+10 Cara Menguji & Mengatasi Berita Hoax - Lebih Selektif & Kritis Mencermati Informasi

Cara Menguji & Mengatasi Konten Hoax - Lebih Selektif & Kritis Mencermati Informasi

Ada cukup banyak waktu luang yang kita miliki dalam kehidupan ini. Pekerjaan yang dilakukan lebih mudah dan cepat selesai sebab dikerjakan secara bersama-sama. Sekalipun jam kerja dimulai dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 17.00, bukan berarti seharian itu pula kerja terus-menerus. Melainkan begitu melimpah waktu santai di sela-sela kesibukan yang dijalani. Hanya saja, ada beberapa orang menghabiskan suasana break tersebut dengan cara yang kurang tepat. Adalah lebih baik jika menghabiskan waktu tersebut dengan melakukan hal positif seperti memfokuskan pikiran untuk bernyanyi-nyanyi memuliakan Tuhan dan membaca firman. Kita juga bisa memanfaatkannya untuk melihat dan memahami informasi positif yang terdapat di ruang sosial, baik menggunakan smartphone maupun laptop/ komputer-PC yang sedang online. Bercengkrama dengan teman (dalam batas yang waja) dan membuat jurnal.

Manusia jaman sekarang tidak pernah lepas dari informasi. Hampir di setiap jalan, baik di sisi kanan, kiri dan di atasnya terdapat spanduk/ baliho tentang berbagai hal dalam kehidupan. Ada juga informasi yang diperoleh lewat media masa (koran), majalah, buku, radio, televisi, smartphone, laptop/ komputer-PC yang memberi tahu pengunjung tentang beragam hal yang dianggap penting. Di satu sisi, semuanya ini menambah wawasan pemirsa tetapi di sisi lain konten tersebut beresiko pula untuk merusak persepsi positif, menghasut/ memprovokasi dan mengadu domba masyarakat. Baik-buruknya dampak suatu informasi tergantung dari kejelian para pembaca saat memberikan penilaian. Tentu saja, informasi yang dinilai bagus akan terus digandrungi sedang yang dinilai kurang elok akan dilangkahi.

Dunia tidak pernah lepas dari tantangan, itu bahasa halusnya. Sedang kasarnya, hari-hari yang kita hadapi tidak pernah lepas dari kemelut; entah itu badai yang berasal dari lingkungan sekitar, maupun goncangan yang muncul dari dalam diri sendiri. Setiap pergumulan tersebut bukan untuk dimenangkan sebab kemangan yang syarat dengan arogansi hanyalah kelelahan untuk tujuan yang sia-sia. Tetapi tujuan utama kita adalah kemampuan untuk tetap tabah sambil mempertahankan konsistensi melakukan apa yang baik dan benar dihadapan Tuhan. Sikap benar yang konsisten dalam menghadapi cobaan hidup merupakan suatu keharusan yang merujuk kepada tingkat kedewasaan seseorang.

Tantangan yang kita hadapi selama hidup di dunia nyata adalah (1) kedagingan dalam hati, (2) ketergantungan akan kenikmatan duniawi dan (3) kecanduan terhadap kemuliaan. Sedang di dunia maya, tantangan yang dihadapi adalah (4) berita hoax dan (5) pornografi. Soal-soal di dunia maya sifatnya relatif: anda memilih untuk bersahabat, tidak ada yang memuji; memilih untuk menjauhkan diri, juga tidak ada yang tahu. Masing-masing persoalan tersebut memiliki penanganan khusus. Kunci utama dari semua solusi persoalan tersebut terletak di dalam pikiran sendiri. Pada bagian ini, kita khusus mengupas tentang berita bohong yang terus-menerus berkembang di dalam dunia perkabelan.

Pengertian

Berita hoax adalah peristiwa terbaru yang telah dimanipulasi dan tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya di lapangan. Informasi ini disebut juga sebagai suatu peristiwa hasil manipulasi yang kenyataannya tidak sesuai dengan dunia nyata. Kepalsuan yang dikandung oleh suatu pemberitaan sifatnya ada yang seluruhnya (total) dan ada pula yang sifatnya sebagian (parsial). Hoax total adalah peristiwa yang dari awal sampai akhir tidak benar adanya, sedang yang parsial sifatnya sudah terjadi di dunia nyata hanya saja beberapa unsur penting telah digelapkan atau ada poin tertentu yang dibelokkan sama sekali. Sedang menurut nilai beritanya, ada peristiwa manipulasi bernada positif dan ada pula yang bernada negatif.

Cara mengenali, mengidentifikasi dan mengatasi suatu berita hoax

Kewaspadaan dan ketelitian warganet dalam menggunakan internet merupakan kunci utama mengenali suatu konten hoax atau bukan. Sasaran yang dibidik oleh hoaxer merupakan sesuatu yang menarik, sangat dekat dengan kehidupan masyarakat dan sedang hangat-hangatnya informasi yang serupa. Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan minat masing-masing. Berita bohong (aneh) ini juga sangat mengundang sensasi yang lebay sehingga sangat menguji iman manusia. Sebab orang yang membacanya bisa digiring pada tindakan salah paham yang beresiko merugikan diri sendiri maupun orang lain. Terlebih ketika kita masih menyimpan dendam terhadap orang-orang tertentu. Tepat saat ada pemberitaan negatif tentang kelompok mereka, komentar kita langsung menghakimi dan mengutuk. 

Oleh karena itu, berikut ada beberapa tips dan trik agar bisa belajar mengenali, menilai dan mengidentifiikasi suatu pemberitaan benar atau palsu.

  1. Fokus kepada hal positif membuat kita tetap waspada.

    Saat kita terus aktif untuk fokus kepada Tuhan, belajar dan bekerja; pikiran selalu terang seperti lampu 80 watt. Di bawah terang yang cemerlang, kita bisa lebih teliti dalam mencermati berbagai isu yang tersebar luas di ruang sosial. Tidak mudah tersandung oleh informasi yang salah merupakan salah satu tugas penting pikiran yang selalu waspada. Pikiran yang senantiasa difokuskan kepada Tuhan (doa, firman, nyanyian pujian), pelajaran dan pekerjaan yang digeluti adalah cara terbaik untuk berjaga-jaga dari berbagai peristiwa yang telah dipelintir.
  2. Berbuat baik kepada sesama & lepaskan dendam juga rasa kesal.

    Kekesalan hati yang kita simpan terhadap kelompok tertentu bisa saja semakin membesar. Lagi pula, rasa dendam membuat mata hati tidak lagi jernih saat memandang orang lain. Malahan yang terjadi adalah “hati sangat susah melihat orang lain senang dan justru lega saat menyaksikan kehidupan lawanmu terhimpit.” Sifat sakit hati semacam ini sangat mengganggu hidup kita. Oleh karena itu, berbuat baiklah kepada siapapun tanpa pandang bulu.

    Sadarilah bahwa saat kita kesal terhadap oknum tertentu. Tinggi kemungkinan ketika ada sesuatu yang salah terjadi di dalam hidupnya atau di dalam keluarganya atau di dalam kelompoknya. Tanpa sadar kita langsung mengklik segala pemberitaan negatif tentang orang-orang tersebut. Juga tanpa sadar, ujaran kebencian yang terdapat dalam setiap konten tersebut turut diteladani. Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan kebencian di dalam hati masing-masing, sebab lewat rasa tersebut sisi gelap kehidupan akan memuncak.
  3. Anggap berita hoax tersebut sebagai ujian sosial.

    Salah satu cara terbaik untuk tetap positif sekalipun kita sedang diperhadapkan dengan ujaran kebencian adalah dengan menganggapnya sebagai bagian dari ujian kehidupan. Penilaian positif semacam ini membantu mendatangkan ketenangan di dalam hati, sekalipun ada isu yang sedang berusaha menghasut kita untuk berseteru dengan kelompok tertentu. Anggap saja bahwa melewati tantangan dari hoaxer (pembuat berita hoax) tanpa mengubah kebaikan hati merupakan salah satu cara untuk meningkatkan taraf pengendalian diri juga kecerdasan emosional.
  4. Silahkan cari berita di media pers nasional.

    Pencarian pada hal-hal penting, sebenarnya bisa dilakukan dimana-mana saja. Sebab masing-masing situs di internet menyodorkan esensi informasi yang berbeda-beda menurut profesi dan pengalaman masing-masing penulis. Hanya saja, khusus untuk kebutuhan akan peristiwa terkini dari berbagai wilayah di dalam maupun di luar negeri, sebaiknya lakukan pencarian di media pers nasional terkemuka. Kebiasaan ini, membantu meminimalisir kemungkinan paparan terhadap berita hoax
  5. Lakukan perbandingan.

    Dalam kehidupan nyata, kebiasaan membanding-bandingkan berpotensi menciptakan rasa cemburu dan sakit hati. Akan tetapi, di dunia nirkabel kita sangat dianjurkan untuk melakukan berbagai-bagai perbandingan yang diperlukan. Bandingkanlah informasi menarik yang anda temukan di situs yang belum familiar dengan situs media nasional seperti kompas.com, detik.com dan liputan6.com.

    Ketiklah di kotak pencarian Google dengan format sebagai berikut “judul berita (spasi) site:(media pers nasional).” Contohnya adalah “Teroris Riau site:kompas.com” (tanpa tanda kutip).

    Cara lainnya untuk melakukan perbandingan antara berita yang dicurigai hoax dengan media pers nasional adalah dengan memasuki situs pers familiar lalu mencari kotak pencarian (search). Biasanya terletak di sudut kanan atas atau pada bilah menu atau di bagian bawah, dengan tulisan “cari berita.” Ketiklah judul berita yang hendak dibandingkan keasliannya lalu “klik OK” atau “tekan enter.” Cara tersebut dapat membantu memperjelas pencarian anda, jika berita yang sama tidak dimuat dalam media nasional berarti peristiwa tersebut bukan sekedar suspect melainkan jelas-jelas hoax.

    Jangan hanya melakukan perbandingan dalam hal judul saja tetapi baca jugalah isinya. Sebab bisa saja para manipulator tersebut mengambil berita dari media nasional tetapi isinya telah dikutak-atik demi kepentingan sempit. Terlebih ketika anda sedang berada masa-masa kampanye penuh drama dan kepalsuan. Seperti yang kami jelaskan sebelumnya bahwa semakin besar hadiah yang diperebutkan dalam suatu pertandingan maka kian besar pula pengorbanan yang dilakukan oleh para peserta kampanye, termasuk dalam hal ini adalah mendanai oknum tertentu untuk menyebarkan berita hoax.

    Kenali ciri-ciri berita hoax.

  6. Tidak ada tanggal kejadian.

    Fakta selalu menyertakan hari dan tanggal peristiwa tersebut terjadi. Tetapi opini bisa saja hadir dalam berbagai bentuk dan diungkapkan kapan saja tanpa disertai dengan tanggal. Seperti tulisan kami di blog ini, tidak pernah menyebutkan hari dan tanggalnya sebab yang terpenting adalah apakah tutorial yang diberikan bisa dipraktekkan, akurat dan memberikan hasil yang memuaskan.
    Tanggal kejadian perkara merupakan salah satu komponen penting dalam setiap berita. Tanpa tanggal, bisa jadi peristiwa tersebut berlangsung beberapa bulan yang lalu bahkan mungkin saja bertahun-tahun silam. Hanya saja karena peristiwanya tergolong sensual (hal berbau seks), penuh tragedi dan ada pula romantisnya, maka peristiwa tersebut diangkat kembali namun tanggal kejadiannya tidak dimuat. Harap dipahami bahwa tanggal penerbitan berita tidaklah sama dengan tanggal dimana skandal tersebut berlangsung. Bahkan kami juga pernah menemukan pemberitaan semacam ini di media nasional. Apa hal tersebut termasuk hoax? Dari segi keaslian peristiwanya tidak dipalsukan tetapi tanggal persis skandal tersebut tidak dituliskan secara jelas. Apakah ini hasil manipulasi atau bukan? Terserah bagaima anda menilainya…
  7. Tidak tertulis jelas lokasi dan tempat kejadian perkara.

    Peristiwa yang penuh skandal biasanya memiliki lokasi kejadian tersebut berlangsung. Alamatnya pasti dituliskan secara lengkap. Lain halnya dengan opini, siapapun bisa berkomentar tentang tragedi tersebut tanpa menyebutkan lokasi komentator berada.
    Animo masyarakat terhadap berbagai jenis berita sangatlah tinggi. Minat yang besar inilah yang dimanfaatkan oleh para hoax maker untuk membuat lebih banyak fakta-fakta yang kurang dapat dipercaya namun judulnya sangat menarik hati. Inilah salah satu strategi para hoaxer, mereka memuat provinsi atau kota tempat kejadian tersebut berlangsung. Tetapi tidak memuatnya secara lengkap dengan jalannya, kompleksnya, nomornya dan kelengkapan alamat lainnya. Segala sesuatu yang diawali oleh konspirasi pastilah memuat begitu banyak kebohongan di dalamnya. Pengkaburan alamat merupakan salah satu unsur yang membuat pembaca mulai berpikir dua kali untuk mempercayai rentetan kisah tersebut.
  8. Tidak dimuat gambar seputar peristiwa tersebut.

    Sudah sepantasnya pembuat berita terpercaya menampilkan gambar-gambar bermutu seputar fakta yang sedang dibicarakannya. Zaman sekarang, hampir setiap wartawan memiliki kamera; jangankan awak media, anak sekolahan saja punya kamera digital di smartphone miliknya. Terkecuali untuk pengambilan informasi di daerah terpencil atau di lokasi bencana alam, dimana listrik tidak tersedia atau sudah diputus oleh pihak PLN.
    Seperti yang kami katakan bahwa animo masyarakat sangat tinggi, pada berita seputar kisah seks, tragedi dan percintaan; entah itu baik atau buruk. Misalnya saja tentang pembunuhan berantai, pelecehan seksual, pemerkosaan dan lain sebagainya. Saat terjadi sebuah skandal yang benar-benar unik dan mengundang penasaran banyak orang, besar kemungkinan kisah tersebut diulang tayangkan. Siaran ulang semacam ini bermanfaat sebagai pelajaran bagi masyarakat agar tidak mengulang kisah tersebut dalam kehidupannya.

    Untuk mengecek keasilian suatu foto, anda dapat mengujinya di Google Image Search (pencarian gambar Google). Silahkan “drag” atau “drop” gambar yang hendak ditelusuri keasliaannya  ke dalam kotak pencarian gambar. Alhasil Google akan menampilkan berbagai gambar yang serupa sehingga andapun tahu kapan konten tersebut dirilis pertama kali, apakah itu gambar asli atau sudah diedit dan pada akhirnya anda mampu menyimpukannya. Caranya sebagai berikut.
    • Masuklah ke halaman pencarian Gambar Google.
    • Silahkan "klik dan tahan" gambar yang akan anda cari kemiripannya lalu arahkan ke kotak pencarian.
    • Cara berikutnya adalah dengan menekan gambar kamera pada kotak pencarian lalu pilih "paste image url." Opsi ini berfungi untuk menampilkan gambar serupa jika anda memiliki alamat gambar tersebut dimuat. Harap dibedakan antara alamat artikel dengan alamat gambar tidaklah sama dalam suatu berita. Alamat gambar biasanya selalu diakhiri dengan ".jpg/ .png/ .gif dan format gambar lainnya."
    • Cara berikutnya adalah dengan menekan gambar kamera pada kotak pencarian lalu pilih "upload an image." Opsi ini diperuntukkan saat anda telah menyimpan gambar yang ingin diuji keabsahannya ke dalam hard drive (hard disk). Anda hanya perlu mencari letak gambar tersebut lalu mengirimkannya ke Google Image untuk dicari kemiripannya. Hasil yang diperoleh menunjukkan situs, tanggal, judul artikel dan informasi lainnya yang pernah memuat gambar yang sama.
    Biasanya kejadian di masa lalu yang telah di tayangkan ulang cenderung memuat gambar animasi atau karikatur. Sebab saat pemilik situs web tersebut menampilkan gambar asli maka akan ketahuan ketika kita melakukan cross check di Google Image Search. Semuanya ini kembali lagi kepada kemampuan membanding-bandingkan. Tentu saja saat gambarnya pernah ditayangkan pada tanggal lama berarti sesungguhnya berita tersebut sudah usang dimakan waktu.
  9. Tidak ada nama wartawan yang meliput atau editor.

    Suatu fakta terkini harus disampaikan oleh seorang profesional di bidangnya. Tidak ada hal penting yang perlu dipertanggung jawabkan oleh nama tersebut karena mereka bukan mengarang sesuatu melainkan menuliskan suatu kejadian apa danya (senyatanya). Sedangkan argumen masyarakat atau tokoh tertentu tidak selalu menyertakan nama. Sebab masing-masing orang bisa menilai pendapat tersebut, apakah berimbang atau tidak dan apakah positif atau negatif.
    Insan pers bukanlah seorang blogger. Mereka memiliki izin dan aturan main khusus saat melakukan peliputan. Insan pers harus terbuka memberitahu nama sebagai bukti awal kejujuran fakta yang disampaikan. Jika seorang blogger merahasiakan identitasnya, itu bukanlah suatu masalah besar sebab masing netizen telah mampu melakukan analisis sederhana dan percobaan kecil-kecilan untuk menguji konten yang dihasilkan. Tetapi soal berita terbaru, bagaimana seorang warganet yang jauh dari TKP (tempat kejadian perkara) dapat melakukan pengujian? Mustahil melakukan percobaan kecil-kecilan sebab apa yang disampaikan di dalam berita bukan untuk dicoba-coba. Terkadang tragedi yang diberitakan sungguh naas, masakan itu harus dicoba juga biar terbukti benar atau salah? Simak juga, Perbedaan konten dan berita yang berpotensi hoax.
  10. Berkunjung ke TKP.

    Ini adalah sisi yang paling rumit, masakan kita harus berkunjung ke setiap TKP dari berita yang dibaca? Bagaimana jadinya ketika kisah tersebut berlangsung di luar daerah atau di luar kota atau di luar negeri? Saran ini memang tergolong mustahil tetapi jika kejadian tersebut berdekatan dengan tempat tinggal anda, silahkan cek ke TKP. Tanyakan dengan orang-orang yang tinggal di situ apakah hal tersebut fakta atau hanya bohongan. Jika memang anda punya sedikit nyali, silahkan berkunjung ke kantor Polisi terdekat untuk menanyakan kepastian kejadian tersebut.
  11. Cek akun media sosial yang bersangkutan.

    Seperti kata pepatah “besar kapal, besar gelombang.” Artinya makin besar pangkat, makin banyak pula resikonya. Orang ternama mudah sekali dibombardir dengan berita hoax. Bila yang diberitakan adalah seseorang yang cukup anda kenal (artis/ politikus/ teman/ sahabat), langsung saja cek ke akun media sosialnya/ ke linimasanya/ ke fans page-nya. Biasanya di akun media sosial bisa ditanyakan langsung, tuliskan di linimasa yang bersangkutan atau bisa dengan membalas status yang sedang aktif/ status terbarunya.

    Lihat-lihat juga media sosial tempat yang paling aktif digandrunginya (komentar dibalas). Mungkinkah itu Facebook, Instagram, Twitter, Pinterest dan lain sebagainya. Bila perlu, kopi-pastekan linknya sehingga dapat langsung ditanggapi. Amati juga baik-baik pada beberapa status terbarunya, mungkin saja telah menyampaikan konfirmasi sebelumnya.
  12. Telepon/ SMS/ email yang bersangkutan.

    Yang perlu kita hindari dalam hidup ini adalah penilaian yang tidak berimbang. Kebiasaan ini dapat mengacaukan persepsi terhadap pribadi/ kelompok tertentu. Oleh karena itu, bila terdapat berita miris & miring tentang seseorang, silahkan ketahui juga bagaimana tanggapannya terhadap peristiwa tersebut? Apakah diterima dengan lapang dada atau malah di tolak mentah-mentah sambil “maki orang sana-sini (nggak jelas).” Jika anda memiliki email, line, whatsapps, BBM, nomor handphone-nya, silahkan hubungi langsung untuk meminta konfirmasi (bisa juga melalui pesan singkat).
  13. Hindari menyampaikan komentar emosional.

    Hindari mengkomentari berita hoax dengan kata-kata yang norak sebab membuatnya semakin populer. Karena memang itulah tujuan dari pemilik situs yakni agar wargamet terpancing secara emosional. Anda harus mengendalikan rasa benci di dalam hati sebelum rasa tersebut menelan kepribadian yang baik sehingga keluarlah berbagai cercaan dan makian. Kebiasaan buruk semacam ini jelas tidaklah baik.

    Kami sendiri sebagai seorang blogger selalu berupaya meninggalkan jejak, di situs mana pun diri ini nyangkut. Terkecuali jika situs tersebut tidak menyediakan kolom komentar atau kolom komentarnya error (bermasalah). Komentator yang handal selalu memberikan tanggapan yang positif, tenang dan bersahabat.
  14. Tidak perlu di-like atau plus one atau favorite berita yang syarat dengan kepalsuan itu.

    Berita hoax memang cukup populer di antara kalangan yang masih belum berpendidikan baik. Hanya karena isu yang disampaikan oleh hoaxer begitu hangat di telinga, lalu tiba-tiba diapresiasi dengan melakukan like, favorite, plus one, pins dan berbagai tindakan lainnya. Gunakanlah hak apresiasi yang ada pada anda dengan sebaik-baiknya pada berbagai berita positif yang layak mendapatkannya. Sadarilah bahwa tepat saat kita menyatakan suka, maka secara tidak langsung konten tersebut telah di kirim ke dinding/ linimasa dan dapat dilihat oleh teman-teman dalam lingkaran masing-masing.  
  15. Cegah aksi share terhadap berita/ konten tersebut.

    Menyebarkan berita hoax sama dengan menebar kebohongan kepada teman-teman di dalam lingkaran masing-masing. Berupayalah untuk cepat melakukan “bagikan/ share” saat menemukan konten positif dan hindari membagikan berbagai berita palsu yang dibuat-buat.  Pemberitaan yang telah dimanipulasi biasanya membuat hati pembaca tidak tenang dan malah menimbulkan rasa penasaran yang semakin tinggi, apakah kabar tersebut benar atau tidak. Jadi membagikan berita aneh bohongan kepada teman di ruang sosial akan membuat topik tersebut semakin populer.
  16. Hafalkan situs yang menampilkan berita hoax.

    Sebagai orang yang senantiasa belajar dari pengalaman, kita harus kian berkembang begitu melalui satu kemelut kehidupan. Tidak sengaja mengklik berita hoax adalah hal yang biasa tetapi berkali-kali terperdaya oleh situs hoaxer yang sama jelas membodohi diri sendiri. Orang yang berpengalaman biasanya mampu menghafal situs yang menampilkan fakta yang dipalsukan dan tidak pernah lagi mengklik tulisan yang dia terbitkan oleh website tersebut.
  17. Bergabung ke grup dan berkunjunglah ke situs anti hoax.

    Ada begitu banyak hal yang bisa saja dimanipulasi oleh manusia, baik dengan mencaplok sedikit-sedikit dari berita terkini (parsial) maupun dengan mengarangnya langsung berdasarkan imajinasi sendiri (total). Mereka bisa saja menunjukkan jari kepada oknum atau kalangan tertentu. Menghakimi orang lain dengan senaknya saja tanpa dasar yang kuat dan memprovokasi para netizen untuk melakukan tindakan yang salah. Pemberitaan yang penuh tipu muslihat semacam ini jelas harus diwaspadai.

    Para warganet juga perlu mewaspadai berbagai pemberitaan yang penuh sensasional. Biasanya, mereka mengangkat suatu masalah yang sedang hangat di masyarakat. Menyebutkan beberapa fakta yang memang telah terjadi tetapi menggiring opini publik ke arah yang salah. Menyampaikan berbagai pertimbangan yang tidak berimbang sehingga beresiko membuat kita semakin jauh dari kebenaran yang hakiki. Oleh karena itu, waspadailah pemberitaan yang berpotensi menganut ujaran kebencian.

    Adalah baik bagi para warganet yang budiman untuk senantiasa memanfaatkan internet dan media sosial sepositif mungkin. Silahkan bergabung di berbagai grup anti hoax yang tersedia di beberapa media sosial, seperti Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci. Juga, kunjungi situs yang menampilkan pemberitaan palsu seperti turnbackhoax.id
Seharusnya saat membaca berita terkini, warganet tidak perlu lagi melakukan analisis sebab suatu fakta hadir untuk dipercaya. Mau ditelaah lebih dalam lagi, fakta tidak pernah berubah menjadi ilusi terkecuali berita tersebut hoax adanya. Sekalipun demikian, lakukanlah penyaringan sederhana setidak-tidaknya berdasarkan ciri-ciri standar suatu pemberitaan (memiliki tanggal , lokasi, gambar peristiwa dan nama wartawan)
Lain halnya dengan opini, saat membaca berbagai saran dan kritik tokoh tentang fakta yang terjadi, harap dicermati baik-baik. Jangan ditelan bulat-bulat, melainkan selektif dan kritislah menanggapi opini tersebut. Upayakan untuk membaca berbagai opini dari beberapa sumber (beberapa website/ blog/ situs) agar dapat menarik kesimpulan sementara.
Telitilah saat membaca berbagai pemberitaan di dunia maya. Jangan karena hal tersebut sesuai dengan selera, hati langsung tertarik lalu memberi tanda centang dan bagikan (like & share). Anda perlu membanding-bandingkan berbagai jenis berita dari situs media nasional terpercaya dan situs lainnya. Sebab yang namanya fakta tidak bisa diaplikasikan langsung dalam kehidupan ini, terkadang ada fakta yang tragis dan kejam adanya. Lain halnya dengan berbagai konten tutorial atau tips tentang hal-hal tertentu, kita bisa langsung menguji & mempraktekkannya di rumah. Apakah hal tersebut berfungsi baik atau tidak? Mustahil juga bagi warganet untuk mengunjungi setiap TKP untuk memastikan kebenaran suatu fakta terkecuali TKP dekat dengan lingkungan tempat bermukim. Satu-satunya yang dapat kita lakukan adalah dengan membanding-bandingkannya, antara satu situs dengan situs yang lain lalu mengambil makna positif dari semuanya itu. Ingatlah bahwa kebanyakan informasi adalah perumpamaan, di sana terkadang kental dengan kisah kejahatan. Jangan meniru semuanya tetapi ambil arti positif dari kemelut yang terjadi.

Salam, Salektif & kritis membaca berita,
Waspadalah ada berita penuh tipu daya.
Bandingkan satu sama lain tiap peristiwa,
agar terhindar dari konspirasi & prasangka.
Lebih dari itu, fokuskan hidup pada kebenaran sejati.
agar tiap nafas berhembus selalu mawas diri
!

0 Response to "+10 Cara Menguji & Mengatasi Berita Hoax - Lebih Selektif & Kritis Mencermati Informasi"

Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama