10 Manfaat Menyingkat Kata Secara Terpimpin, Baik Saat Menulis Dan Mengirim Pesan (SMS, Chatting) Maupun Saat Berbicara


Jaman sekarang, manusia berkomunikasi dalam berbagai bentuk. Keadaan ini didorong oleh kemajuan teknologi yang terus-menerus berkembang dari waktu ke waktu. Kemajuan yang lebih signifikan sangat dirasakan dalam hal perluasan jaringan teknologi itu sendiri. Dalam hal ini khususnya berhubungan dengan jaringan internet yang semakin hari semakin melebar dengan kekuatan dan kecepatan yang lebih besar. Sudah seharusnya seluruh masyarakat bisa mencicipinya secara adil sehingga kesetaraan ilmu pengetahuan berlaku dimana-mana. Wawasan yang sama inilah yang menjadi landasan lahirnya keadilan sosial dalam hal pendapatan (gaji) dan kekuasaan (disebut juga power).

Kemahiran komunikasi adalah awal dari semakin baiknya kemampuan manusia untuk berinteraksi dengan sesama. Kelancaran hubungan ini bisa jadi suatu awal terciptanya suatu rasa kebersamaan yang semakin intens di dalam kehidupan manusia. Namun, bukan berarti tidak ada masalah sama sekali. Justru semakin banyak berhubungan dengan orang lain, semakin besar kemungkinan terjadinya gejolak sosial. Ambil saja contoh kecil adalah permainan komunikasi. Mereka yang baru pertama-tama merasakan tekanan kata-kata semacam ini, beresiko mudah kesal dan marah hingga menjadi acuh tak acuh. Jika sikap mengabaikan ini semakin dipelihara, kehidupan kita akan mengarah apatis terhadap lingkungan sekitar.

Orang bijak selalu mampu bersikap tabah menghadapi ujian yang berat sekalipun. Bukan karena mereka hebat tetapi karena sudah terbiasa hidup tertekan. Pada satu sisi, keadaan ini sangat bermanfaat untuk melatih kepribadian kita menjadi lebih siap untuk menanggung cobaan hidup lainnya. Di sisi lain, rasa gundah, sedih dan kecewa akan menawan hati. Oleh karena itu, jangan masukkan berbagai ujian pengabaian dan ejekan tersebut di dalam hati. Melainkan teruslah fokuskan pikiran untuk bernyanyi memuji-muji nama Tuhan dari waktu ke waktu. Jangan biarkan berbagai-bagai pikiran negatif (masalah) tersebut merasuki kehidupan anda melainkan tujukan hati kepada Tuhan (doa, firman, pujian) dan berbagi kasihlah kepada orang lain sama seperti dirimu sendiri (lewat pekerjaan, pelajaran).

Sekalipun banyak hantaman yang didatangkan orang lain kepadamu lewat aktivitas komunikasi, namun janganlah berhenti untuk bertutur sapa yang baik dan santun. Hindari sikap menyerah memperjuangkan yang baik dan benar, melainkan serahkan & pasrahkanlah segenap pergumulan itu di hadapan Allah (fokus Tuhan). Ketahuilah bahwa orang yang kata-katanya bagus (lisan-tulisan), suasana hatinya juga teduh-tenang. Suasana santai semacam ini, janganlah di rusak pula dengan berlaku kurang cerdas. Salah satunya saat menyingkat kata demi kata. Ketahuilah bahwa yang lazim di singkat adalah frase (suku kata) bukan kata per kata. Oleh karena itu, lakukanlah penyingkatan sesuai dengan kaidah-kaidah yang baku agar kita tidak dinilai malas dan kurang sabar.

Pengertian

Akronim adalah cara cerdas meningkatkan efisiensi, efektifitas dan popularitas suku kata tertentu sehingga memudahkan pengunanya saat berkomunikasi. Bisa dikatakan bahwa semua orang pernah menggunakan singkatan selama berkomunikasi dengan sesama, lingkungan dan mesin di sekitarnya. Ada juga yang namanya singkatan suka-suka adalah singkatan yang dilakukan secara sembarangan dan terkesan berlebihan sehingga beresiko menimbulkan salah pengertian. Oleh karena itu, tipe suka-suka ini hanya digunakan untuk kebutuhan pribadi saja agar tidak sampai menimbulkan kerancuan (ambiguitas) saat menjalin hubungan yang intens dan berkualitas dengan sesama.

Berhati-hatilah saat memakai singkatan kata sebab kekuatannya seperti buah simalakama yang memiliki sisi baik dan buruk. Anda harus cerdas saat melakukan pemilihan tempat dan waktu yang tepat. Hindari menebang rata semuanya dengan menggunakannya di segala lini kehidupan dan mustahil juga untuk tidak memakainya sama sekali. Mungkin di awal-awal kita sering salah memanfaatkan hal tersebut namun jadilah bijak dengan belajar dari kesalahan sehingga kedepannya bisa lebih baik lagi. “Khilaf itu biasa, tetapi orang yang enggan seksama, berulang kali terlena dan jatuh di lubang yang sama.” Semuanya ini tergantung di tangan anda, banyak-banyaklah belajar kawan…

Kegunaan menyingkat kata secara terpimpin dalam menulis, membuat pesan (SMS, Chatting) dan saat berbicara (komunikasi lisan)

Singkatan kata tidak selamanya buruk. Tentu saja, hal ini akan dianggap baik jika memperhatikan kaidah-kaidah yang berlaku. Penyingkatan yang dilakukan lebay & sembarangan tentu tidak akan mendatangkan manfaat. Orang yang melakukannya secara terpimpin justru akan menemukan berbagai-bagai khasiat yang lumayan baik untuk mendukung rutinitas sehari-hari. Tentu saja pemanfaatan semacam ini harus berdasarkan persetujuan bersama agar tidak terjadi kesalahpahaman antara komunikator dan komunikan.   Bacalah kawan, Efek samping menyingkat kata.

Berikut ini akan kami tampilkan beberapa manfaat dari aktivitas penyingkatan kata baik dalam tulisan (SMS, Chatting) maupun secara lisan (bicara, pidato, ceramah).

  1. Sekedar mengikuti aturan.

    Aturan dibuat untuk dipatuhi, bukan malah sebaliknya. Suatu aturan akan diikuti bersama-sama secara sukarela bila setiap orang sadar betul manfaatnya tetapi kaidah tersebut akan terabaikan ketika tidak memberi faedah apa-apa. Peraturan tersebutlah yang membuat situasi masyarakat lebih kondusif dan jauh dari sifat-sifat kebinatangan.

    Demikian halnya saat kita mematuhi aturan penyusunan akronim agar tidak menghambat interaksi melainkan turut memperlancar proses komunikasi di antara masyarakat. Bila suatu akronim disusun secara sepihak, hendaknya pemanfaatannya juga hanya digunakan untuk kalangan sendiri. Saat berkomunikasi dengan sesama, harap menggunakan singkatan yang sudah populer dalam masyarakat termasuk ketika mengirim pesan singkat (SMS), chatting dan membuat tulisan (status, post).
  2. Hemat tempat.

    Bagaimana jadinya saat penulisan “jalan” dam “nomor” pada alamat tidak disingkat? Pastilah akan membutuhkan lebih banyak tempat untuk menuliskan semuanya itu. Padahal  kata tersebut selalu saja muncul dalam setiap penulisan alamat. Mungkin karena sering muncul itulah dilakukan yang namanya penyingkatan.

    Jika anda pernah menerima surat resmi, frase “yang terhormat” selalu disingkat dengan “Yth.” Ini suatu kebiasaan yang sudah membudaya cukup lama dalam proses surat-menyurat baik dalam lingkup pemerintahan, swasta maupun secara pribadi. Menyingkat suku kata di sini sangat membantu agar tampilan surat tersebut lebih rapi dan terstruktur.
  3. Teknologi enkripsi pribadi (meningkatkan kerahasiaan).

    Sadarkah anda bahwa semua SMS, Chatting dan Tulisan yang kita kirim di internet dan media sosial telah di scen dengan teliti oleh pemerintah? Artinya, saat pesan yang kita kirimkan mengandung kata-kata tertentu maka aplikasi telaah tersebut secara otomatis akan mengindeks pesan (SMS, Chatting, tulisan) tersebut sebagai suspect (terduga aksi kriminalitas tertentu). Misalnya anda mengetikkan kata-kata “teroris” sudah otomatis pesan singkat tersebut akan masuk dalam suspect tindakan terorisme. Ini hanyalah suatu antisipasi bagi Badan Intelijen Negara untuk mencegah kejahatan sebelum hal tersebut terjadi.

    Jadi, jika anda pintar dan komunikasi yang dilakukan dengan orang lain tidak ingin diketahui oleh siapapun, bisa dilakukan dengan menyingkat kata dengan teknik khusus sehingga pesan tersebut tidak terdeteksi oleh mesin telaah (scaner). Tetapi hal tersebut juga sekaligus mengundang perhatian sehingga ada orang yang berusaha untuk memecahkannya.
  4. Meningkatkan efisiensi,

    Saat kita melakukan penyingkatan dalam buku catatan yang dipegang sendiri, tulisan yang seharusnya panjang menjadi lebih pendek. Sehingga konsumsi kertas bisa dikurangi walau persentasenya sedikit saja. Bukankah itu lumayan untuk menghemat biaya pembelian buku baru? Tentu ini berlaku bagi yang duduk di bangku sekolah atau kuliah.

    Di atas semuanya itu, ingatlah bahwa hal tersebut hanya dilakukan untuk kalangan sendiri, sebab buku catatan sifatnya milik pribadi dan jarang dipinjam oleh orang lain (bukankah masing-masing punya?). Tetapi saat berkomunikasi dengan orang lain baik lisan maupun tulisan, hindari melakukan hal yang sama. Di sinilah kecakapan seseorang diuji agar mampu mengayunkan pedang bermata dua tersebut tanpa menciderai interaksi antar sesama.
  5. Meningkatkan efektifitas.

    Sewaktu Guru/ Dosen sedang menjelaskan, terkadang hal-hal penting terlepas secara cepat dari bibir mereka. Tentu saja di sini dibutuhkan teknologi menyingkat kata agar kemampuan melakukan salin-tempel (copy-paste) singkat, cepat dan tepat. Pastilah singkatan yang terkadang hanya dimengerti oleh diri sendiri itu ditulis di buku sele-sele.
  6. Mempersingkat waktu penulisan.

    Misalnya saja, anda mendapat giliran untuk ditugaskan menjadi notulis dalam suatu rapat. Perdebatan berlangsung sengit dan banyak orang yang memberi komentarnya. Saat ada hal-hal penting yang disampaikan, pastilah butuh catatan singkat untuk menghemat waktu. Usaha ini dilakukan agar tidak ketinggalan mendokumentasikan hal-hal penting yang disampaikan oleh peserta rapat.

    Mungkin membutuhkan sedikit catatan kasar dari perbincangan yang sedang berlangsung. Baru kemudian menulis notulen yang lebih rinci dan lengkap setelah diskusi hampir berakhir. Tentu saja semuanya ini tergantung dari pengalaman masing-masing. Terkecuali jika rapat tersebut telah diskenariokan dari awal dimana yang dilakukan bukanlah suatu usaha mengambil kesimpulan melainkan sekedar memberikan pengarahan agar seluruh peserta mampu memahami sesuatu.
  7. Mempersingkat pelafalan.

    Butuh waktu lama untuk menyebutkan frase yang agak panjang padahal awak media hanya memiliki acara yang relatif singkat untuk menyampaikan informasi. Lebih mudah dan cepat saat melafalkan suku kata yang sudah diakronimkan. Semua ini dilakukan agar informasi (berita terbaru) yang disampaikan kepada masyarakat sifatnya jelas, padat dan menarik.
  8. Memudahkan untuk diingat.

    Kecermatan seseorang untuk mengingat sesuatu bisa dibantu melalui singkatan. Sewaktu kami duduk di bangku sekolah, ada beberapa orang Guru yang memperkenalkan teknik menghafal semacam ini. Memang inti sari pengetahuan tersebut lebih mudah untuk diingat tetapi belum tentu keluar saat ujian tiba.

    Mestinya lebih mudah mengingat sesuatu yang sudah disingkat dibandingkan yang masih berbentuk frase yang cukup panjang. Kita tidak perlu berpikir lama untuk menghafal singkatan kata yang pendek, tetapi perlu waktu untuk menghafal suku kata, kalimat dan paragraf.
  9. Membangun popularitas.

    Beberapa teknik menyingkat suku kata yang baik menciptakan berbagai kata spesial yang garing saat disebut dan didengarkan. Sebab kata tersebut begitu akrab dalam kehidupan sehari-hari tetapi ada kepanjangan lain di balik makna sesungguhnya. Hal semacam ini sering sekali kita temukan saat kampanye sedang berlangsung. Ada begitu banyak slogan yang terucap oleh pembicara dan terpampam di berbagai poster/ spanduk. Semuanya ini adalah usaha tim kampanye untuk membangun citra dan popularitas yang baik di mata masyarakat. Simak juga, Faktor yang mempengaruhi kebiasaan menyingkat kata-kata (lisan & tulisan).
  10. Mengabadikan momen langka.

    Anda sedang bertanya tentang alamat suatu tempat kepada salah seorang teman di luar sana. Lantas, hal tersebut tidak dibiarkan berlalu begitu saja melainkan mendokumentasikannya pada buku catatan (note book) dan bisa juga diketik dalam smartphone yang dimiliki. Penulisan ”jalan”, “nomor” dan nama wilayah populer di telinga tentu saja akan disingkat agar petunjuk yang diberikan tidak terbuang sia-sia.
Segala sesuatu bermanfaat bila berdayakan pada waktu & tempat yang tepat.” Menyingkat frase untuk tujuan berinteraksi perlu dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Namun menyingkat kata untuk keperluan pribadi bisa dilakukan sesuai dengan keperluan masing-masing. Ringkasnya, manfaat utama dari penyingkatan suku kata biasanya untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi dan popularitas agar semakin dekat di hati masyarakat luas yang mendengarnya. Berdayakanlah semuanya itu dengan bijak sebab kebiasaan tersebut bagai pedang bermata dua, salah dilayangkan, bisa-bisa orang lain bingung hingga salah kaprah. Sekali lagi, “gunakan singkatan kata untuk kebutuhan pribadi dan akronim untuk keperluan komunikasi.” Turut dilirik teman, Contoh akronim dalam kehidupan sehari-hari.

Salam, Akronim saat berhubungan dengan sesama, Demi tujuan pribadi boleh menyingkat suka-suka!

0 Response to "10 Manfaat Menyingkat Kata Secara Terpimpin, Baik Saat Menulis Dan Mengirim Pesan (SMS, Chatting) Maupun Saat Berbicara"

Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama