Cara Membuat Sabun Cuci Piring Berkualitas (journaldesfemmes.com) |
Kata teman-temanku, orang zaman dahulu itu lebih kaya raya
dari orang masa sekarang. Bagaimana tidak, dulu itu, “setelah mereka habis makan, piringnya langsung di buang.” Memang
hal tersebut adalah benar adanya sebab di masa lampau piring yang digunakan
hanyalah daun pisang dan beberapa dedaunan yang lebar dari pohon lainnya. Sedang
di masa kini, dedaunan yang semacam itu sudah tidak dipakai lagi karena ada
yang lebih praktis dan portable (bisa dipakai ulang), yaitu piring. Ada tiga
jenis piring yang digunakan, yaitu plastik, kaca dan dari metal (logam sejenis campuran aluminium).
Pengertian
Sabun adalah bahan yang dapat berbuih, digunakan untuk mandi, mencuci pakaian, piring, dan sebagainya, biasanya berupa campuran alkali, garam, dan natrium. Sedangkan piring adalah (1) wadah berbentuk bundar pipih dan sedikit cekung (atau ceper), terbuat dari porselen (seng, plastik), tempat meletakkan nasi yang hendak dimakan (tempat lauk-pauk dsb); (2) barang yang bulat pipih menyerupai piring; (3) petak (sawah) - (KBBI Luring). Jadi sabun cuci piring adalah bahan yang digunakan untuk mencuci peralatan makan dan peralatan masak.
Budaya mencuci peralatan makan yang biasa kita temukan
Setiap kali makan, ada satu piring yang terpakai, belum lagi
belanga saat memasaknya, belum lagi tempat lauk, sayur, buah dan lain
sebagainya. Semakin banyak yang disajikan di atas meja maka akan semakin banyak
pula muk yang digunakan. Semuanya ini tidak masalah, kan di rumah, Ibu memiliki
koleksi yang mencukupi. Selain itu, penggunaan semua peralatan makan ini akan
semakin tinggi jumlahnya tatkala jumlah yang ikut makan bersama semakin besar,
tatkala saat sebuah acara/ kondangan sedang berlangsung di rumah yang
bersangkutan.
Kemana peralatan makan yang kotor saat pesta sedang berlangsung?
Banyak orang yang melaksanakan hajatan/ pesta pernikahan
yang turut mengundang orang yang lebih dari seratusan akan memilih untuk
memesan paket konsumsi ketimbang membuatnya sendiri. Sebab saat membuatnya
sendiri pasti lebih repot: sibuk acara juga sibuk soal makanan dan minuman.
Oleh karena itu, beberapa orang akan mengundang tim katering, semakin banyak
jenis makanan dan minuman yang disediakan maka semakin banyak pula tim katering
yang diundang untuk berpartisipasi menyediakan santapan yang khas. Misalnya ada
tim yang khusus menyediakan bakso, ada yang khusus menyediakan makan berat, ada
yang khusus menyediakan makanan ringan dan ada yang khusus menyediakan minuman.
Keluarga yang melaksanakan acara besar (peserta lebih dari
50 orang) biasanya lebih suka memesan katering. Disamping karena alasan ingin
menikmati moment acara yang sedang berlangsung. Disisi lain juga karena tidak
mau sibuk dengan urusan masak-memasak makan-minuman, menyediakan peralatan makan,
cuci-mencuci piring dan urusan kebersihan lainnya. Bila ditempat kami, biasanya
hal ini dilakukan dengan memesan sejumlah nasi kotak untuk diberikan kepada
seluruh tamu: baik saudara maupun undangan. Gaya makan dengan nasi kotak juga
telah menunjukkan bahwa kita telah kembali ke masa lalu, “sekali pakai-buang!”
Apa yang paling sering kotor dan banyak di cuci di rumah anda?
Berdasarkan yang anda tahu selama ini, apa jawaban dari
pertanyaan tersebut? Tahukah anda diantara semua jenis piring yang ada, yang
paling sering digunakan adalah gelas. Ini terjadi karena manusia mengkonsumsi
minuman delapan sampai sepuluh gelas per hari sedangkan saat makan hanyalah
tiga kali sehari bahkan lebih kurang lagi untuk mereka yang menjaga
penampilannya. Memang gelas itu paling sering digunakan tetapi tidak sering dicuci
sebab pemakaiannya bisa diulang-ulang itu-itu saja selama satu hari penuh, dari
pagi sampai sore. Asalkan gelas tersebut ditutup baik-baik atau disimpan dalam tudung atau lemari atau di dalam kulkas.
Bila berbicara tentang jenis cucian piring yang paling
banyak jumlahnya adalah piring dan gelas saat menghadapi acara hajatan
tertentu. Oleh sebab itu, kami sendiri lebih suka menggunakan minuman gelas
(misalnya Aqua gelas) saat pelaksanaan acara tersebut. Tetapi pada keadaan
normal, sesungguhnya bukan saat mengkonsumsi min mumalah elainkan saat sedang
memasak sesuatu. Mengapa demikian? Karena semakin banyak jenis yang kita makan
maka akan semakin banyak pula muk dan piring yang digunakan, belum lagi
belanga, kuali dan peralatan masak
lainnya.
Cara membuat sabun menjadi berkualitas baik : bersih kesat dan harum tetapi tetap murah dan mudah dilakukan
Mungkin di rumah, Ibu sering menemukan sabun pencuci yang
digunakan kurang efektif dan efisien
untuk membersihkan peralatan makan dan masak yang kotor. Mungkin saja minyaknya masih belum benar-benar
terawas atau bisa juga karena bau amis yang masih melekat pada piring yang
bersangkutan. Tentu saja ini menjadi kendala bagi Ibu di rumah terlebih ketika
perekonomian keluarga tidak mencukupi untuk membeli sabun pencuci yang berkelas
(misalnya Mama Lemon, Sunlight dan yang lainnya). Oleh karena itu, silahkan perhatikan
panduan yang kami berikan pada bagian di bawah ini.
1. Membeli sabun cream atau bubuk.
Pertama-tama silahkan belilah di warung terdekat sabun cuci yang menurut anda tergolong murah dengan harga yang cukup terjangkau. Itu bisa saja berasal dari bubuk atau berupa cream. Belilah dalam kemasan sedang sampai besar sebab kemasan kecil terlalu banyak untung pedagang, mengapa demikian? Sebab jika kita bandingkan harga kemasan sedang/ besar yang dibandingkan dengan harga sejumlah kemasan kecil (dimana volumenya setara dengan kemasan sedang/ besar) maka harga kemasan kecil itu lebih tinggi. Ini dikarenakan oleh bungkusan untuk membuat kemasan kecil lebih banyak sehingga harganyapun mahal.
2. Tambahkan garam secukupnya.
Natrium adalah
mineral ajaib yang dapat menjadi agen pembersih dalam keluarga anda. Mineral
yang satu ini dapat membuat kerja sabun lebih efektif sehingga kotoran yang
menempel pada piring dan belanga, seperti minyak, sambal dan jenis makanan
lainnya akan melekang dengan sendirinya.
3. Tambahkan jeruk nipis.
Untuk membuat aroma sabun cuci piring lebih
wangi silahkan tambah jeruk nipis. Ini adalah salah satu jenis buah-buahan yang
harganya cukup murah dan mudah didapatkan dari pajak/ pasar di sekitar tempat
tinggal anda. Atau bisa juga dengan menanam bijinya sendiri. Peraslah setengah
butir jeruk nipis dalam setiap kali melakukan aktivitas mencuci peralatan makan
dan masak.
4. Selalu buat air sabun yang baru setiap kali mencuci.
Syarat lainnya adalah, jaga kesegaran air
pencuci piring yang anda gunakan. Jangan sampai air pencuci kemarin sore masih
digunakan hari ini melainkan tukarlah itu dengan sabun dan air yang baru.
Biasanya bakteri/ mikroorganisme yang telah tercampur dalam air sabun bekas
kemarin akan mengfermentasi zat-zat pencuci didalamnya sehingga beresiko
membuatnya kurang efektif dan agak berbau.
5. Cucilah piring segera setalah digunakan atau setidaknya sekali sehari.
Berikutnya adalah segera cuci piring kotor anda.
Sebab biasanya bila kotoran seperti minyak dan sambal tetap di sana maka baunya
akan melekat sehingga akan lebih sulit di hilangkan ketika di tinggalkan selama
dua-tiga hari atau lebih. Jadi bisa dikatakan bahwa semakin lama piring dicuci
maka akan semakin berat menggosoknya dan semakin banyak sabun yang dibutuhkan
untuk membersihkannya.
6. Gosoklah baik-baik dan gunakan dua wadah air bilasan.
Selanjutnya adalah jangan mencuci piring asal
sudah saja karena terburu-buru mengejar sesuatu (deadline). Jika anda adalah
orang yang super sibuk maka alangkah lebih baik jika makan terbang di luar.
Akan tetapi jika ada istri atau orang yang tinggal di rumah saat sibuk kerja,
silahkan makanlah masakan yang disediakan di rumah anda. Gosoklah piring, gelas,
muk dan belanga tersebut dengan cara memberi sedikit tekanan (tetapi jangan
terlalu kuat nanti bisa-bisa pecah). Gunakanlah dua jenis air, yaitu air
bilasan pertama dan air bilasan kedua agar lebih bersih dan sabunnya juga
terlepas total dari peralatan tersebut.
7. Membuang peralatan makan dan masak yang sudah tidak layak pakai.
Buang peralatan makan yang sudah tua. Biasanya
piring dan gelas yang sudah tua itu kelihatan dari rupanya. Ini tidak terjadi
pada piring kaca dan logam (aluminium) tetapi terjadi pada peralatan dari
plastik dan dari besi. Biasanya jika peralatan dari plastik sudah mulai rusak
akan timbul semacam bekas jamur diatasnya, layaknya kurap/ kadas dan panu yang
membentuk wilayah sendiri yang berbeda dari bagian lainnya. Demikian juga
dengan peralatan dari besi yang sudah mulai karatan/ menghitam bagian-bagian
tertentu, yang membentuk daerah khusus dan kelihatan jelas berbeda dari bagian
lainnya. Ini adalah kusta perabotan rumah yang menandakan bahwa
usianya sudah uzul. Biasanya sekalipun peralatan tersebut dicuci tetap saja tidak terawas bahkan terkadang bau amispun tidak terawas sekalipun sudah dicuci berulang-ulang. Artinya, sudah saatnya untuk dijadikan barang pecah belah
yang di jual kepada tukang keliling yang membeli peralatan bekas.
Dunia yang kita tempati telah menyediakan semua yang kita
butuhkan. Masalahnya sekarang adalah, apakah kita peka dengan situasi tersebut
atau malah abai? Bila kita kreatif menghubung-hubungkan hal yang benar maka
dapat diketahui bahwa sesungguhnya garam adalah pembersih alami yang secara
default sudah ada di bumi ini. Sedangkan jeruk nipis adalah pengharum alami
yang membuat cucian anda lebih harum. Jadi perpaduan kedua hal ini ditambah
syarat-syarat lainnya membuat sabun cuci piring anda bekerja lebih efektif dan
efisien dengan hasil yang bersih, kesat dan wangi.
Salam, semuanya sudah
disedikan Tuhan!
Terimakasih sudah berbagi info yang menarik
BalasHapus