Ada orang yang kurang waspada sehingga tidak menyadari bahwa
hidup ini dipenuhi oleh jebakan. Itu sudah jelas sebab kita tidak berada di
surga melainkan di bumi yang notabene berada di dalam wilayah kerajaan iblis.
Ini adalah takdir Tuhan yang sengaja dilakukan demi menguji hati setiap
anak-anak-Nya. Sebab semua manusia adalah ciptaan Tuhan sekaligus sebagai
anak-Nya. Memang bahwa ternyata Yesus Kristus adalah anak-Nya yang sulung
sedangkan seluruh umat manusia adalah anak-anak Tuhan yang ke sekian. Tidak ada
seorangpun pencipta (baik di bumi maupun
di sorga) yang menghendaki agar ciptaan-Nya dihancurkan pihak tertentu (iblis) melainkan
justru Allah memanfaatkan setan untuk menguji hati setiap manusia, apakah kita
benar dan tulus di hadapan-Nya atau hanya seorang munafik yang licin di luar?
Berbagai bentuk godaan telah sengaja ditempatkan dan kita
ambil sendiri untuk menjadi bagian dalam hidup ini. Pengganggu itu sudah ada di
dalam diri kita masing-masing, berupa keinginan daging yang siap merayu untuk
menjebak kita dalam dosa. Sedang godaan yang lainnya berasal dari luar diri
sendiri, mereka bisa saja orang lain dan lingkungan sekitar juga produk besutan
teknologi modern. Orang yang sudah menyadarinya pastilah akan mengerti, apa
yang kami maksudkan. Biasanya pengaruh buruk sesama manusia tidak begitu
kentara sebab zaman sekarang tidak ada manusia yang secara terang-terangan
melakukan hal-hal yang jahat. Tetapi, kekuatan jahat yang selalu merayu-rayu
kehidupan ini adalah kecanggihan alat elektronik yang dimiliki masing-masing.
Harap di pahami bahwa sekalipun teknologi itu jahat, ada
juga sisi baik yang dikandungnya. Pada dasarnya, teknologi yang kita hasilkan menggambarkan
kehidupan pribadi masing-masing. Sama seperti manusia yang memiliki sisi jahat
dan baik dalam dirinya, demikianlah juga dengan teknologi bisa dimanfaatkan untuk
memperdalam kebaikan atau menggali kejahatan. Setiap kecenderungan dari
pemberdayaan segala sesuatu yang ada di dunia ini tergantung dari orang yang
mengendalikannya, yaitu manajer yang bersangkutan. Sadarilah bahwa setiap
manusia adalah manajer, setidak-tidaknya bagi dirinya sendiri. Jadi, arah
penggunaan teknologi sangat tergantung dari pola pengaturan yang diterapkan dalam
rangka untuk mengendalikan diri.
Teknologi jahat bagaikan musang berbulu domba
Salah satu teknologi canggih yang sangat trend di zaman
sekarang adalah gadget dengan ukuran minimalis tetapi multifungsi. Ponsel
pintar sebagai salah satu gadget yang populer zaman sekarang telah menjadi
idola banyak kalangan. Sekalipun kecanggihannya sangat populer namun beberapa
jenisnya dapat diperoleh dengan mudah oleh rakyat biasa yang tergolong ekonomi
menengah ke bawah. Jika rakyat kecil saja memiliki smartphone terlebih lagi
dengan orang-orang yang kehidupannya bersentuhan langsung dengan pusat ekonomi
perkotaan dengan kesejahteraan di atas rata-rata. Di balik semua pamor dan
keunggulan yang dimiliki oleh gadget yang satu ini, selalu sadari bahwa ada
potensi negatif yang sengaja terpendam di dalamnya. Jadi, benda kecil canggih yang
ada dalam genggaman anda adalah musang berbulu domba mekanik.
Pengertian
Smartphone adalah teknologi yang dimanfaatkan sebagai
perangkat komunikasi sebagai penghubung antar manusia maupun antar manusia dan
mesin (cloud – internet). Musang
berbulu domba yang terkenal kemunafikannya itu tidak hanya berupa makhluk hidup
(manusia – organik) tetapi mereka
juga hadir di tengah-tengah kita dalam wujud mekanik, salah satunya adalah
smartphone. Jadi jangan terlalu polos saat menggunakan gedget yang satu ini. Sadarilah
selalu bahwa ada bahaya yang tersembunyi di balik bentuknya yang menawan, licin
dan berkilau. Semakin sering dan semakin cepat menyadari potensi jahatnya maka
semakin baik tindakan antisipasi yang anda lakukan sehingga tidak sampai
menyebabkan dampak buruk.
Dampak negatif penggunaan smartphone terhadap kesehatan mental manusia
Jangan jauh-jauh menghakimi orang-orang di sekitar lalu
berteriak kepada mereka, “dasar musang
berbulu domba!” Sadarilah bahwa keluaran baru tipe mekanisnya ada di dalam
kantong masing-masing. Jika anda bisa berkawan dengan musang berbulu domba
mekanik, apa susahnya menjalin pertemanan kepada musang berbulu domba organik?
Di sinilah kedewasaan seseorang terbukti nyata, dia mampu berkawan dengan orang
munafik tanpa tertular kemunafikan itu. Berkawan dalam hal ini bukan berarti
terus-menerus bersama orang-orang tersebut melainkan baiklah kita tetap berbuat
baik kepada mereka di mulai dari hal-hal kecil (semampunya). Siapa tahu lewat
kebaikan kita mereka menyadari kesalahannya. Di balik semua tindakan mulia itu,
berhati-hatilah agar jangan sampai tertelan oleh kelicinan kata-katanya.
Lebih mudah bersahabat dengan teknologi daripada manusia yang
munafik. Sebab manusia aktif menyerang sedangkan musang berbulu domba mekanik sifatnya
pasif menunggu kita lengah, terbuai dan terjatuh karena kesalahan sendiri. [Lihatlah teman, Kerugian & Kelemahan Memiliki Smartphone] Berikut
akan kami berikan beberapa contoh bahaya smartphone terhadap kesehatan mental
seseorang.
Memupuk arogan.
Adakah orang yang langsung mengganti model lama yang dimilikinya setiap kali gadget model baru keluar? Membeli tablet baru memang hal biasa tetapi membelinya setiap tahun bahkan sebelum barang mewah itu rusak adalah suatu hal yang tidak lazim. Orang yang normal akan membeli barang yang dibutuhkannya tetapi mereka yang arogan akan membeli gengsi untuk dibanggakan. Jadi, berhati-hatilah dengan kebiasaan membeli smartphone model baru sebab keadaan ini bisa menjadi salah satu cara yang dimanfaatkan oknum marketing untuk membuat anda terus membelanjakan uang. Berbelanja barang kebutuhan itu cerdas tetapi yang belanja karena gengsi telah terhasut propagandis.Menjadi sombong
Apakah pikiranmu sering membanding-bandingkan gadget yang dimiliki dengan milik orang lain? Pernahkah anda merasa jijik/ hebat saat teman hanya memiliki handphone butut? Sadarilah teman bahwa perasaan semacam ini adalah ciri khas kesombongan. Suasana hati yang meroket menciptakan rasa senang setelah melihat bahwa teman-teman memiliki gadget yang lebih murahan dibanding diri sendiri.
kesombongan ini bisa juga tercipta karena pengaruh media sosial yang sedang ramai. Mungkin sedang banyak yang like atau komentarnya ramai sekali. Sedang saat berkunjung ke halaman tetangga (akun teman), terlihat sunyi sepi. Di saat ini akan muncul rasa senang yang dipicu oleh kebanggaan setelah menyadari bahwa anda lebih hebat dari orang lain.-
Beresiko Iri hati.
Rasa iri ini bisa jadi timbul karena ternyata dari semua orang kaya di ruang kelas, bukanlah anda yang lebih kaya melainkan ada orang lain yang memiliki smartphone terbaru tiap-tiap tahun. Lantas, keadaan ini membuat anda sangat cemburu sehingga sikap kurang ramah dan agak judes saat berpapasan dengan sikawan itu.
Iri hati yang kentara dapat juga ditimbulkan oleh suatu kebiasaan yang merasa sebal/ kesal saat total like dan comment status kawan sangatlah tinggi. Sedang status yang anda terbitkan tiap-tiap hari tidak pernah seramai itu. Mulailah muncul perasaan membanding-bandingkan sehingga kecemburuan itu membuat anda kurang luwes dalam bersikap. Tidak mampu menerima kelemahan sendiri (minder).
Anda melihat smartphone milik teman yang tipenya lebih tinggi dan harganya selangit. Sedang diri sendiri memiliki gadget standar dengan merek entah berantah yang membuat anda tambah jijik memakainya di depan umum. Saat di ruang kerja kebetulan ada panggilan dari orang tua, lantas anda langsung kabur ke toilet pura-pura pipis. Padahal semua itu hanya kamuflase agar orang lain tidak tidak terbelalak matanya karena smartphone yang digunakan adalah merek China yang KW-KW-an.
Kebiasaan menggunakan fasilitas edit foto sebelum memposting gambar di media sosial termasuk salah satu efek minderan yang dialami oleh anak muda jaman sekarang. Mereka tidak PD tampil apa adanya di depan layar kaca sehingga melakukan berbagai polesan untuk memperbaiki penampilannya.Tidak mampu menerima kelemahan orang lain.
Biasanya orang yang sudah merasa punya smartphone terkeren, di media sosial banyak yang like statusnya dan macam-macam pujian yang diterimanya akan berubah menjadi angkuh. Udah orangnya sombong, sikapnya juga masih saja lebay dalam menilai sesuatu. Mereka menuntut orang-orang untuk terkenal dan tepuji seperti dirinya sehingga ketika ada orang lain di bawah standar yang mendekat langsung diblokir.
Di dunia nyata sikap yang perfeksionis ini ditunjukkan saat mereka menyaksikan sesamanya melakukan kesalahan kecil, padahal itu tidak disengaja tapi masih saja diejek/ dibully habis-habisan. Sikap-sikap semacam ini jelas menunjukkan kesehatan mental seseorang terganggu karena terlalu menuntut kesempurnaan, padahal tidak ada seorang pun yang sempurna di dunia ini.Menjadi ketergantungan.
nOrang yang ketergantungan tidak bisa kemana-mana tampa kehadiran smartphone di sisinya. Itu lengket terus di kantong baju atau celanya. Sebab saat bosan dikit, langsung memainkan berbagai game asyik, lowong dikit langsung surfing ke sosial media. Dimana pun tempat yang dituju selalu kabari warganet tentang informasi keberadaannya. Tepat saat gadgetnya error di serang virus atau hacker atau terjatuh, hidupnya jadi planga-plongo nggak tau apa yang harus diperbuat yang membuat suasana hati semakin galau dan sedih bercampur rasa kesal. Ia pun melampiaskan rasa kesal itu dengan berbelanja habis-habisan, makan sebanyak-banyaknya, jalan-jalan kemana saja dan lain sebagainya.Kecewa berlebihan.
Kecewa itu biasa tetapi orang yang ekspektasinya berlebihan terhadap sesuatu, resiko kekecewaannya juga tinggi. Saat manusia berada dalam keadaan terlalu berharap kepada orang lain besar kemungkinan dirinya kecewa berat saat semuanya tidak sesuai seperti yang diimpikan. Demikian juga saat seorang pengguna kecewa setelah memeriksa jumlah like yang menurun pada statusnya, keadaan ini bisa membuat hatinya gundah gulana tidak jelas. Orang yang bersusah hati padahal tidak ada yang menyakitinya merupakan suatu pertanda kelainan mental akibat terlalu menggantungkan kebahagiaan pada internet dan sosial media. Sedikit masukan, Kata-Kata Penghiburan Saat Kecewa.Putus asa.
Sikap yang putus asa biasanya dialami oleh orang yang sudah berjuang untuk meraih impiannya (beroleh penghasilan, like & comment) tetapi tidak kunjung terwujud. Saat kita memiliki smartphone, mengakses beberapa situs sosial media dan menyaksikan betapa populer para penggunanya. Kita lantas terbius dengan hasrat yang sama lalu mulailah mencoba peruntungan mencari kebahagiaan di media sosial dan internet. Setelah sekian lama berjuang mati-matian ternyata hasil yang kita peroleh sangat rendah bahkan tidak ada sama sekali. Keadaan inilah yang membuat seseorang putus asa sehingga cenderung kurang semangat menjalani hidup.Khawatir/ cemas.
Rutinitas di depan smartphone yang dihabiskan di sosial media akan membuat seseorang candu. Ia sangat menikmati berbagai acungan jempol dan komentar hangat yang diberikan oleh teman-temannya. Lantas iapun rutin mengupdate berbagai status positif secara rutin. Pas ketika otaknya blank (kosong) karena tidak ada lagi ide yang keluar, tidak ada yang mau dibagikan, mulailah kekuatiran dan kecemasan itu bermunculan. Suasana hati yang buruk semacam ini membuat dirinya tidak bisa lagi enjoy menikmati hidup. Gangguan-gangguan kecil akan ditanggapinya dengan cara yang berlebihan sehingga sikapnya cenderung temperamen.Menjadi stres.
Orang menjadi stres saat smartphone miliknya telah hilang. Mereka tertekan oleh sesuatu yang alasannya tidak bisa dipastikan yang dikarenakan oleh kebiasaan menggenggam dan memencet tombol-tombol datar itu telah raib entah kemana. Tekanan yang dialaminya tidak bisa lagi membuat hati bahagia, sekalipun banyak teman-teman yang datang memberikan kata-kata penghiburan.
Batin yang tertekan juga dirasakan lewat dampak kekecewaan yang berlebihan. Pengharapan yang terlalu tinggi dan kecenderungan yang enggan untuk belajar membuat mereka tidak bisa memaafkan diri sendiri. Hatinya malah terus dipenuhi oleh berbagai-bagai sungut-sungut sehingga rasa stres itu semakin nyata saja. Baca-baca juga, Kegunaan Gadget Bagi Kehidupan.Pelampiasan – perbuatan menyimpang.
Manusia yang mentalnya sudah dihancurkan, kebahagiaannya lenyap, ketenangan jiwanya pergi dan keengganan untuk memaafkan orang lain (juga diri sendiri). Akumulasi keadaan buruk ini yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya akan mendorong seseorang untuk keluar dari pagar-pagar pembatas kewajaran. Mereka tidak lagi peduli kepada standar kehidupan melainkan mulai melalui jalan yang menyimpang untuk mewujudkan keinginannya dan membalaskan dendam kepada orang-orang yang dahulu mengecewakannya.
Orang yang suasana hatinya amburadul cenderung tidak bisa mengendalikan diri dan memiliki emosi yang meledak-ledak. Ketika suatu gangguan kecil saja menimpa dirinya, besar kemungkinan akan dibalas dengan berbagai-bagai aksi heroik layaknya orang kesurupan yang tidak bisa dikendalikan. Beratnya tekanan hidup membuat seseorang menyentuh dasar kehidupan yang hampir saja membuatnya menggila.
Ada musang berbulu domba mekanis di dekat anda, selalu sadari
fakta ini teman…. Berkawanlah dengan teknologi yang licin tersebut tetapi harap
selalu berhati-hati ketika menggunakannya. Saran kami, agar anda tidak terkesan
ketergantungan, pakailah smartphone sewajarnya dan maklumkan waktu-waktu puasa.
Artinya dalam satu minggu, tentukan satu hari dimana anda tidak menggunakan sama
sekali teknologi ini. Puasa ini sangatlah bermanfaat untuk mengendalkan diri
agar tidak sampai ketagihan dengan aktivitas tertentu di media sosial atau game
atau fitur tertentu lainnya. Kami menetapkan hari minggu sebagai hari puasa
dimana diri ini sama sekali bebas dengan aktivitas ngeblog atau menulis atau laptop atau gadget apapun
sebagai sebuah tindakan pencegahan agar tidak candu terhadap teknologi. Mari
kita saling mendoakan agar hal ini bisa terwujud! Simak juga teman, Manfaat Smartphone Bagi Kesehatan.
Salam, Puasa teknologi itu penting,
maklumkan itu dari sekarang!
maklumkan itu dari sekarang!
0 Response to "11 Bahaya Smartphone Untuk Kesehatan Mental – Berpuasa Agar Tidak Ketagihan"
Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama