektual menindas kalangan bawah. Bukan karena mereka tidak punya pekerjaan melainkan harta mereka banyak namun masih saja kurang (serakah) : kalangan bawah yang orientasinya pada sumber daya alam adat bertahan dengan merusak alam itu sendiri (menjual tanahnya, menjual tanamannya, menebang kayu, merusak hutan). Pada akahirnya ekploitasi alam meluas dan tidak terkendali. Tatanan naturalis rusak : suhu udara meningkat, angin puting beliung menerpa, banjir-longsor melanda, kemarau-kering dimana-mana. Dan sekarang air bahkan air cuci sempak menjadi komoditas yang harus dibeli, besok-besok udarapun akan dibeli juga. Sadarilah bahwa keserakahan akan membawa kehancuran yang diawali oleh degradasi lingkungan.

Tanpa menegakkan peraturan, kita seperti di hutan

Seperti rimba saja kalangan atas dan kaum intelektual maju terus sekonyong-konyong mereka menunggangi kalangan bawah yang perlahan-lahan diperah dan semakin terpojok. Pemerintah sebagai pengendali perlu menunjukkan taringnya biar yang jahat tidak merajalela.
Inilah seleksi alam jaman sekarang. Pintar-pintarlah karena dari semua yang kelihatan mulus ada kedekilan terkandung dan siap menyisihkan anda!
Pintar-pintarlah karena diluar sana ada musang barbulu domba!
Pintar-pintarlah karena kebusukan itu semakin dekat!
Pintar-pintarlah karena yang kelihatan jauh berbeda dari watak sebenarnya!
Pintar-pintarlah karena pembatas antara yang baik dan yang jahat itu tidak ada!
Pintar-pintarlah dan perbanyak informan anda!
Pintar-pintarlah dan perluas relasi anda!
Pintar-pintarlah dan batasi diri sendiri agar tidak terjerumus dan terjun bebas !

Peran pemerintah harus nyata dan tegas

Seleksi alam jaman sekarang tidak terjadi apabila pemerintah dapat berperan maksimal sebagai kontrol terhadap semua pergerakan diruang publik. Kita hidup di negara dengan aturan yang berlaku di dalamnya. Sudah sewajarnya pemerintah bertindak tegas terhadap pihak yang tindak-tanduknya menginjak orang lain untuk meraih rupiah. Sudah seharusnya pengusaha yang tidak cerdas dan tidak kreatif di depak dari negeri ini.
Baca juga, Seleksi sosial jaman sekarang

Jadilah konsumen yang cerdas

Pembodohan massal yang terjadi sangat rapih dan halus. Menggunakan media dan orang dengan popularitas baik. Mungkin bagian luarnya saja yang kelihatan mulus sedangkan dalamannya tidak terjamin baik. Mungkin informasi yang disampaikan baik namun tidak semuanya benar adanya. Oleh sebab itu, kita sebagai konsumen harus lebih jeli dan teliti saat memutuskan untuk membeli sebuah produk. Jadilah costomer yang selalu up date (informasi). Kembangkan pengetahuan dan wawasan agar kita tidak terlena oleh pesona palsu yang bisa mematikan hati dan kehidupan kita. Alangkah baiknya jika kita mampu mengenali sedari awal/ sedini mungkin apa-apa saja produk yang mengandung bahan kimia berbahaya. Semoga hal ini akan menghindarkan kita dari kerugian besar, baik dari segi kesehatan fisik dan mental.
Selengkapnya, Cara mengenali makanan yang mengandung bahan berbahaya
Hidup wirausahawan kreatif!

0 Response to "Seleksi Alam Jaman Sekarang"

Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama