sumber gambar sahabat G+ |
Hari semakin dingin saja. Saya mencoba ganti suasana dengan bermain-main bersama sahabat plus google lalu tiba-tiba menemukan seorang teman memposting artikel seperti ini :
Seorang dokter sedang bergegas masuk ke dalam ruang operasi dikarenakan ada seorang pasien yang membutuhkan bantuannya.
Sang ayah dari pasien yang akan di operasi menghampirinya dan dengan gusar berkata "Kenapa lama sekali anda sampai ke sini? Apakah anda tidak tahu bahwa nyawa anak saya terancam jika tidak segera di operasi?"
Dokter itu tersenyum dan berkata, "Maaf, saya sedang tidak berada di rumah sakit, tapi secepatnya saya menuju kemari ketika pihak rumah sakit menghubungi saya"
Kemudian dokter tersebut bergegas menuju ke ruang operasi, setelah beberapa jam ia keluar dengan senyuman di wajahnya dan berkata kepada ayah dari pasien tersebut "Syukurlah, anak anda sudah tertolong dan keadaannya sudah sangat stabil".
Tanpa menunggu jawaban sang ayah, dokter tersebut berkata lagi, "Suster akan membantu anda jika ada yang ingin anda tanyakan", setelah berkata dokter tersebut segera berlalu dengan tergesa-gesa.
Sang ayah berkata kepada suster, "Kenapa dokter itu angkuh sekali ? dia kan sepatutnya memberikan penjelasan mengenai keadaan anak saya !!!"
Sambil meneteskan air mata suster menjawab, "Anak dokter tersebut meninggal dalam kecelakaan kemarin sore, ia sedang menguburkan anaknya saat kami meneleponnya untuk melakukan operasi pada anak anda. Sekarang anak anda sudah selamat dan ia bisa kembali berkabung".(sumber sahabat G+)
Pesan:Janganlah kita tergesa-gesa memberikan penilaian terhadap seseorang, tapi maklumilah bahwa setiap orang di sekeliling kita menyimpan cerita kehidupan yang mungkin tidak terbayang di benak kita.(sumber sahabat G+)
Bolehkah kita menilai orang lain?
Menilai orang lain adalah sangat manusiawi. Ini adalah bentuk kewaspadaan dini untuk melindungi diri dari orang-orang yang berpotensi merugikan secara umum. Sekalipun demikian kita jangan melakukannya dengan semberono dan terburu-buru sebab menilai orang lain itu btuh waktu lama, berbulan-bulan bahkan menahun sekalipun. Lamanya waktu ini disebabkan karena manusia lihai menyembunyikan siapa dirinya yang sebenarnya ditambah lagi sifat dari setiap manusia senantiasa berubah-ubah menurut situasi dan kondisi yang dialami.
Menilai orang lain sah-sah saja, ini adalah hak prerogatif setiap manusia. Kemampuan untuk menilai orang lain adalah kemampuan yang membantu kita untuk beradaptasi dengan orang yang sedang dihadapi. Dalam usaha ini apa yang kita lakukan tidak benar dan juga tidak salah sama sekali. Istilahnya adalah selama anda menyimpan informasi penilaian untuk diri sendiri selama itu pula apa yang anda lakukan baik adanya dan tidak ada yang akan mempersoalkannya akan tetapi jika anda mengungkapkannya kepada orang lain maka saat itu juga anda berada dalam posisi yang salah sebab apa yang anda ungkapkan tidak memiliki dasar yang kuat.
Ingatlah bahwa tujuan kita untuk menilai orang lain bukan untuk merendahkan dia melainkan untuk melindungi diri dari situasi yang sulit
Penilaian yang bersifat personal baik jika disimpan untuk diri sendiri saja sebagai bahan pertimbangan dalam bertindak dan menjalin hubungan yang akrab dan berkelanjutan dengan orang lain terutama untuk orang-orang yang berada didekat kita (mungkin mereka bisa jadi sahabat sejat).
Mengenali kepribadian seorang teman/ sahabat membuat kita dapat mengambil sikap yang sesuai saat berhadapan dengannya. Ini berhubungan erat dengan tingkat kepercayaan dan keberlangsungan hubungan dengan orang tersebut. Bagus untuk kita bila menjadi sahabat bagi banyak orang namun tidak terlalu dekat dengan orang yang kurang konsisten dalam menjalani hari-harinya.
Kemampuan ini murni kemampuan untuk melindungi diri BUKAN UNTUK MENYERANG. Selama kita memanfaatkannya untuk menghindari situasi yang rumit, maka selama itu pulalah tidak ada yang mempersalahkan kita. Akan tetapi selama kita memanfaatkan penilaian ini untuk merendahkan orang lain maka akan ada banyak orang yang mempersalahkan kita KARENA DIANGGAP SUUDZON (termasuk dalam golongan pikiran kotor) terhadap orang lain.
Cara yang baik untuk menilai orang lain
Menilai orang lain memang tidak semudah yang tertulis disini, butuh waktu yang panjang sampai kita memastikan kepribadian seseorang. Walau kedengarannya simple namun sesungguhnya membutuhkan emosi, konsistensi, kesabaran dan ketenangan dalam melakukannya agar yang dinilai jangan sampai menyadari bahwa ia sedang diperhatikan. Dalam situasi yang kental dengan emosional kebanyakan orang mengekspresikan siapa dia yang sebenarnya. Berikut ini cara menilai seseorang ala anak rantau untuk menilai siapakah orang yang pantas anda percayai.
- Titik teratas rasa senang/ sukacita (yang bersangkutan dalam posisi menang/ juara).
- Lagi santai dan tenang – hanya menikmati suasana dan tidak melakukan apa-apa (sebagai pembanding)
- Titik terbawah rasa sedih/ dukacita (yang bersangkutan lagi dalam masalah yang rumit).
Perhatikan apa yang diperbuatnya dalam tiga situasi diatas saat dia diperhadapkan dengan masalah tertentu. Masalah unik yang dialami seseorang dapat menggerakkannya secara emosional sehingga mendorong kepribadian apa adanya muncul dipermukaan. Berikut masalah tersebut:
- Saat dia diperhadapkan dengan orang yang membencinya/ yang ia benci, baik secara langsung, tidak langsung maupun dalam posisi lebih kuat dan juga lebih lemah.
- Saat dia dalam posisi tertekan baik secara langsung, tidak langsung maupun dalam posisi yang memungkinkan untuk dia menang dan juga yang membuat dia kalah telak sama sekali.
Point-point penting yang menjadi penilaian adalah :
- Konsistensinya – apakah ia masih menjadi pribadi yang tetap sama (kesantunan, kebaikan hati dan lain sebagainya)
- Kekuatan untuk tetap sabar
- Penguasaan diri dari amarah
- Apakah konsentrasi dan fokusnya terganggu?
- Mampukah ia tetap berkarya
- dan lain-lain, temukan sendiri teman
Salam Santun.
referensi : Cara menilai orang lain
0 Response to "Menilai orang dari luarnya saja tidak baik, beresiko mengotori pikiran - 3 cara menilai orang yang benar"
Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama