10 Alasan Berita Sering Dimanipulasi (di-Hoax-kan) – Mengapa Berita Hoax Ada & Tersebar Luas?

Alasan Berita Sering Dimanipulasi (di-Hoax-kan) – Mengapa Berita Hoax Ada & Tersebar Luas?

Tidak semua hal yang ada di dunia kabel dapat dipungut

Tidak semua hal yang ada di hadapan kita ditujukan untuk kita. Selayang pandang mengamati segala sesuatu yang ada di sekitar kita, ada berbagai motif kehadiran berbagai objek tersebut. Dalam rupa-rupa keberagaman yang berhasil kita tangkap, tidak semuanya itu ditujukan untuk diri ini. Terkadang, objek tersebut hanya sekedar lewat saja atau semacam ornamen hiasan lingkungan atau ditujukan untuk orang lain atau demi kepentingan bersama atau sekedar untuk menguji anda atau sudah ada disitu tanpa kita sadari dari awal. Demikianlah juga halnya saat kita terbang mengarungi awan dalam dunia internet dan media sosial. Tidak semua hal yang ada di sana ditujukan untuk kita, karenanya selektif dan kritislah saat membaca apapun yang ada di sana.

Waspadalah! Tapi tetap tenang dan santai menggunakan internet dan media sosial

Data-data kehidupan yang diserap oleh indra akan ditampilkan ke otak sehingga dilakukan analisis panjang (berpikir), analisis pendek (insting) dan bisa juga mengabaikannya. Bukankah semua situasi ini tergantung dari kecenderungan masing-masing orang, yaitu berdasarkan kebiasaan, minat dan penilaian singkat yang dilakukan? Jadi, bisa dikatakan bahwa, “hidupmu ada di dalam genggaman tanganmu!” Kitalah pengendali atas hidup sendiri terkecuali jikalau kita membiarkan diri diseret dalam hawa nafsu sesat yang sejak dari awal telah diatur oknum tertentu menjebak yang kurang waspada. Tentu saja yang namanya kewaspadaan ini haruslah dilatih sedemikian rupa agar tidak menjadi prasangka buruk yang justru merusak hubungan dengan orang lain.

Eksplorasi kesalahan anda untuk dijadikan pengalaman

Biar bagaimanapun, pikiran harus tetap tenang saat menggunakan internet dan media sosial. Tidak perlu terlalu tegang atau takut (terlalu waspada) melainkan gunakanlah semuanya itu dengan santai. Khilaf satu-dua kali tidak perlu ditangisi tetapi jadikanlah pengalaman agar di hari-hari berikutnya tidak terulang kejadian yang sama. Orang yang kurang cerdas adalah yang selalu terjatuh di lubang yang sama secara berulang-ulang. Namun, mereka yang cendikia selalu belajar dari kisah-kisah hidup yang selama ini dijalaninya. Mereka bukan orang yang tidak pernah terjatuh karena berita hoax tetapi mereka selalu mampu mengeksplorasi kesalahan yang dilakukannya agar sebisa mungkin tidak menjejakkan kaki di situs yang mencurigakan.

Pemirsa terkadang tidak bisa menolak berita hoax

Pada satu titik, kita akhirnya menyadari bahwa berita hoax terkadang tidak memungkinkan untuk tidak diklik, sebab pengelola situs tersebut menawarkan daftar menu yang penuh dengan oasis. Judul yang mereka tampilkan tidak semata-mata menganut ujaran kebencian tetap hal tersebut terkadang bernada positif sekalipun tidak benar adanya. Pilihan kata yang menarik dan nama-nama tokoh populer yang ditampilkan menjadi daya tarik tersendiri sehingga mau tidak mau, seorang pengguna internet dan media sosial pasti akan melakukan klik dan membacanya. Sekalipun kesimpulan yang didapatkannya didapati bahwa “berita itu palsu” tetapi tetap saja hal tersebut sudah disimak baik-baik walau hanya beberapa.

Faktor penyebab berita sering dimanipulasi (di-hoax-kan) dan tersebar luas

Kami rasa bahwa tidak ada seorang pun pengguna dunia nirkabel yang belum pernah terpapar dengan berita hoax. Kami sendiri sudah pernah menemukannya secara berulang-ulang kali. Jadilah bijaksana saat mempraktekkan berbagai ajakan yang tersebar luas di dalam media sosial dan situs web lainnya. Berusahalah menggunakan penalaran sendiri tentang logika baik-buruk, bandingkan dengan standar kehidupan, bandingkan dengan situs media terkemuka dan bila memungkinkan, bandingkan dengan mengunjungi TKP secara langsung. 

Berikut selengkapnya alasan mengapa berita hoax terus ada dan menyebar dengan sangat baik di dalam masyarakat.

  1. Sudah dari sononya/ semenjak dari awal ada.

    Menghapus berita hoax di internet/ media sosial sama saja dengan menghilangkan iblis dari dunia ini. Artinya, mustahil untuk menghilangkan hal tersebut, yang dapat kita lakukan adalah menekan dan menguranginya agar tidak terlalu merajalela mengguncang jagad maya. Jadi, masing-masing dari warganet pasti akan menemukan hal tersebut, entah itu karena disengaja atau secara tidak sengaja. Tidak masalah saat kita terperosok ke dalamnya di awal-awal tapi yang lebih penting adalah kapan kita akan belajar sesuatu dari sana sehingga kaki tidak lagi mudah terantuk oleh para hoaxers.
  2. Animo masyarakat yang tinggi terhadap berita.

    Berita terbaru setiap saat,” itulah slogan yang menunjukkan bahwa ada orang-orang tertentu yang selalu mendengarkan peristiwa terbaru setiap saat. Keadaan ini mungkin saja dipicu oleh suatu kebiasaan, sebab hampir semua multimedia menampilkan kejadian terbaru di seluruh tanah air. Mulai dari radio, televisi, smartphone dan lain sebagainya.

    Beberapa orang juga sering mendengarkan pemberitaan lewat radio untuk membuat telinganya ramai sehingga rasa bosan dan ngantuk menguap saat melakukan perjalanan jauh maupun dekat. Ada juga yang melakukannya untuk mengisi waktu luang. Sedang kami sendiri memilih untuk tidak terlalu sering mendengarkan berita sebab beresiko mengacaukan persepsi positif di dalam hati. Sekalipun beberapa hal terpaksa didengarkan namun segera juga terlupakan karena otak disibukkan dengan aktivitas bernyanyi-nyanyi memuliakan Tuhan.
  3. Hoax yang disukai masyarakat.

    Ada orang, termasuk kami sendiri mengklik sesuatu bukan karena berita tersebut palsu atau asli melainkan “seberapa menarik judul informasi tersebut saat disebut di dalam hati?” Sedang penilaian terhadap palsu tidaknya suatu pemberitaan, itu hal belakangan. Sebab sesuatu harus dibaca dahulu sebelum ditenukan apakah hal tersebut benar adanya atau hanya akal-akalan belaka. Saat suatu judul pemberitaan menampilkan hal positif dan membawa nama orang terkenal, sudah pasti informasi semacam ini kemungkinan besar akan diklik oleh pemirsa sekalian.
  4. Ada orang yang bekerja untuk itu.

    Serius, ada orang yang bekerja aktif membuat berita hoax? Kami setuju dengan pernyataan ini sebab suatu situs pemberitaan yang sangat enak di baca dan terus-menerus diperbaharui secara berkala tidak dibuat secara kebetulan. Tulisan yang rapi dan pilihan kata-kata yang cermat membuat kita terbelalak lalu mengakui bahwa para admin/ moderator yang berkontribusi menyebarkannya sangat terorganisir. Mungkin mereka memiliki kontribusi yang besar karena memang difokuskan (dibayar/ digaji) untuk membuat dan menyebarkan pemberiataan yang telah dimanipulasi.
  5. Kepentingan politik.

    Tanpa kesetaraan ala keadilan sosial, kancah perpolitikan semakin mudah memanas. Gentingnya suasana ini semakin tajam saat pesta demokrasi sedang berlangsung (pemilu). Sebab dana miliaran rupiah digelontorkan bagai air terjun oleh oknum kapitalis yang menguasai partai. Tentu saja jumlah uang yang sangat besar tersebut bisa saja dimanfaatkan untuk melakukan politik hitam ata politik yang penuh kecurangan demi memenangkan kursi-kursi jabatan tinggi dan tampuk kepemimpinan.

    Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa kampanye politik berpotensi besar terhadap penyebaran hoax. Sebab beberapa oknum kapitalis siapa membiayai dana besar untuk mempopulerkan keadaan tersebut.
  6. Kepentingan ekonomi.

    Berbagai modus berita hoax terselubung dalam bentuk-bentuk kepentingan yang syarat dengan perebutan sumber daya. Perusahaan besar yang terlibat proyek tersebut bisa saja saling menjatuhkan satu sama lain. Salah satu cara mereka untuk membuat produknya unggul adalah dengan menebarkan informasi bohongan untuk menjelek-jelekkan produk lain sedang miliknya sendiri akan dianggap sebagai produk unggulan.

    Pemirsa di rumah harus pintar-pintar memaknai informasi yang sifatnya syarat dengan kepentingan ekonomi. Jika dimungkinkan silahkan lakukan analisis sederhana apakah hal tersebut logis atau tidak dan lakukanlah percobaan kecil-kecilan agar bisa mengetahui kelemahan produk secara langsung.
  7. Mempopulerkan sesuatu.

    Berita hoax kadang juga dimanfaatkan untuk mempopulerkan daerah tertentu. Misalnya, untuk membuat suatu tempat wisata tersohor di telinga masyarakat, diangkatlah kisah rakyat berupa mitos. Tujuannya agar lokasi tersebut mudah diingat sehingga besar peluang untuk dikunjungi oleh siapapun. Ada pula yang mencoba mencari publisitas dengan mengusung nama-nama tertentu agar aroma keberadaan mereka tetap segar di telinga masyarakat.

    Secara tidak langsung berita yang dipalsukan ini juga bisa menyamarkan kisah-kisah positif kepada kalangan tertentu. Seolah-olah mereka adalah pembawa kesan positif yang layak dicontoh dan diacungi jempol. Padahal, jika dipikir-pikir, hampir semua orang juga melakukan hal yang demikian. Ini termasuk dalam politik pencitraan (cari muka).
  8. Memperburuk citra suatu produk/ orang/ kelompok tertentu.

    Apakah berita jenis ini berisi tentang ujaran kebencian? Mungkin saja ya dan mungkin juga tidak, admin berita hoax di zaman sekarang mulai mampu menyesuaikan diri dengan aturan. Mereka tidak menyatakan kebencian itu secara nyata melainkan melemparkannya kepada kalangan tertentu. Selanjutnya terserah masyarakat hendak menilai bagaimana.

    Menjatuhkan citra seseorang juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan kesalahan yang pernah diperbuatnya. Seolah kekhilafan tersebut dibesar-besarkan atau sering-sering dipresentasikan lewat berbagai media. Ujaran negatif yang ditempelkan kepada oknum/ kepada tempat/ kepada produk tertentu bisa saja menjatuhkan pamornya secara perlahan tetapi pasti.
  9. Mengadu domba seseorang/ sekelompok orang.

    Yang perlu kita tanyakan dalam hidup ini adalah mengapa ada orang yang mau berantem? Atau lebih tepatnya, mengapa ada orang yang rela berperang dengan yang lainng? Apa yang sedang mereka perebutkan? Menurut anda, apa lagi yang pantas diperebutkan di dunia ini selain dari jabatan dan harta benda? Tentu saja, saat ada hal-hal TINGGI (power/ kekuatan) yang hendak direbut, manusia akan berusaha meraih yang tinggi terseb8t. Kecenderungan untuk menghalalkan segala cara tergantung dari hadiah yang diperebutkan. Semakin besar hadiahnya maka semakin besar pula pengorbanan yang diberikan untuk meraihnya.

    Di sisi lain kehidupan, oknum kapitalis – ateis menghendaki agar penduduk berkurang untuk mengobati rasa haus koorporasi yang luar biasa akan sumber daya yang besar. Mereka akan membiarkan informasi hoax untuk mengadu domba kelompok tertentu agar konflik pecah dan seleksi alam berlangsung secara terang-terangan; yang kuat menghancurkan yang lemah semata-mata demi uang dan kekuasaan
  10. Sekedar memberi ujian.

    Benarkah suatu berita hoax hanya ada untuk menguji pemirsa di rumah agar lebih selektif dan kritis dalam mencerna informasi? Ini adalah salah satu cara paling positif untuk menilai informasi yang sudah dimanipulasi. Saat menilainya sebagai seorang musuh yang menimbulkan rasa ilfil sekaligus kesal, kemungkinan kita tidak mampu tenang diperhadapkan dengan berita bohong tersebut. Akan tetapi mereka yang mampu ikhlas menerima kenyataan sebagai suatu ujian yang harus dihadapai dengan kepala dingin. Akan dimampukan untuk belajar menjadi tegar, menguasai emosi dan cerdas mengendalikan diri. Lebih daripada itu, ketahuilah bahwa pencobaan-pencobaan kecil melatih kita untuk lebih bijak menghadapi pergumulan hidup yang lebih besar. Jalan juga ke mari, Faedah berita hoax.
Menghilangkan berita hoax dari internet dan media sosial seperti menghilangkan iblis dari dalam dunia ini, artinya mustahil! Sama halnya di dalam diri kita ada perbuatan daging yang berusaha menjatuhkan dan di dalam dunia ini ada kecanduan akan kenikmatan-kemuliaan duniawi yang siap melemahkan iman. Sedang di dalam media sosial dan situs web lainnya, iblisnya adalah pemberitaan yang penuh kepalsuan. Oleh karena itu, cermati informasi yang di dapatkan dengan seksama. Lakukan analisis logis untuk membedah informasi berdasarkan pemikiran yang kritis dan selektif. Lebih dari itu, silahkan fokuskan pikiran kepada Tuhan dalam doa, firman dan nyanyian pujian. Juga selesaikanlah pekerjaan tertentu atau pelajarilah hal-hal yang baik lainnya untuk membuat otak senantiasa terlatih waspada. Saksikan juga, Ciri & tanda berita hoax.

Salam, Berita hoax selalu ada.
Orang bijak menggunakan lensa,
agar hati & pikiran selalu waspada,
juga tidak jatuh dalam lubang yang sama!

0 Response to "10 Alasan Berita Sering Dimanipulasi (di-Hoax-kan) – Mengapa Berita Hoax Ada & Tersebar Luas?"

Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama