Jaman sekarang, manusia berkomunikasi dalam berbagai bentuk.
Keadaan ini didorong oleh kemajuan teknologi yang terus-menerus berkembang dari
waktu ke waktu. Kemajuan yang lebih signifikan sangat dirasakan dalam hal
perluasan jaringan teknologi itu sendiri. Dalam hal ini khususnya berhubungan
dengan jaringan internet yang semakin hari semakin melebar dengan kekuatan dan
kecepatan yang lebih besar. Sudah seharusnya seluruh masyarakat bisa
mencicipinya secara adil sehingga kesetaraan ilmu pengetahuan berlaku
dimana-mana. Wawasan yang sama inilah yang menjadi landasan lahirnya keadilan
sosial dalam hal pendapatan (gaji) dan kekuasaan (disebut juga power).
Kemahiran komunikasi adalah awal dari semakin baiknya kemampuan
manusia untuk berinteraksi dengan sesama. Kelancaran hubungan ini bisa jadi
suatu awal terciptanya suatu rasa kebersamaan yang semakin intens di dalam
kehidupan manusia. Namun, bukan berarti tidak ada masalah sama sekali. Justru
semakin banyak berhubungan dengan orang lain, semakin besar kemungkinan
terjadinya gejolak sosial. Ambil saja contoh kecil adalah permainan komunikasi.
Mereka yang baru pertama-tama merasakan tekanan kata-kata semacam ini, beresiko
mudah kesal dan marah hingga menjadi acuh tak acuh. Jika sikap mengabaikan ini
semakin dipelihara, kehidupan kita akan mengarah apatis terhadap lingkungan
sekitar.
Orang bijak selalu mampu bersikap tabah menghadapi ujian
yang berat sekalipun. Bukan karena mereka hebat tetapi karena sudah terbiasa hidup
tertekan. Pada satu sisi, keadaan ini sangat bermanfaat untuk melatih
kepribadian kita menjadi lebih siap untuk menanggung cobaan hidup lainnya. Di
sisi lain, rasa gundah, sedih dan kecewa akan menawan hati. Oleh karena itu,
jangan masukkan berbagai ujian pengabaian dan ejekan tersebut di dalam hati.
Melainkan teruslah fokuskan pikiran untuk bernyanyi memuji-muji nama Tuhan dari
waktu ke waktu. Jangan biarkan berbagai-bagai pikiran negatif (masalah)
tersebut merasuki kehidupan anda melainkan tujukan hati kepada Tuhan (doa,
firman, pujian) dan berbagi kasihlah kepada orang lain sama seperti dirimu
sendiri (lewat pekerjaan, pelajaran).
Sekalipun banyak hantaman yang didatangkan orang lain
kepadamu lewat aktivitas komunikasi, namun janganlah berhenti untuk bertutur
sapa yang baik dan santun. Hindari sikap menyerah memperjuangkan yang baik dan
benar, melainkan serahkan & pasrahkanlah segenap pergumulan itu di hadapan
Allah (fokus Tuhan). Ketahuilah bahwa
orang yang kata-katanya bagus (lisan-tulisan), suasana hatinya juga
teduh-tenang. Suasana santai semacam ini, janganlah di rusak pula dengan
berlaku kurang cerdas. Salah satunya saat menyingkat kata demi kata. Ketahuilah
bahwa yang lazim di singkat adalah frase (suku
kata) bukan kata per kata. Oleh karena itu, lakukanlah penyingkatan sesuai
dengan kaidah-kaidah yang baku agar kita tidak dinilai malas dan kurang sabar.
Pengertian
Akronim adalah cara cerdas meningkatkan efisiensi,
efektifitas dan popularitas suku kata tertentu sehingga memudahkan pengunanya
saat berkomunikasi. Bisa dikatakan bahwa semua orang pernah menggunakan
singkatan selama berkomunikasi dengan sesama, lingkungan dan mesin di
sekitarnya. Ada juga yang namanya singkatan suka-suka adalah singkatan yang
dilakukan secara sembarangan dan terkesan berlebihan sehingga beresiko
menimbulkan salah pengertian. Oleh karena itu, tipe suka-suka ini hanya
digunakan untuk kebutuhan pribadi saja agar tidak sampai menimbulkan kerancuan
(ambiguitas) saat menjalin hubungan yang intens dan berkualitas dengan sesama.
Berhati-hatilah saat memakai singkatan kata sebab
kekuatannya seperti buah simalakama yang memiliki sisi baik dan buruk. Anda harus
cerdas saat melakukan pemilihan tempat dan waktu yang tepat. Hindari menebang
rata semuanya dengan menggunakannya di segala lini kehidupan dan mustahil juga
untuk tidak memakainya sama sekali. Mungkin di awal-awal kita sering salah
memanfaatkan hal tersebut namun jadilah bijak dengan belajar dari kesalahan
sehingga kedepannya bisa lebih baik lagi. “Khilaf
itu biasa, tetapi orang yang enggan seksama, berulang kali terlena dan jatuh di
lubang yang sama.” Semuanya ini tergantung di tangan anda, banyak-banyaklah
belajar kawan…
Kegunaan menyingkat kata secara terpimpin dalam menulis, membuat pesan (SMS, Chatting) dan saat berbicara (komunikasi lisan)
Singkatan kata tidak selamanya buruk. Tentu saja, hal ini
akan dianggap baik jika memperhatikan kaidah-kaidah yang berlaku. Penyingkatan
yang dilakukan lebay & sembarangan tentu tidak akan mendatangkan manfaat.
Orang yang melakukannya secara terpimpin justru akan menemukan berbagai-bagai
khasiat yang lumayan baik untuk mendukung rutinitas sehari-hari. Tentu saja
pemanfaatan semacam ini harus berdasarkan persetujuan bersama agar tidak
terjadi kesalahpahaman antara komunikator dan komunikan. Bacalah kawan, Efek samping menyingkat kata.
Berikut ini akan kami tampilkan beberapa manfaat dari
aktivitas penyingkatan kata baik dalam tulisan (SMS, Chatting) maupun secara
lisan (bicara, pidato, ceramah).
Sekedar mengikuti aturan.
Aturan dibuat untuk dipatuhi, bukan malah sebaliknya. Suatu aturan akan diikuti bersama-sama secara sukarela bila setiap orang sadar betul manfaatnya tetapi kaidah tersebut akan terabaikan ketika tidak memberi faedah apa-apa. Peraturan tersebutlah yang membuat situasi masyarakat lebih kondusif dan jauh dari sifat-sifat kebinatangan.
Demikian halnya saat kita mematuhi aturan penyusunan akronim agar tidak menghambat interaksi melainkan turut memperlancar proses komunikasi di antara masyarakat. Bila suatu akronim disusun secara sepihak, hendaknya pemanfaatannya juga hanya digunakan untuk kalangan sendiri. Saat berkomunikasi dengan sesama, harap menggunakan singkatan yang sudah populer dalam masyarakat termasuk ketika mengirim pesan singkat (SMS), chatting dan membuat tulisan (status, post).Hemat tempat.
Bagaimana jadinya saat penulisan “jalan” dam “nomor” pada alamat tidak disingkat? Pastilah akan membutuhkan lebih banyak tempat untuk menuliskan semuanya itu. Padahal kata tersebut selalu saja muncul dalam setiap penulisan alamat. Mungkin karena sering muncul itulah dilakukan yang namanya penyingkatan.
Jika anda pernah menerima surat resmi, frase “yang terhormat” selalu disingkat dengan “Yth.” Ini suatu kebiasaan yang sudah membudaya cukup lama dalam proses surat-menyurat baik dalam lingkup pemerintahan, swasta maupun secara pribadi. Menyingkat suku kata di sini sangat membantu agar tampilan surat tersebut lebih rapi dan terstruktur.Teknologi enkripsi pribadi (meningkatkan kerahasiaan).
Sadarkah anda bahwa semua SMS, Chatting dan Tulisan yang kita kirim di internet dan media sosial telah di scen dengan teliti oleh pemerintah? Artinya, saat pesan yang kita kirimkan mengandung kata-kata tertentu maka aplikasi telaah tersebut secara otomatis akan mengindeks pesan (SMS, Chatting, tulisan) tersebut sebagai suspect (terduga aksi kriminalitas tertentu). Misalnya anda mengetikkan kata-kata “teroris” sudah otomatis pesan singkat tersebut akan masuk dalam suspect tindakan terorisme. Ini hanyalah suatu antisipasi bagi Badan Intelijen Negara untuk mencegah kejahatan sebelum hal tersebut terjadi.
Jadi, jika anda pintar dan komunikasi yang dilakukan dengan orang lain tidak ingin diketahui oleh siapapun, bisa dilakukan dengan menyingkat kata dengan teknik khusus sehingga pesan tersebut tidak terdeteksi oleh mesin telaah (scaner). Tetapi hal tersebut juga sekaligus mengundang perhatian sehingga ada orang yang berusaha untuk memecahkannya.Meningkatkan efisiensi,
Saat kita melakukan penyingkatan dalam buku catatan yang dipegang sendiri, tulisan yang seharusnya panjang menjadi lebih pendek. Sehingga konsumsi kertas bisa dikurangi walau persentasenya sedikit saja. Bukankah itu lumayan untuk menghemat biaya pembelian buku baru? Tentu ini berlaku bagi yang duduk di bangku sekolah atau kuliah.
Di atas semuanya itu, ingatlah bahwa hal tersebut hanya dilakukan untuk kalangan sendiri, sebab buku catatan sifatnya milik pribadi dan jarang dipinjam oleh orang lain (bukankah masing-masing punya?). Tetapi saat berkomunikasi dengan orang lain baik lisan maupun tulisan, hindari melakukan hal yang sama. Di sinilah kecakapan seseorang diuji agar mampu mengayunkan pedang bermata dua tersebut tanpa menciderai interaksi antar sesama.Meningkatkan efektifitas.
Sewaktu Guru/ Dosen sedang menjelaskan, terkadang hal-hal penting terlepas secara cepat dari bibir mereka. Tentu saja di sini dibutuhkan teknologi menyingkat kata agar kemampuan melakukan salin-tempel (copy-paste) singkat, cepat dan tepat. Pastilah singkatan yang terkadang hanya dimengerti oleh diri sendiri itu ditulis di buku sele-sele.Mempersingkat waktu penulisan.
Misalnya saja, anda mendapat giliran untuk ditugaskan menjadi notulis dalam suatu rapat. Perdebatan berlangsung sengit dan banyak orang yang memberi komentarnya. Saat ada hal-hal penting yang disampaikan, pastilah butuh catatan singkat untuk menghemat waktu. Usaha ini dilakukan agar tidak ketinggalan mendokumentasikan hal-hal penting yang disampaikan oleh peserta rapat.
Mungkin membutuhkan sedikit catatan kasar dari perbincangan yang sedang berlangsung. Baru kemudian menulis notulen yang lebih rinci dan lengkap setelah diskusi hampir berakhir. Tentu saja semuanya ini tergantung dari pengalaman masing-masing. Terkecuali jika rapat tersebut telah diskenariokan dari awal dimana yang dilakukan bukanlah suatu usaha mengambil kesimpulan melainkan sekedar memberikan pengarahan agar seluruh peserta mampu memahami sesuatu.Mempersingkat pelafalan.
Butuh waktu lama untuk menyebutkan frase yang agak panjang padahal awak media hanya memiliki acara yang relatif singkat untuk menyampaikan informasi. Lebih mudah dan cepat saat melafalkan suku kata yang sudah diakronimkan. Semua ini dilakukan agar informasi (berita terbaru) yang disampaikan kepada masyarakat sifatnya jelas, padat dan menarik.Memudahkan untuk diingat.
Kecermatan seseorang untuk mengingat sesuatu bisa dibantu melalui singkatan. Sewaktu kami duduk di bangku sekolah, ada beberapa orang Guru yang memperkenalkan teknik menghafal semacam ini. Memang inti sari pengetahuan tersebut lebih mudah untuk diingat tetapi belum tentu keluar saat ujian tiba.
Mestinya lebih mudah mengingat sesuatu yang sudah disingkat dibandingkan yang masih berbentuk frase yang cukup panjang. Kita tidak perlu berpikir lama untuk menghafal singkatan kata yang pendek, tetapi perlu waktu untuk menghafal suku kata, kalimat dan paragraf.Membangun popularitas.
Beberapa teknik menyingkat suku kata yang baik menciptakan berbagai kata spesial yang garing saat disebut dan didengarkan. Sebab kata tersebut begitu akrab dalam kehidupan sehari-hari tetapi ada kepanjangan lain di balik makna sesungguhnya. Hal semacam ini sering sekali kita temukan saat kampanye sedang berlangsung. Ada begitu banyak slogan yang terucap oleh pembicara dan terpampam di berbagai poster/ spanduk. Semuanya ini adalah usaha tim kampanye untuk membangun citra dan popularitas yang baik di mata masyarakat. Simak juga, Faktor yang mempengaruhi kebiasaan menyingkat kata-kata (lisan & tulisan).Mengabadikan momen langka.
Anda sedang bertanya tentang alamat suatu tempat kepada salah seorang teman di luar sana. Lantas, hal tersebut tidak dibiarkan berlalu begitu saja melainkan mendokumentasikannya pada buku catatan (note book) dan bisa juga diketik dalam smartphone yang dimiliki. Penulisan ”jalan”, “nomor” dan nama wilayah populer di telinga tentu saja akan disingkat agar petunjuk yang diberikan tidak terbuang sia-sia.
“Segala sesuatu
bermanfaat bila berdayakan pada waktu & tempat yang tepat.” Menyingkat
frase untuk tujuan berinteraksi perlu dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah
yang berlaku. Namun menyingkat kata untuk keperluan pribadi bisa dilakukan
sesuai dengan keperluan masing-masing. Ringkasnya, manfaat utama dari
penyingkatan suku kata biasanya untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi dan popularitas
agar semakin dekat di hati masyarakat luas yang mendengarnya. Berdayakanlah
semuanya itu dengan bijak sebab kebiasaan tersebut bagai pedang bermata dua, salah
dilayangkan, bisa-bisa orang lain bingung hingga salah kaprah. Sekali lagi, “gunakan singkatan kata untuk kebutuhan
pribadi dan akronim untuk keperluan komunikasi.” Turut dilirik teman, Contoh akronim dalam kehidupan sehari-hari.
0 Response to "10 Manfaat Menyingkat Kata Secara Terpimpin, Baik Saat Menulis Dan Mengirim Pesan (SMS, Chatting) Maupun Saat Berbicara"
Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama